Teknik Budidaya Melon Terbaru

Teknik Budidaya Melon Terbaru

Teknik Budidaya Melon Terbaru – Melon (Cucumis melo) termasuk dalam keluarga timun-timunan, yang juga mencakup semangka, blewah, dan timun suri. Seperti keluarga timun-timunan lainnya, melon tumbuh merambat tetapi tidak dapat memanjat. Jika tidak ditopang, tanaman ini akan menjalar di permukaan tanah.

Lokasi yang ideal untuk budidaya melon berada pada ketinggian antara 250-700 meter di atas permukaan laut. Jika berada di bawah 250 meter, melon cenderung menghasilkan buah yang kecil. Di daerah dataran tinggi dengan suhu di bawah 18oC, pertumbuhan tanaman ini menjadi sulit.

Baca Juga : Varietas Cabai Rawit Tahan Antraknosa

Tanaman melon membutuhkan tingkat kelembaban udara antara 50-70%. Suhu yang ideal untuk budidaya melon berkisar antara 25-30oC dengan curah hujan sekitar 1500-2500 mm per tahun. Kualitas buah melon akan lebih baik jika terdapat perbedaan suhu yang signifikan antara siang dan malam.

Jenis – Jenis Melon

Melon adalah buah yang menarik dengan beragam jenisnya. Diantara banyaknya variasi, terdapat tiga kultivar yang sangat populer dalam budidaya melon, yaitu Reticulatus, Inodorus, dan Cantalupensis.

Baca Juga : Agar Daun Bawang Merah Tegak

Reticulatus

Salah satu jenis melon yang paling populer adalah Reticulatus. Buahnya berbentuk bulat dengan kulit berwarna hijau yang unik, seperti ditutupi oleh jala yang indah. Dagingnya berwarna hijau muda hingga oranye, memberikan cita rasa yang segar dan lezat.

Inodorus

Jenis Inodorus menonjolkan keanggunan dengan kulit buah yang halus dan tanpa jala. Bentuknya bisa bulat atau lonjong, dengan kulit berwarna kuning hingga kuning pucat kehijauan. Dagingnya bisa bervariasi warna, dari hijau, oranye, hingga putih, namun yang istimewa adalah aroma yang tak terlalu mencolok.

Baca Juga : Jarak Tanam Pare

Cantalupensis

Cantalupensis menawarkan pengalaman tak terlupakan dengan kulit buah yang bergelombang seperti labu. Daging buahnya berwarna kuning atau oranye, dan memiliki aroma yang sangat kuat dan khas. Di dalam kelompok ini, terdapat juga varietas Blewah yang menjadi favorit banyak orang.

Pembibitan tanaman melon

Dalam praktik budidaya melon, biasanya tanaman diperbanyak secara generatif melalui biji atau benih. Untuk menggarap lahan seluas satu hektar, dibutuhkan sekitar 16.000-20.000 bibit melon atau sebanding dengan 500-700 gram benih.

Baca Juga : Jarak Tanam Cabe Rawit Tanpa Mulsa

Sebelum menanam biji melon, tahap perkecambahan harus dilakukan terlebih dahulu. Prosesnya adalah dengan merendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam. Jika biji tidak mengandung fungisida, tambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai dosis yang dianjurkan.

Setelah direndam, benih melon ditiriskan dan ditebarkan di atas kain basah atau kertas koran yang sudah dibasahi sebelumnya. Biarkan selama 1-2 hari agar benih bisa berkecambah dengan baik. Selama proses ini, penting untuk menjaga kelembaban kain atau kertas koran. Jika terlihat kering, semprotkan sedikit air.

Baca Juga : Antraknosa Pada Bawang Merah

Selanjutnya, persiapkan polybag kecil atau baki sebagai tempat persemaian. Isi polybag dengan campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang dalam perbandingan 2:1, sesuai instruksi pembuatan media persemaian. Tanam biji melon dengan kedalaman 1-2 cm di dalam media tanam tersebut.

Persemaian sebaiknya dilindungi menggunakan atap plastik bening atau sungkup. Langkah ini penting untuk melindungi bibit dari paparan sinar matahari yang berlebihan dan air hujan langsung. Selalu periksa dan kontrol kelembaban media persemaian secara teratur, namun hindari membasahi terlalu berlebihan.

