Fungsi dan Sasaran Insektisida Alika – Alika 247 ZC merupakan sebuah racun atau insektisida yang memiliki efek kontak dan lambung, hadir dalam bentuk pekatan berwarna putih kecoklatan yang mudah larut dalam air. Insektisida ini dibuat dengan kombinasi dua bahan aktif yang sempurna, yaitu Lamda Sihaltorin dan Tiamektosan, sehingga memberikan kekuatan ganda yang mampu memberantas berbagai jenis hama kutu dan ulat dengan tuntas dalam waktu singkat. Dengan daya kerja luas, Alika 247 ZC menjadi solusi terbaik untuk melindungi tanaman dari serangan hama yang dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Baca Juga : Perbandingan Prevathon VS Regent
Alika 247 ZC merupakan insektisida hebat yang bekerja sistemik dan kontak, memiliki daya larut yang rendah sehingga mampu memberikan perlindungan menyeluruh yang efektif dan ekonomis meski diguyur hujan. Selain itu, insektisida ini juga memiliki kemampuan perekat yang tangguh sehingga tetap efektif meski terkena guyuran hujan. Alika 247 ZC dikenal sebagai penangkal kutu-kutuan dan ulat-ulatan pada beragam tanaman seperti padi, cabai, jeruk, kakao, kedelai, kentang, kubis, manga, dan tomat. Dengan Alika 247 ZC, tanaman Anda terlindungi secara menyeluruh dari serangan hama yang merugikan.
Baca Juga : Kegunaan dan Dosis Dangke Per Tangki Untuk Tanaman
Fungsi Alika Pada Tanaman
- Bawang Merah: terkena serangan ulat grayak spodoptera exigua, dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,1 – 0,2 Ml/l.
- Cabai: terkena serangan kutu daun myzus persicae, dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,2 – 0,4 Ml/l.
- Jagung: terkena serangan belalang oxya chinensis dan kutu daun rhopalosiphum maidis serta penggerek tongkol helicoverpa armigera, dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,2 – 0,3 Ml/l dan 0,5 Ml/l.
- Jarak Pagar: terkena serangan ulat grayak spodotera litura dan kutu putih ferrisia virgata, dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,8 Ml/l dan 0,2 – 0,4 Ml/l.
- Jeruk: terkena serangan kutu loncat diaphorina citri, dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,6 – 1 Ml/l.
- Kacang Hijau: terkena serangan kutu daun aphis craccivora dan penggerek polong maruca testulalis, dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,2 – 0,4 Ml/l dan 0,5 Ml/l.
- Kacang Panjang: terkena serangan kutu daun aphis craccivora dan penggerek polong maruca testulalis, dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,1 – 0,2 Ml/l dan 0,4 – 0,5 Ml/l.
- Kakao: terkena serangan pengisap buah helopeltis antonii dan penggerek buah kakao canopomorpha cramerella, ulat kilan hyposidra talaca, kutu putih planococcus sp., dapat diatasi dengan penyemprotan menggunakan volume tinggi sebanyak 0,1 – 0,2 Ml/l dan 0,2 – 0,4 Ml/l.
- Kedelai: Ulat Grayak Spodoptera Litura dan Penggerek Polong Etiella Zinckenella dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,2 – 0,4 Ml/l. Sementara itu, Pengisap Polong Nezara Viridula memerlukan dosis yang sedikit lebih tinggi, yaitu 0,4 – 0,8 Ml/l.
- Kelapa Sawit (TBM): Ulat Api Setothosea Asigna dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,5 – 1 Ml/l.
Baca Juga : Cara Memperbanyak Anakan Padi Ciherang
- Kelapa Sawit: Hama Belalang Oxya Chinensis dan Hama Tungau Merah Tetranychus Piercei dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,5 – 0,8 Ml/l.
- Kentang: Kutu Daun Myzus Persicae dan Penggerek Umbi Phthorimaea Operculella dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,3 – 0,4 Ml/l.
- Kopi: Kutu Hijau Coccus Viridis memerlukan dosis penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,2 – 0,4 Ml/l. Sementara itu, Kutu Putih Planococcus Citri memerlukan dosis yang lebih rendah, yaitu 0,1 – 0,2 Ml/l.
- Kubis: Ulat Daun Plutella Xylostella dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,3- 0,5 Ml/l. Sementara itu, Ulat Crop Crocidolomia Pavonana memerlukan dosis yang sedikit lebih rendah, yaitu 0,2 – 0,4 Ml/l.
- Mangga: Hama Procontaria Sp., Wereng Mangga Idiocerus Sp., dan Penggerek Buah Mangga Noorda Albizonalis dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,1 – 0,2 Ml/l.
- Semangka: Pemakan Daun Aulocophora Sp. dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida volume tinggi sebesar 0,2 – 0,4 Ml/l.
- Tembakau: Kutu Daun Myzus Persicae dan Penggerek Pucuk Helicoverpa Armigera adalah dua hama yang sering menyerang tanaman tembakau. Dalam mengendalikan hama-hama tersebut, disarankan menggunakan dosis penyemprotan volume tinggi sebesar 0,1 – 0,5 Ml/l.
- Terung: Tanaman terung rentan diserang oleh Penghisap Daun Empoasca Sp. dan Kumbang Daun Epilachna Sp. Dalam mengendalikan hama-hama tersebut, dosis penyemprotan volume tinggi sebesar 0,1 – 0,2 Ml/l sangat dianjurkan.
Baca Juga : Perbedaan Insektisida Regent Merah dan Putih
- Tomat: Ulat Buah Heliothis Armigera, Kutu Kebul Bemisia Tabaci, dan Kutu Daun Myzus Persicae adalah hama yang sering mengganggu pertumbuhan tanaman tomat. Untuk mengatasi masalah tersebut, disarankan menggunakan dosis penyemprotan volume tinggi sebesar 0,1 – 0,2 Ml/l.
- Padi: Tanaman padi sering diserang oleh berbagai jenis ulat, seperti ulat penggerek, ulat grayak, dan ulat penggulung. Untuk mengendalikan hama-hama tersebut, disarankan menggunakan dosis penyemprotan yang tepat sesuai dengan petunjuk penggunaan pada label pestisida yang digunakan.