Perbandingan Ultradap VS MKP

Ultradap VS MKP

Perbandingan Ultradap VS MKP – Pupuk merupakan sumber nutrisi yang kaya akan berbagai jenis unsur hara bagi tanaman. Klasifikasi pupuk dapat didasarkan pada bentuk fisik dan kandungan hara yang terkandung di dalamnya. Di kalangan petani, terdapat dua jenis pupuk yang cukup populer dan sering digunakan melalui metode penyemprotan karena sifatnya yang sepenuhnya larut dalam air. Dua jenis pupuk tersebut adalah pupuk ULTRADAP dan Pupuk MKP (Mono Kalium Phospat).

Pembandingan Pupuk Ultradap vs MKP adalah pupuk majemuk yang berbentuk kristal dan sepenuhnya larut dalam air, sehingga sangat efektif ketika diaplikasikan melalui penyemprotan pada daun tanaman. Sebenarnya, baik pupuk MKP maupun pupuk Ultradap dapat digunakan dengan berbagai metode aplikasi, seperti penaburan, penyemprotan, pengecoran, serta melalui sistem irigasi tetes atau hidroponik.

Baca Juga : Pupuk Kalsium Tidak Boleh Dicampur

Persamaan Pupuk ULTRADAP vs MKP

Pupuk MKP dan Pupuk ULTRADAP memiliki beberapa kesamaan yang sangat mirip, sehingga sulit dibedakan jika tidak diperhatikan secara seksama.

Pertama-tama, kedua jenis pupuk ini memiliki bentuk kristal putih yang serupa.

Selain itu, keduanya juga memiliki sifat yang sama, yaitu dapat larut sepenuhnya dalam air tanpa meninggalkan endapan.

Baca Juga : Cara Pemakaian Pupuk MKP Pak Tani

Kesamaan berikutnya terletak pada kandungan unsur hara yang terdapat dalam kedua jenis pupuk ini. Keduanya mengandung unsur P (Fosfor atau Phospat).

Selanjutnya, baik pupuk MKP maupun pupuk ULTRADAP dapat diaplikasikan dengan berbagai metode, seperti disemprotkan, ditabur, dikocor, atau bahkan dalam sistem hidroponik.

Dengan demikian, berikut ini kami sajikan gambaran lebih rinci mengenai kesamaan antara pupuk MKP dan ULTRADAP:

  • Ultradap dan MKP keduanya berbentuk kristal.
  • Warna Ultradap dan MKP adalah putih.
  • Keduanya merupakan pupuk larut.
  • Baik Ultradap maupun MKP memiliki sifat 100% larut.
  • Keduanya mengandung fosfat/fosfor (P).
  • Ultradap dan MKP dapat digunakan dalam aplikasi semprot, tabur, kocor, dan hidroponik.

Baca Juga : Kandungan Pupuk Cantik

Perbedaan Pupuk ULTRADAP Vs MKP

Meskipun pupuk MKP dan pupuk ultradap memiliki beberapa kesamaan, keduanya sebenarnya adalah dua jenis pupuk yang berbeda secara signifikan dalam hal manfaat dan waktu aplikasi.

Pertama-tama, perbedaan yang jelas antara pupuk MKP dan ultradap terletak pada komposisi nutrisi yang terkandung di dalamnya. Pupuk MKP mengandung unsur fosfor (P) dan kalium (K), sedangkan pupuk ultradap mengandung unsur fosfor (P) dan nitrogen (N).

Selanjutnya, perbedaan lainnya terletak pada persentase kandungan fosfor dalam kedua jenis pupuk tersebut. Pupuk MKP memiliki kandungan fosfor yang lebih rendah, sekitar 52%, sedangkan pupuk ultradap memiliki kandungan fosfor sebesar 60%.

Baca Juga : Kegunaan Magnesium Sulfat Untuk Tanaman

Perbedaan berikutnya adalah manfaat yang diberikan oleh masing-masing pupuk yang larut dalam air. Pupuk MKP secara khusus berfungsi untuk merangsang pembentukan buah dan mencegah kerontokan bunga. Sementara itu, pupuk ultradap digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar, pembentukan batang, dan memacu pembungaan.

Terakhir, perbedaan signifikan lainnya terletak pada waktu aplikasi yang direkomendasikan untuk kedua jenis pupuk ini. Pupuk MKP sebaiknya digunakan saat buah sedang terbentuk, sedangkan pupuk ultradap lebih efektif jika diterapkan pada awal pertumbuhan tanaman hingga sebelum bunga terbentuk.

Baca Juga : Pupuk Yang Mengandung Phospat

Dengan demikian, berikut ini adalah perbedaan antara pupuk ultradap vs MKP:

  • ULTRADAP adalah pupuk yang mengandung Fosfor (P) dan Nitrogen (N), sedangkan MKP adalah pupuk yang mengandung Fosfor (P) dan Kalium (K).
  • Persentase kandungan hara pada ULTRADAP adalah P 60% dan N 12%, sedangkan pada MKP adalah P 52% dan K 34%.
  • ULTRADAP digunakan mulai dari awal tanam hingga menjelang berbunga, sedangkan MKP digunakan pada masa pembungaan dan pembentukan buah.
  • Manfaat ULTRADAP meliputi merangsang akar, pembentukan batang, dan merangsang pembentukan bunga, sedangkan manfaat MKP meliputi merangsang pembentukan buah, mencegah bunga rontok, dan meningkatkan kualitas buah.