Proses penyemaian biasanya memakan waktu sekitar 10-14 hari, atau dapat dilihat dari tumbuhnya 2-3 helai daun. Pada fase ini, bibit melon sudah siap untuk dipindahkan ke lokasi penanaman.

Baca Juga : Tumbuhan Yang Mengandung Nitrogen Tinggi

Persiapan lahan dan penanaman

Untuk menyiapkan lahan budidaya melon, langkah-langkah berikut dapat diikuti agar bongkahan tanah halus dan siap untuk ditanami. Pertama, lahan perlu dibajak terlebih dahulu agar tanah menjadi lebih halus. Selanjutnya, bentuklah bedengan dengan ukuran yang sesuai, yaitu lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter, dan jarak antar bedengan sekitar 50-60 cm.

Setelah itu, berikan pupuk dasar pada lahan dengan menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton per hektar. Juga tambahkan ZA, KCl, dan SP-36 dalam proporsi yang tepat, yaitu 375 kg ZA, 375 kg KCl, dan 250 kg SP-36 untuk setiap hektar. Campurkan pupuk-pupuk ini dengan tanah bedengan dan aduk hingga merata. Biarkan lahan tersebut selama 2-4 hari agar pupuk dapat meresap dengan baik.

Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Akar Wangi

Jika pH tanah yang akan digunakan kurang dari 5, sebaiknya tambahkan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan dengan tanah bedengan minimal 2-3 hari sebelum melakukan pemupukan dasar.

Selanjutnya, tutuplah bedengan dengan plastik mulsa berwarna hitam perak. Pastikan sisi hitam menghadap ke tanah dan sisi perak menghadap ke luar. Buatlah lubang tanam di atas mulsa tersebut. Pada setiap bedengan, buat dua baris lubang tanam dengan jarak antar baris sekitar 60 cm dan jarak antar lubang dalam satu baris sekitar 50-60 cm. Pastikan penutupan mulsa dilakukan minimal 2 hari sebelum penanaman.

Langkah terakhir, tanamlah bibit melon yang telah disiapkan. Satu bibit ditanam pada setiap lubang tanam. Selanjutnya, siramlah tanaman agar tidak layu karena kekeringan. Disarankan untuk melakukan penanaman pada sore hari saat matahari tidak terlalu terik.

Baca Juga : Tanaman Yang Cocok di Tanah Tandus

Perawatan budidaya melon

Pemasangan Ajir

Untuk mendapatkan hasil buah yang optimal, perlu dilakukan penopangan tanaman melon dengan menggunakan ajir atau tongkat bambu. Tujuannya adalah agar buah tidak bersentuhan langsung dengan tanah dan sinar matahari dapat menjangkau seluruh bagian tanaman.

Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan sebelum tanaman melon tumbuh besar, khususnya sebelum usia tanaman mencapai 3 hari sejak ditanam. Hal ini penting agar ajir yang ditanam tidak merusak akar tanaman.

Siapkan ajir dengan panjang sekitar 1,5 meter. Tanam ajir tersebut secara diagonal pada lubang tanam, sehingga ujung atasnya condong ke arah bedengan. Dengan cara ini, ajir-ajir tersebut akan saling bersilangan membentuk huruf X. Selanjutnya, ambil bilah bambu yang lebih panjang dan letakkan secara horizontal di antara persilangan ajir-ajir tersebut, kemudian ikat dengan tali rafia.

Baca Juga : Jarak Tanam Cabe Rawit Tanpa Mulsa

Pola Penyiraman

Penyiraman yang teratur sangat penting dalam budidaya melon. Mulailah melakukan penyiraman setiap sore pada minggu pertama sejak tanaman ditanam. Setelah itu, lakukan penyiraman setiap dua hari sekali.

Ketika musim hujan, pastikan sistem drainase berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan tergenang air, karena tanaman melon tidak menyukai kelembaban yang berlebihan.

Pemupukan Tambahan

Pemupukan tambahan diperlukan mulai saat tanaman melon berumur satu minggu. Pilihlah pupuk berbentuk cair sebagai pilihan utama. Jika menggunakan pupuk padat, larutkan terlebih dahulu sebelum diberikan. Anda dapat menggunakan pupuk cair organik atau pupuk kimia buatan.

