Tingkatan Takson Mangga – Arumanis dan Manalagi, adalah contoh-contoh buah mangga yang sangat disukai oleh masyarakat. Mangga ini berasal dari pohon tropis yang juga bernama mangga. Tanaman ini termasuk dalam kelompok Mangifera yang memiliki berbagai jenis dan varietas.
Pohon mangga adalah salah satu tanaman yang paling sering ditanam, baik oleh individu maupun untuk tujuan komersial, karena buahnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah mangga dapat dinikmati saat sudah matang, atau bahkan saat masih mentah, dan juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman yang lezat.
Baca Juga : Klasifikasi Bunga Soka
Penting untuk dicatat bahwa tanaman mangga sebenarnya tidak berasal dari Indonesia, tetapi berasal dari Asia Selatan. Jenis yang paling terkenal di seluruh dunia adalah Mangifera indica, yang juga dikenal sebagai mangga India, dan sekarang tersebar di berbagai belahan dunia. Ini adalah salah satu buah yang paling banyak dibudidayakan di negara-negara tropis.
Taksonomi Mangga
Kelompok buah batu atau drupa memiliki klasifikasi yang menarik:
Asal Usul Nama Mangga
Dalam bahasa Inggris, mangga disebut sebagai “mango”. Kata ini berasal dari bahasa Tamil, tepatnya “manga”. Pada abad ke-15 dan ke-16, kata “manga” ini merambah ke dalam bahasa-bahasa Eropa. Dari sinilah, istilah “mango” menjadi yang paling akrab di telinga kita. Di berbagai belahan dunia, sebutan untuk buah ini sering kali mempertahankan kemiripan dengan kata asalnya, seperti “manga” dalam bahasa Portugis.
Baca Juga : Ciri2 Semangka Manis
Morfologi Pohon Mangga
Pohon mangga memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang khas, mencakup aspek-aspek seperti bentuk batang, daun, dan buah. Di bawah ini, Anda akan menemukan penjelasan lengkap mengenai morfologi dari tanaman mangga:
Batang dan Akar
Tanaman mangga tergolong ke dalam kelompok pohon raksasa, dengan tinggi mencapai kisaran 35 hingga 40 meter. Namun, pada beberapa varietas tertentu, pohon mangga telah diubah secara sengaja agar tumbuh lebih pendek dan menghasilkan banyak buah.
Baca Juga : Ciri Ciri Daun Pucuk Merah
Pohon mangga adalah tumbuhan yang hidup sangat lama, bahkan beberapa jenisnya dapat menghasilkan buah selama lebih dari 300 tahun. Sistem akarnya memiliki kemampuan untuk menembus tanah hingga mencapai kedalaman 6 meter, sementara akar cabangnya menjalar luas ke samping.
Daun
Mangga adalah tumbuhan yang tetap hijau sepanjang tahun, dikenal sebagai tumbuhan evergreen. Bentuk daunnya yang sederhana memiliki panjang sekitar 15 hingga 35 cm dan lebar 6 hingga 16 cm.
Baca Juga : Klasifikasi Bunga Teratai
Daun mangga memiliki ciri khas saat masih muda, yaitu berwarna jingga dengan sentuhan merah muda. Namun, secara cepat berubah menjadi hijau tua yang berkilau ketika mencapai dewasa.
Bunga
Bunga-bunga mangga tumbuh di cabang-cabang pohonnya. Meskipun berukuran kecil, hanya sekitar 5 hingga 10 mm, bunga mangga memiliki warna putih yang lembut dan aroma yang harum. Setiap bunga mangga terdiri dari lima kelopak.
Baca Juga : Vanilla Planifolia Adalah
Buah
Buah mangga biasanya matang pada musim panas atau saat musim kemarau. Dari saat berbunga, pohon mangga memerlukan sekitar 5 bulan untuk tumbuh dan menghasilkan buah yang matang. Buah mangga memiliki variasi yang sangat beragam dalam hal ukuran, warna, bentuk, tingkat kemanisan, dan kualitas untuk dikonsumsi. Ini tergantung pada jenis mangga yang ditanam.
