Produk Syngenta untuk Cabe

Produk Syngenta untuk Cabe

Produk Syngenta untuk Cabe – Budidaya tanaman cabai di Indonesia sangat populer sehingga tak mengherankan jika berbagai produsen mengeluarkan berbagai jenis pestisida terbaik. Syngenta, misalnya, telah mengembangkan beberapa produk pestisida terbaik yang efektif dalam melindungi tanaman cabe dari hama dan penyakit. Berikut ini kami akan memperkenalkan beberapa produk syngenta untuk cabe agar tetap sehat dan terbebas dari serangan hama dan penyakit.

Tanaman dan buah cabai seringkali diserang oleh berbagai hama, antara lain trips, kutu daun apids, kutu daun persik, tungau, kutu kebul, lalat buah, dan ulat grayak. Hama-hama tersebut bisa membawa serta menyebarkan virus penyebab penyakit keriting, terutama trips, apids, dan tungau. Sementara kutu kebul umumnya bertindak sebagai vektor penyakit keriting kuning.

Baca Juga : Perbandingan Fungisida Score Vs Amistartop

Pada musim kemarau, serangan hama semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian hama yang efektif dengan cara menyemprotkan insektisida untuk serangga dan akarisida untuk tungau. Penyemprotan ini harus dilakukan setiap minggu dengan dosis yang tepat guna mengendalikan serangan hama yang bisa merusak tanaman.

Tidak hanya serangan hama, tetapi tanaman cabai juga rentan terhadap serangan penyakit akibat bakteri, virus, atau jamur. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman dan buah cabai antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu fusarium, antraknosa, hawar phytophthora, bercak daun cercospora, busuk lunak bakteri, keriting kuning, mozaik virus, dan kerupuk. Oleh karena itu, sangat penting bagi para petani untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan perlindungan terhadap penyakit agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan hasil panen yang berkualitas.

Baca Juga : Manfaat Dan Dosis Starban Untuk Padi, Jagung, Kedelai, Mentimun, dan Lainnya

Sebelum membicarakan produk pestisida terbaik, penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu fungsi dari pestisida agar penggunaannya dapat tepat sasaran dan efektif.

Jika kita membicarakan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam pertanian, ada beberapa jenis yang berbeda dengan fungsi masing-masing.

  • Insektisida digunakan untuk mengendalikan serangga
  • Fungisida digunakan untuk mengendalikan jamur
  • Akarisida digunakan untuk mengendalikan tungau, dan
  • Herbisida digunakan untuk mengendalikan gulma.

Setiap jenis bahan kimia ini memiliki kegunaan khusus dalam menjaga tanaman agar tumbuh dengan sehat dan produktif.

Baca Juga : Manfaat Antracol Untuk Padi

Produk Syngenta untuk Cabe

1. Insektisida Agrimec 18EC

Insektisida Agrimec 18 EC, salah satu produk insektisida andalan dari PT. Syngenta Indonesia, memiliki keunggulan tersendiri. Produk ini bersifat sistemik dengan bentuk pekatan berwarna kuning pucat yang mudah larut dalam air. Yang lebih menarik, Insektisida Agrimec juga aman bagi musuh alami sehingga tidak perlu khawatir akan membahayakan lingkungan sekitar.

Baca Juga : Perbedaan Amistartop Dan Filia

Agrimec 18 EC adalah insektisida yang memiliki efek akarisida. Sifat akarisida Agrimec 18 EC berasal dari bahan aktif hasil fermentasi bakteri mikrobiologis streptomyces avermitilis yang menghasilkan toksin avermectin. Dengan demikian, Agrimec 18 EC dapat membantu mengendalikan serangga dan tungau pada tanaman dengan efektif.

mari kita jelajahi fungsi dan dosis Insektisida Agrimec 18EC yang cocok untuk berbagai jenis tanaman:

Apel : Kutu daun Aphis pomi dapat diatasi pada tanaman apel dengan menyemprotkan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,25-0,5 ml/l air.

Cabai : Hama thrips Thrips parvispinus dapat diatasi pada tanaman cabai dengan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,25-0,5 ml/l air.

Jeruk : Tanaman jeruk dapat terhindar dari penggerek daun Phyllocnistis citrella dengan menggunakan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,25-0,5 ml/l air.

Kacang Hijau : Untuk kacang hijau, beberapa jenis hama dan penyakit seperti ulat grayak Spodoptera litura, perusak daun Phaedonia inclusa, penggulung daun Lamprosema indicata, penggerek polong Etiella zinckenella, dan pengisap polong Riptortus linearis dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,5-1 ml/l air.

Kacang Panjang : Penggerek polong Maruca testulalis pada tanaman kacang panjang dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,5-1 ml/l air.

Kelapa Sawit : Rayap tanah Coptotermes cuvignathus pada tanaman kelapa sawit dapat diatasi dengan penyiraman insektisida sekitar pangkal batang pada volume sebesar 1,5-3 ml/l air.

Kentang : Kentang dapat terhindar dari pengorok daun Liriomyza huidobrensis dan hama thrips Thrips palmi dengan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,25-0,5 ml/l air.

Krisan : Tanaman krisan dapat terhindar dari pengorok daun Liriomyza chrysanthemi dengan menggunakan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,5-1 ml/l air.

Kubis : Plutella xylostella dan ulat krop Crocidolomia pavonana pada tanaman kubis dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,5-1 ml/l air.

Tomat : Pengorok daun Liriomyza huidobrensis pada tanaman tomat dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida pada volume tinggi sebesar 0,5-1 ml/l air.

