Tujuan Pembuatan Bedengan – Dalam praktik pertanian hortikultura di Indonesia, seperti menanam sayuran dan buah-buahan, petani umumnya menggunakan dua jenis struktur tanah yang berbeda untuk membantu pertumbuhan tanaman. Menurut informasi yang dikutip dari situs resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, istilah “bedengan” dan “guludan” pada dasarnya merujuk pada hal yang sama. Kedua istilah ini memiliki arti yang serupa, dan sering digunakan oleh petani dalam berbagai situasi. Beberapa petani mungkin lebih suka menyebutnya “bedengan,” sementara yang lain menggunakan “guludan” atau “gulutan.”
Baca Juga : Apa Itu Bedengan ?
Menggunakan bedengan dalam budidaya tanaman hortikultura seperti sayuran, palawija, dan buah-buahan adalah hal yang tak terpisahkan. Bedengan sangat berguna dalam mengatur berbagai aspek seperti jarak tanam, pemupukan, dan pengendalian hama. Untuk membuat bedengan atau guludan, langkah pertama adalah membajak dan meratakan lahan. Kemudian, tanah yang sudah merata diatur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu struktur dengan panjang, lebar, dan tinggi tertentu. Idealnya, ukuran bedengan bervariasi tergantung pada jenis tanaman yang akan ditanam. Sebagai contoh, saat menanam cabai, bedengan dilapisi dengan mulsa plastik, memiliki tinggi sekitar 30 cm, lebar antara 70 hingga 100 cm, dan panjang disesuaikan dengan ukuran lahan yang tersedia.
Baca Juga : KWT Singkatan Dari
Tujuan Pembuatan Bedengan
Selanjutnya, mari kita bahas beberapa manfaat dan fungsi penting dari penggunaan bedengan dalam budidaya tanaman hortikultura.
Peningkatan Keteraturan Tanaman
Menggunakan bedengan akan menghasilkan tata letak tanaman yang lebih seragam dan teratur. Ini disebabkan oleh jarak tanam yang konsisten yang diterapkan di seluruh area bedengan.
Baca Juga : Ciri Ciri Bunga Kencana Ungu
Stabilisasi Kelembapan Tanah
Praktik bedengan memberikan manfaat besar dalam menjaga stabilitas kelembapan tanah. Alasannya sederhana, dengan bedengan, sirkulasi udara dalam tanah menjadi lebih baik.
Pengaturan Irigasi yang Efisien
Penerapan bedengan memungkinkan pengaturan irigasi yang cermat di setiap baris tanaman. Ini mencegah kekeringan selama musim kemarau dan pembusukan akar selama musim hujan karena genangan air yang terlalu lama.
Baca Juga : Tomat Berkembang Biak Dengan Cara Generatif Dan Vegetatif
Penyusunan Jarak Tanam yang Rapi
Penggunaan bedengan memastikan bahwa jarak tanam diatur dengan teratur dan rapi, memudahkan pelaksanaan tindakan seperti pemupukan dan pengendalian hama.
Optimalisasi Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar hanya diberikan di sekitar area bedengan atau guludan, memungkinkan penyerapan optimal oleh tanaman.
Baca Juga : Perbedaan Bawang Merah Brebes Dan Nganjuk Serta Varietas Bawang Merah Lainnya
Mencegah Kerusakan Akibat Aliran Air
Dengan bedengan, pemupukan menjadi lebih efektif karena pupuk tetap terkonsentrasi di area bedengan. Ini mencegah pupuk terbawa oleh aliran air saat hujan.
Pertumbuhan Akar yang Lebih Optimal
Penggunaan bedengan memfasilitasi pertumbuhan akar yang optimal, karena akar akan lebih mudah berkembang dan lebih tahan terhadap pembusukan selama musim hujan.
Baca Juga : Lidah Buaya Termasuk Dikotil Atau Monokotil
Demikianlah informasi mengenai Tujuan Pembuatan Bedengan. Semoga informasi ini bermanfaat.