Baca Juga : Morfologi Bunga Putri Malu (Mimosa pudica)
Kulit buah mangga umumnya memiliki warna hijau, oranye, kuning, atau merah. Di Indonesia, mangga berkulit hijau adalah yang paling umum dijual di pasaran. Secara umum, bentuk buah mangga cenderung agak lonjong, menyerupai bentuk ginjal atau kacang, tetapi ada juga yang berbentuk bulat. Ukuran buahnya bervariasi, mulai dari 5 cm hingga 25 cm, dengan berat antara 140 gram hingga 2 kg per buah.
Kulit mangga memiliki tekstur yang lembut dan halus serta menyebarkan aroma harum khas ketika sudah matang sepenuhnya.
Baca Juga : Khasiat Daun Karuk
Biji
Di dalam daging buah mangga terdapat satu biji besar, dengan ukuran sekitar 4 hingga 7 cm. Biji ini berfungsi sebagai bibit untuk menanam pohon mangga. Untuk hasil tanaman yang terbaik, sebaiknya gunakan biji mangga yang berasal dari buah yang telah matang sepenuhnya.
Sebaran Mangga
Pohon mangga telah ditanam di Asia Selatan selama beribu-ribu tahun, kemudian menyebar ke Asia Tenggara pada abad ke-5 dan 4 SM. Di Afrika Timur, budidaya mangga dimulai pada abad ke-10 SM. Catatan ini ditemukan dalam laporan perjalanan seorang penjelajah Maroko, Ibnu Battuta, pada abad ke-14. Mangga kemudian menyebar ke berbagai tempat seperti Brazil, Bermuda, Hindia Barat, dan Meksiko, di mana tumbuh subur berkat iklim yang mendukung.
Baca Juga : Manfaat Daun Hanjuang Untuk Kesehatan
Saat ini, mangga ditanam luas di negara-negara tropis dan subtropis yang tidak mengalami musim dingin ekstrem. Sekitar setengah dari produksi mangga dunia berasal dari India, menjadikannya produsen terbesar, diikuti oleh China sebagai produsen kedua terbesar di dunia.
Andalusia, Spanyol, terutama di provinsi Malaga, juga merupakan tempat budidaya mangga yang sukses. Kawasan pesisir provinsi ini memiliki iklim subtropis dan merupakan salah satu dari sedikit wilayah di Eropa yang cocok untuk menanam tanaman dan buah tropis. Di Eropa, Kepulauan Canary juga memungkinkan pertumbuhan mangga.
Baca Juga : Benih Padi Ciherang 600
Negara-negara lain yang aktif dalam budidaya mangga mencakup Amerika Tengah, Kepulauan Karibia, Hawaii, Afrika Tengah, Selatan, dan Barat, Australia, China, Korea Selatan, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara Asia Tenggara.
Meskipun India memimpin dalam produksi mangga secara global, sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hanya sekitar 1% yang diekspor ke negara-negara lain.
Baca Juga : Cara Memasang Mulsa Untuk Tanaman Cabe
Kultivar Mangga
Di seluruh penjuru dunia, terdapat ratusan variasi mangga yang berbeda. Kepopuleran rasa mangga ini telah memotivasi petani untuk terus-menerus meningkatkan kualitas jenis mangga yang ada.
Salah satu varietas yang sangat diminati adalah mangga dengan embrio tunggal. Di antara semuanya, kultivar Alphonso menduduki posisi paling atas dalam daftar populer. Ia sering disebut sebagai “raja” dari seluruh mangga.
Penting untuk diketahui bahwa satu jenis mangga yang sukses di satu negara belum tentu berhasil di negara lain. Misalnya, varietas mangga Julie dari India. Ia tumbuh subur di tanah Jamaika, tetapi di Florida, ia memerlukan perawatan tahunan yang intensif untuk melindunginya dari serangan jamur.
Baca Juga : Cara Menanam Buah Naga Stek
Di pasar internasional, varietas mangga Tommy Atkinslah yang mendominasi. Varian ini pertama kali mulai berbuah di Florida Selatan pada tahun 1940.
