Siklus Hidup Penggerek Batang Padi dan Cara Pengendaliannya

Siklus Hidup Penggerek Batang Padi

Siklus Hidup Penggerek Batang Padi dan Cara Pengendaliannya – Hama penggerek batang padi merupakan salah satu ancaman serius yang mengganggu pertanian, menyebabkan kerusakan yang berdampak pada penurunan hasil panen. Dampak yang ditimbulkan oleh serangan hama ini bervariasi, mulai dari penurunan hasil panen yang kurang signifikan hingga mencapai kondisi paling buruk, yaitu gagal panen. Serangan hama ini terjadi pada semua tahap pertumbuhan tanaman padi, mulai dari awal penanaman hingga saat menjelang panen.

Pada tahap vegetatif tanaman padi, larva penggerek batang memotong bagian tengah pucuk tanaman, menyebabkan layu, kekeringan, dan kondisi ini dikenal sebagai sundep. Sedangkan serangan pada tahap generatif ditandai dengan munculnya malai yang pucat dan tidak berisi, yang dikenal sebagai beluk.

Baca Juga : Herbisida Terbaik Untuk Padi

Penggerek batang menyerang tanaman padi mulai dari tahap bibit hingga pembentukan malai. Ngengat dewasa aktif pada malam hari dan memiliki siklus hidup sekitar 40-70 hari, tergantung pada jenisnya. Telur biasanya diletakkan di bawah permukaan daun atau di dekat ujung daun, ditandai dengan adanya gundukan kecil yang dilapisi oleh bulu-bulu halus yang mengkilap, yang berasal dari bulu belakang ngengat betina.

Setelah menetas, larva bergerak ke bawah menuju pangkal tanaman dan mulai merusak batang utama, kemudian beralih ke anakan lain setelah menjadi dewasa. Larva awalnya menyerang akar, yang mengakibatkan pertumbuhan anakan yang kurang normal atau bahkan mati.

Baca Juga : Deskripsi Padi Inpari 32 Jumbo

Ketika larva telah masuk ke dalam batang, mereka merusak pembuluh dalam batang. Akibatnya, batang padi menjadi patah dan mudah lepas saat dicabut. Identifikasi larva penggerek batang dapat dilakukan dengan mudah ketika berada di dalam batang.

Untuk mengendalikan hama penggerek batang padi, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan:

Baca Juga : Kelemahan dan Keunggulan Padi Mekongga

Pengaturan Pola Tanam

Sinkronisasi Penanaman: Melakukan penanaman secara serentak di luas areal tanam untuk mencapai fase pertumbuhan yang seragam pada tanaman padi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan perkembangan dan penyebaran hama di lapangan.

Pergiliran Tanaman: Menggantikan tanaman padi dengan jenis tanaman lain untuk memutus siklus hidup hama. Dengan demikian, hama akan kesulitan menyerang secara berkelanjutan.

Pengelompokkan Persemaian: Mengorganisir persemaian dengan tujuan memudahkan pengumpulan telur penggerek batang secara massal.

Baca Juga : Daftar Jenis beras yang beredar di Indonesia

Pengendalian secara Fisik dan Mekanik

Pengendalian secara fisik melibatkan penyabitan tanaman setinggi mungkin sampai permukaan tanah saat panen dan saat lahan disingkirkan. Langkah ini dapat diteruskan dengan menggenangi air hingga kedalaman 10 cm agar jerami cepat membusuk dan larva mati.

Pengendalian secara mekanik melibatkan pengumpulan kelompok telur penggerek batang padi di persemaian dan pertanaman, serta menangkap ngengat dengan menggunakan perangkat lampu.

Baca Juga : Cara Aplikasi Herbisida Pra Tumbuh dan Pasca Tumbuh yang Baik dan Benar

Pengendalian Hayati

Pemanfaatan Musuh Alami: Memanfaatkan parasitoid, predator, dan patogen alami untuk mengendalikan hama.

Konservasi Musuh Alami: Menghindari penggunaan insektisida dalam bentuk semprotan untuk menjaga kelangsungan musuh alami hama.

Baca Juga : Bolehkah memanfaatkan deterjen (sunlight) Sebagai Pekerat Pestisida ?

Pengendalian Kimiawi

Penggunaan Insektisida Sistemik: Menggunakan insektisida dengan bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz, atau fipronil.

Demikianlah informasi mengenai Siklus Hidup Penggerek Batang Padi dan Cara Pengendaliannya. Semoga informasi ini bermanfaat.

About Ayomenanam

Check Also

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Ayomenanam - Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan munculnya wilayah slum kecuali a. penduduk berpenghasilan rendah b. kondisi rumah tidak memenuhi syarat c. tingkat kriminalitas tinggi d. tidak terjangkau oleh pelayanan kota e. emosi penduduk yang stabil​ Jawaban dari pertanyaan di atas adalah e. emosi penduduk yang stabil​