Vanilla Planifolia Adalah – Vanili, atau Vanilla planifolia, adalah tumbuhan yang menghasilkan bubuk vanili yang sering digunakan untuk memberi aroma pada makanan. Bubuk vanili ini berasal dari polong buahnya.
Asal-usul tanaman vanili dapat ditelusuri kembali ke zaman dahulu, ketika orang Indian di Meksiko, tanah asalnya, pertama kali mengenalinya. Di beberapa daerah, vanili juga dikenal dengan sebutan Panili atau Perneli. Vanili dapat berkembang biak melalui dua cara, yakni melalui reproduksi generatif dan vegetatif.
Baca Juga : Morfologi Bunga Putri Malu (Mimosa pudica)
Penyebaran
Pada awalnya, vanili hanya tumbuh di Meksiko. Pada abad ke-15, Suku Aztec di Meksiko menggunakan buah vanili sebagai pewangi dalam minuman cokelat yang mereka sebut cacahuat. Minuman cokelat ini merupakan bagian penting dari upacara ritual mereka dan vanili dalam bahasa mereka disebut Thilxochitl, yang berarti bunga hitam.
Kemudian, sekitar tahun 1519, seorang bangsa Eropa bernama Fernando Cartos mengunjungi Meksiko dan mencoba minuman cacahuatl ini. Setelah kembali ke Eropa, ia memperkenalkan vanili kepada teman-temannya. Dari sini, vanili mulai diminati dan dijadikan komoditas yang diimpor dari Meksiko ke Eropa. Pada tahun 1602, seorang apoteker bernama Hugh Morgan, yang melayani Ratu Inggris Elizabeth I, menyarankan penggunaan vanili sebagai penambah rasa dan aroma dalam berbagai produk. Pada tahun 1700-an, vanili sudah menjadi bahan umum dalam berbagai produk seperti alkohol, tembakau, dan parfum. Meskipun begitu, vanili baru mulai dibudidayakan di Eropa pada tahun 1721.
Baca Juga : Khasiat Daun Karuk
Di sisi lain, vanili baru diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1819 oleh ahli botani Belanda bernama Prof. Dr. Reinwadt. Awalnya, bibit vanili ini hanya dikoleksi di Kebun Raya Bogor, tetapi ternyata tanaman vanili berhasil tumbuh subur di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Menurut data dari Badan Pusat Statistika Nasional, pada tahun 2014, luas tanah yang digunakan untuk budidaya vanili mencapai 13,60 ribu hektar. Saat ini, vanili juga berhasil dibudidayakan di wilayah lain seperti Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Indonesia masih tetap menjadi salah satu negara penghasil vanili terbesar di dunia.
Sekarang ini, produk vanili telah menyebar ke seluruh dunia. Negara-negara utama penghasil vanili adalah Madagaskar, Indonesia, Meksiko, Papua Nugini, Cina, Turki, dan Kerajaan Tonga. Sementara itu, negara-negara dengan impor vanili terbesar adalah Amerika Serikat, Perancis, Filipina, Jerman, Belgia, Mauritius, dan Kanada.
Baca Juga : Manfaat Daun Hanjuang Untuk Kesehatan
Morfologi Vanili
Akar tanaman vanili memiliki sistem perakaran dangkal, dengan akar utama yang berawal dari batang dan bercabang-cabang ke dalam lapisan tanah. Keunikan ini memungkinkan tanaman vanili untuk menyerap air dari udara, menjadikannya tahan terhadap kekeringan.
Batang atau sulur tanaman vanili memiliki ukuran mirip dengan jari manusia, berwarna hijau, lembut, beruas, dan sering berbuku. Panjangnya biasanya sekitar 15 cm. Tanaman ini tumbuh melekat pada pohon atau tiang yang disediakan sebagai pendukung.
Baca Juga : Benih Padi Ciherang 600
Daun vanili adalah daun tunggal yang tersusun secara bergantian di sepanjang batang. Daunnya berwarna hijau terang, dengan panjang sekitar 10-25 cm dan lebar 5-7 cm. Bentuknya pipih, berdaging, dan bisa berbentuk bulat telur, jorong, atau lanset dengan ujung yang runcing. Tulang daunnya sejajar dan hanya terlihat jelas ketika daun sudah tua atau mengering.
Bunga vanili tersusun dalam tandan yang berisi sekitar 15-20 bunga. Bunga-bunga ini muncul dari ketiak daun di bagian atas batang. Bentuknya seperti duduk, berwarna hijau-biru pucat, memiliki panjang sekitar 4-8 cm, dan mengeluarkan aroma yang agak harum.
Setiap bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga, dengan 3 daun sepal (bagian luar) yang sedikit lebih besar daripada 3 daun petal (bagian dalam). Salah satu dari petal ini memiliki bentuk yang unik, melengkung seperti corong dan disebut sebagai bibir (rostellum).