Baca Juga : Jenis Tanaman Mengandung Sumber Fosfor Organik

Pemberian pupuk tambahan dengan menggunakan pupuk kimia sebaiknya dilakukan sebanyak 6 kali. Larutkan pupuk dalam air dan siramkan pada tanaman dengan dosis 200-250 ml per tanaman. Berikut adalah informasi yang menggambarkan kebutuhan pupuk untuk budidaya melon:

Periode Umur Tanaman Jenis Pupuk Jumlah (kg/ha) Pengenceran
1 7 hari NPK (16:16:16) 100 4000 liter air
2 14 hari NPK (16:16:16) 30
Boron 5
3 21 hari NPK (16:16:16) 36
Superphos 20
4 28 hari NPK (16:16:16) 36
5 42 hari NPK (16:16:16) 100
Superpohs 100
KNO3 20
6 50 hari NPK (16:16:16) 36
KNO3 30

Penyerbukan Buatan

Pada saat musim kemarau, penyerbukan tanaman dilakukan oleh serangga penyerbuk. Namun, selama musim hujan, serangga penyerbuk cenderung berkurang jumlahnya. Oleh karena itu, untuk memastikan kualitas yang optimal, metode penyerbukan buatan sangat dianjurkan.

Penyerbukan buatan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 10. Jika dilakukan terlalu siang, kuncup bunga mungkin sudah agak layu atau tertutup. Fokuskan penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama pada bunga di cabang ke-9 hingga ke-13. Pada satu pohon, sebaiknya ditumbuhkan 3-4 buah calon, namun nantinya harus diseleksi lagi. Dengan begitu, hanya 1-2 buah yang dipelihara sampai panen, tergantung ukuran buahnya. Apabila buah yang ditumbuhkan memiliki ukuran besar, maka cukup 1 buah per pohon.

Baca Juga : Bunga Yang Laris di Pasaran

Mengatasi Serangan Hama dan Penyakit pada Budidaya Melon

Budidaya melon di daerah tropis seperti Indonesia memiliki risiko tinggi terkena serangan hama dan penyakit. Beberapa hama yang biasa menyerang budidaya melon antara lain kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, dan tungau. Sedangkan penyakit yang sering muncul meliputi antraknosa, busuk buah, busuk batang, dan mosaik.

Untuk menghindari serangan hama dan penyakit, diperlukan penerapan kultur teknis yang tepat, seperti rotasi tanaman, pemupukan yang seimbang, dan menjaga kebersihan di kebun. Jika serangan hama dan penyakit sudah terjadi, penggunaan pestisida yang sesuai sangat disarankan. Pestisida yang digunakan bisa bersifat organik maupun sintetis. Penting untuk melakukan penyemprotan dengan dosis yang disarankan untuk mengoptimalkan efektivitasnya.

Baca Juga : Budidaya Padi Sertani

Pemanenan

Biasanya, melon siap untuk dipanen setelah tumbuh selama 3 bulan. Beberapa tanda yang menunjukkan kesiapan panen pada jenis reticalatus antara lain terlihat jelas serat jala pada permukaan kulit yang kasar, retakan-retakan pada kulit di sekitar tangkai, warna kulit yang berubah menjadi hijau kekuningan, dan adanya aroma yang tercium.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya melon dipetik saat mencapai tingkat kematangan sekitar 90%, atau sekitar 3-7 hari sebelum matang sepenuhnya. Dengan cara ini, akan memberikan waktu yang cukup untuk distribusi.

Baca Juga : Varietas Padi IR 64

Pemetikan buah dilakukan dengan memotong tangkai menggunakan pisau atau gunting. Pastikan tangkai dipotong seperti bentuk huruf T, sehingga yang dipotong adalah bagian yang mengarah ke daun, bukan bagian buahnya. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilihlah buah-buah yang benar-benar sudah siap untuk dipanen.

Demikianlah informasi mengenai Teknik Budidaya Melon Terbaru. Semoga informasi ini bermanfaat.

About Ayomenanam

Check Also

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Ayomenanam - Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan munculnya wilayah slum kecuali a. penduduk berpenghasilan rendah b. kondisi rumah tidak memenuhi syarat c. tingkat kriminalitas tinggi d. tidak terjangkau oleh pelayanan kota e. emosi penduduk yang stabil​ Jawaban dari pertanyaan di atas adalah e. emosi penduduk yang stabil​