Menariknya, awalnya mangga Tommy Atkins ditolak oleh para peneliti komersial di Florida. Namun, para petani dan importir justru menyambutnya dengan tangan terbuka karena tingkat produktivitasnya yang tinggi, kekuatannya melawan hama dan penyakit, kemampuan penyimpanan yang panjang, ukuran buahnya yang besar, serta warnanya yang sangat memikat.
Sebagian besar mangga yang diperdagangkan dan diekspor akan dipanen saat masih belum sepenuhnya matang atau bahkan dalam keadaan agak keras. Walaupun mereka akan matang dan menjadi manis nantinya, namun rasa mangga yang dipanen dalam keadaan belum sepenuhnya matang tidak selezat rasa mangga yang benar-benar masak di pohon.
Baca Juga : Cara Menyetek Pohon Buah
Manfaat Buah Mangga Untuk Kuliner
Umumnya, buah mangga memiliki cita rasa manis, tetapi ada variasi dalam rasa dan teksturnya yang tergantung pada jenis dan varietasnya. Sebagai contoh, mangga varietas Alphonso memiliki daging yang lembut dan berair. Sementara itu, mangga varietas Tommy Atkins memiliki daging yang lebih keras, mirip dengan buah alpukat dengan serat-serat yang terasa.
Selain dimakan segar, kulit mangga juga dapat diolah menjadi hidangan yang beragam. Namun, perlu diingat bahwa ada orang yang mungkin mengalami reaksi kulit bibir atau lidah yang gatal saat mengonsumsi kulit mangga.
Baca Juga : Cara Menanam Pucuk Merah Tanpa Akar
Ada beberapa cara yang berbeda untuk menikmati buah mangga:
Mangga Segar: Kebanyakan orang suka menikmati mangga dalam keadaan segar karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Beberapa orang juga suka menambahkan saus sebagai pendamping, seperti di Indonesia dan Thailand, di mana mangga sering disajikan dengan saus kacang atau saus pedas.
Di Filipina, mangga yang belum matang biasanya dimakan dengan mencelupkannya ke dalam kecap ikan, cuka, kecap, atau garam. Di Amerika Tengah, buah mangga sering dimakan dengan mencampurkannya dengan garam, cuka, lada hitam, atau saus pedas.
Baca Juga : Cara Memperbanyak Tanaman Andong
Jus Mangga: Buah mangga juga sering diolah menjadi jus. Di Asia Tenggara, jus mangga sering dijual di pasaran atau dibuat sendiri. Potongan buah mangga juga sering digunakan sebagai campuran dalam minuman dingin seperti es buah.
Di India, terdapat minuman yang disebut “mango lassi,” yang dibuat dengan mencampurkan daging buah mangga dengan susu dan gula. Selain itu, mangga juga digunakan untuk membuat smoothie, milkshake, dan es krim.
Baca Juga : Keunggulan Cabai TM 999
Mangga Olahan: Buah mangga juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan seperti jeli, permen, manisan, asinan, atau dodol yang populer di Indonesia. Namun, ada juga yang menggunakannya sebagai bahan utama dalam hidangan seperti kari.
Di Indonesia, potongan mangga sering dicampur dengan sambal untuk menciptakan sambal mangga yang pedas, asam, dan menyegarkan.
Baca Juga : Jenis Cabe Rawit Lokal
Di India, khususnya di Andhra Pradesh, mangga yang belum matang sering dijadikan acar dengan mencampurkannya dengan bubuk cabai, garam, mustard, dan bahan-bahan lainnya. Beberapa wilayah di Asia Tenggara juga membuat acar mangga dengan mencampurnya dengan kecap ikan dan cuka beras.
Ada juga yang mengeringkan buah mangga untuk kemudian digunakan sebagai campuran dalam sereal bersama dengan berbagai jenis buah lainnya seperti kismis, kurma, apel, dan pir.
Baca Juga : Bibit Cabai Besar Paling Bagus
Demikianlah informasi mengenai Tingkatan Takson Mangga. Semoga informasi ini bermanfaat.