Baca Juga : Cara Memasang Mulsa Untuk Tanaman Cabe
Reproduksi
Reproduksi generatif
Reproduksi generasi adalah metode untuk memperbanyak tanaman melalui pembuahan biji, tetapi metode ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan memakan waktu yang cukup lama.
Di negara asalnya, Meksiko, tanaman vanili bisa berbuah karena adanya bantuan dari serangga Lebah Melipona yang membantu dalam penyerbukannya. Bunga vanili memiliki struktur khusus di mana putiknya tertutup oleh bibir, menghalangi penyerbukan alami. Kepala sari (anther) bunga vanili berisi dua butir tepung sari yang letaknya lebih tinggi daripada kepala putik. Yang membuatnya istimewa adalah kepala putiknya mengandung cairan perekat, sehingga saat tepung sari diletakkan di sana, mereka segera menempel dan pembuahan terjadi.
Baca Juga : Cara Menanam Buah Naga Stek
Namun, bunga vanili yang mekar hanya bertahan satu hari. Jika bunga yang sudah mekar ini tidak segera diserbuki, mereka akan layu dan rontok. Oleh karena itu, para petani harus sering memeriksa perkembangan vanili di kebun mereka. Karena sulitnya penyerbukan alami, dalam budidaya vanili, seringkali manusia membantu dalam proses penyerbukan. Teknik ini pertama kali dikembangkan di Leige oleh Moreen pada tahun 1836 dan diperbaiki oleh Edmond Albius beberapa tahun kemudian, pada tahun 1841.
Waktu yang ideal untuk melakukan penyerbukan bunga vanili adalah di pagi hari. Hari-hari yang sangat basah atau sangat kering tidak cocok untuk penyerbukan. Keberhasilan penyerbukan baru akan terlihat setelah dua atau tiga hari, ketika bunga yang berhasil diserbuki akan berubah warna menjadi lebih pucat. Meskipun enam daun bunga akan layu, tangkai bunganya akan tetap melekat pada tandan bunga. Sementara bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah sekitar 10-15 buah telah diserbuki, sebaiknya bunga-bunga yang masih kuncup dipangkas agar tanaman dapat mengalokasikan zat makanan untuk pembentukan dan pertumbuhan buah.
Baca Juga : Cara Menyetek Pohon Buah
Ketika bunga pertama kali mekar, ukuran awal buahnya adalah sekitar 2-4 cm panjangnya dengan garis tengah sekitar 5 mm. Dalam waktu seminggu setelah penyerbukan, buah ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 8-10 cm. Lima minggu kemudian, buah telah mencapai ukuran maksimalnya, yaitu sekitar 20-25 cm panjangnya dengan garis tengah sekitar 1,5 cm. Setelah mencapai perkembangan maksimal, buah akan matang dalam waktu lima atau enam bulan.
Awalnya, buah akan berwarna hijau muda, kemudian berubah menjadi hijau tua dengan garis-garis kuning saat mendekati kematangannya. Buah yang sudah matang akan berubah menjadi coklat tua. Jika dibiarkan matang di pohon, buah akan pecah menjadi dua bagian dan mengeluarkan aroma vanili yang harum. Biji-biji kecil dalam buah berwarna hitam dan berukuran sekitar 0,2 mm.
Baca Juga : Keunggulan Cabai TM 999
Reproduksi vegetatif
Tanaman vanili dapat diperbanyak melalui dua metode yang berbeda: teknik setek panjang dan teknik setek pendek.
Teknik setek panjang melibatkan pemotongan batang vanili menjadi beberapa bagian yang panjangnya sekitar 50-60cm atau bahkan bisa mencapai 1-2 meter dengan memotong batang menjadi 4-8 ruas. Potongan batang ini disebut bibit, dan masing-masing bibit akan tumbuh menjadi tanaman vanili baru. Metode ini memiliki keunggulan dalam memperpendek waktu panen karena bibit yang diperoleh dari teknik ini cenderung cepat berbuah. Namun, metode ini memerlukan banyak bibit induk dan lahan yang luas.
Sementara itu, teknik setek pendek melibatkan pemotongan batang vanili menjadi potongan pendek sepanjang 10-25cm dengan hanya 1-2 ruas. Dari satu potongan batang, bisa diperoleh 4-9 tanaman baru. Sebagian besar petani vanili menganggap metode ini lebih efisien dan efektif dalam perbanyakan tanaman vanili.
Baca Juga : Jenis Cabe Rawit Lokal
Demikianlah informasi mengenai Vanilla Planifolia Adalah. Semoga informasi ini bermanfaat.
Sumber : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Vanili