Baca Juga : Pupuk Ultradap Untuk Jagung

Perbedaan Pupuk Ultradap vs MKP Dari Waktu Aplikasinya

Penerapan keduanya memiliki perbedaan yang mencolok sejak waktu aplikasinya. Ultradap, yang mengandung unsur Nitrogen (N) dan Fosfor (P), digunakan pada fase vegetatif tanaman. Kehadiran Nitrogen dalam Ultradap memberikan dukungan yang kuat untuk pertumbuhan tanaman yang lebih besar dan warna hijau yang lebih subur, sedangkan unsur Fosfor berperan dalam memperbaiki sistem perakaran.

Oleh karena itu, penggunaan Ultradap sebaiknya dihentikan ketika tanaman memasuki fase generatif. Sebagai contoh, saat tanaman mulai berbunga, jenis pupuk yang digunakan harus diganti dengan yang berbeda.

Baca Juga : Pupuk Kiserit Untuk Sawit

Berbeda halnya dengan MKP, yang justru disarankan untuk digunakan saat tanaman memasuki fase generatif. Tujuannya adalah agar tanaman dapat menghasilkan lebih banyak dan buah yang berkualitas.

Anda dapat melihat informasi mengenai waktu penggunaan Ultradap dan MKP pada tabel berikut yang diambil dari sumber resmi.

Waktu Aplikasi Ultradap Untuk Beberapa Jenis Tanaman

  • Kentang: Aplikasikan saat tanaman mulai berumur 7 hari setelah tanam (HST) hingga mendekati masa pembungaan. Lakukan aplikasi sebanyak 3 kali dengan jarak waktu 1 minggu antara aplikasi yang satu dengan yang lain.
  • Semangka dan melon: Aplikasikan saat tanaman mulai berumur 7 HST hingga mendekati masa pembungaan. Lakukan aplikasi sebanyak 3-5 kali dengan jarak waktu 1 minggu antara aplikasi yang satu dengan yang lain.
  • Cabe dan tomat: Aplikasikan saat tanaman mulai berumur 7 HST hingga mendekati masa pembungaan. Lakukan aplikasi sebanyak 7-9 kali dengan jarak waktu 1 minggu antara aplikasi yang satu dengan yang lain.
  • Apel, mangga, anggur, dan strawberry: Aplikasikan untuk merangsang pembungaan atau menjelang masa pembungaan. Lakukan aplikasi sebanyak 3 kali dengan jarak waktu 1 minggu antara aplikasi yang satu dengan yang lain.
  • Bawang merah, kacang panjang, kacang hijau, kedelai, padi, bunga, dan sayuran: Aplikasikan mulai saat tanaman berumur satu minggu hingga mendekati masa keluarnya bunga. Lakukan aplikasi dengan jarak waktu 1 minggu antara aplikasi yang satu dengan yang lain.

Baca Juga : Manfaat Pupuk KCL Untuk Sawit

Waktu Aplikasi MKP Untuk Beberapa Jenis Tanaman

  • Kentang: Aplikasikan pupuk MKP saat mulai terbentuknya umbi atau pada usia 35 hari setelah tanam. Lakukan aplikasi sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1 minggu.
  • Semangka dan melon: Aplikasikan pupuk MKP saat mulai terbentuknya bunga atau pada usia 21 hari setelah tanam. Lakukan aplikasi sebanyak 3-5 kali dengan selang waktu 1 minggu.
  • Cabe, tomat, dan terong: Aplikasikan pupuk MKP saat mulai terbentuknya bunga atau pada usia 42 hari setelah tanam hingga panen selesai. Lakukan aplikasi sebanyak 7-9 kali dengan selang waktu 1 minggu.
  • Apel, mangga, anggur, dan strawberry: Aplikasikan pupuk MKP saat mendekati masa pembungaan hingga pengisian buah. Lakukan aplikasi sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1 minggu.
  • Bawang merah, kacang panjang, kacang hijau, kedelai, padi, bunga, dan sayuran: Aplikasikan pupuk MKP saat mendekati masa pembungaan atau saat memasuki fase generatif hingga pengisian buah atau umbi.

Baca Juga : Perbedaan Pupuk Fertiphos Hijau dan Kuning

Berikut adalah informasi lengkap mengenai perbedaan antara pupuk ULTRADAP dan MKP, termasuk kandungan hara dan manfaatnya. Semoga informasi ini bermanfaat.

About Ayomenanam

Check Also

Cara Menggunakan Pupuk Kno3 Merah

Cara Menggunakan Pupuk Kno3 Merah

Cara Menggunakan Pupuk Kno3 Merah - Pupuk merupakan elemen krusial dalam pertanian untuk meningkatkan hasil tanaman. Salah satu jenis pupuk yang populer adalah pupuk Kno3 merah yang terbuat dari senyawa kalium nitrat. Artikel ini akan membahas fungsi serta cara menggunakan pupuk Kno3 merah untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.