Baca Juga : Daftar Insektisida Sistemik Untuk Ulat

2. Insektisida Curacron 500 EC

CURACRON 500 EC merupakan insektisida yang memiliki bahan aktif profenofos sebanyak 500 g/l. Insektisida ini bekerja dengan cara meracuni serangga melalui kontak maupun lambung. Bentuk insektisida ini pekatan berwarna kuning kecoklatan dan dapat diemulsikan. Profenofos yang menjadi bahan aktif insektisida ini sudah terbukti efektif dalam memberantas berbagai jenis ulat yang merusak tanaman. Kelebihan lain dari CURACRON 500 EC adalah sifat translaminar yang dimilikinya, sehingga ulat yang bersembunyi di balik daun atau di dalam batang pun tidak dapat lolos dari efek racun yang dimiliki oleh insektisida ini.

Hama ulat grayak (Spodoptera litura) sering menyerang tanaman cabai dengan cara berkelompok dan merusak bagian daunnya. Serangan ini dapat mengakibatkan daun yang terinfeksi berlubang dan layu. Terutama pada musim kemarau, serangan stadium tinggi bisa menyebabkan defoliasi daun yang sangat parah.

Baca Juga : Herbisida Pra Tumbuh Terbaik

Agar ulat pada tanaman cabe bisa dimusnahkan dalam waktu singkat, gunakanlah teknik penyemprotan dengan volume tinggi dan dosis 2,25 ml/l Curacron saat melakukan proses pengendalian.

3. Fungisida BION M 1/48 WP

BION M 1/48 WP adalah fungisida yang terdiri dari dua bahan aktif, yaitu asibenzolar-s-metil 1% dan mankozeb 48%. Fungisida ini bekerja secara sistemik dan kontak dengan berbentuk tepung berwarna coklat kekuningan yang mudah disuspensikan. Kombinasi kedua bahan aktif telah terbukti efektif dalam memerangi berbagai jenis cendawan (jamur) yang dapat merusak tanaman seperti penyakit antraknosa, patek, busuk buah, busuk kering, busuk basah, dan bercak daun.

Baca Juga : Fungisida Dicampur Gandasil B

Ini dia fungsi khusus dari bahan aktif sibenzolar-s-metil dan mankozeb yang terkandung dalam fungisida Bion-M 1/48 WP:

  • Acibenzolar-S-methyl, sebuah fungisida dari kelompok kimia benzothiadiazoles, terbukti mampu memicu resistensi pada tanaman sebagai upaya memperkuat daya tahan tubuhnya. Meskipun tidak berefek langsung pada patogen, bahan aktif ini bekerja dengan mengaktifkan pertahanan alami tanaman, sehingga membuatnya lebih tahan terhadap serangan penyakit dan hama. Penggunaannya sebaiknya dilakukan secara preventif, karena dapat beredar secara sistemik dalam getah tanaman dan meningkatkan ketahanannya secara keseluruhan.
  • Mankozeb adalah sejenis fungisida dengan bahan aktif termasuk dalam golongan M3, yakni Ditio-Karbamat. Fungisida golongan ini bekerja dengan menginaktivasi kelompok sulfhidril asam amino dan enzim sel jamur, yang mengakibatkan gangguan pada metabolisme lipid dan respirasi. Sebagai hasilnya, bahan aktif Mankozeb dapat mengendalikan banyak jenis penyakit tanaman karena bekerja secara kontak pada banyak target.

Anda dapat menggunakan Fungisida Bion-M 1/48 WP pada tanaman cabai sebagai obat untuk mengatasi bercak daun. Dosis yang direkomendasikan adalah 3-6 gram per liter air dengan volume penyemprotan yang tinggi.

Baca Juga : Dosis Tabas Per Tangki

4. Fungisida Amistar Top 325 SC

AMISTARTOP 325 SC adalah fungisida yang mengandung dua bahan aktif, yaitu azoksistrobin sebanyak 200 g/l dan difenokonazol sebanyak 125 g/l. Fungisida ini berbentuk pekatan cair dengan warna kuning muda yang dapat disuspensikan, dan memiliki kandungan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) di dalamnya. AMISTARTOP 325 SC bekerja secara sistemik untuk mengendalikan jamur/cendawan pada tanaman palawija, hortikultura, dan tanaman hias seperti cabe, terung, padi, tomat, jagung, kentang, bawang merah, mangga, tembakau, karet, semangka, kacang tanah, dan tanaman lainnya.

Baca Juga : Dosis Insektisida Spontan Per Tangki

Amistartop 325 SC mengandung dua bahan aktif yang efektif dalam mengendalikan jamur pada tanaman, yaitu dari golongan triazol dan metoksi-akrilat. Kedua golongan bahan tersebut dianggap sebagai racun pengendali jamur yang efisien dan mampu memberikan perlindungan yang maksimal pada tanaman. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Amistartop 325 SC menjadi pilihan utama para pembudidaya tanaman sebagai fungisida yang andal dan efektif.

Fungisida Amistar Top 325 buatan Syngenta tidak hanya mengandung bahan aktif, tetapi juga dilengkapi dengan ZPT yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan melawan penyakit. ZPT tersebut berfungsi sebagai penambah hormon yang dapat membuat tanaman tumbuh dengan sempurna dan menjadi lebih kuat dalam melawan serangan penyakit. Selain itu, terdapat beberapa keunggulan lain dari fungisida Amistar Top 325 yang perlu diperhatikan.

Baca Juga : Dosis Curacron Per Tangki

Fungisida dengan dosis sekitar 40 ml/tengki dapat mengendalikan penyakit tanaman seperti antraknosa atau patek, busuk daun, bercak daun, dan busuk phytophthora.

5. Insektisida REVUS OPTI 440 SC

Fungisida ini mengandung bahan aktif Mandipropamid 40 g/l dan Klorotalonil 400 g/l. Dikenal sebagai fungisida protektif, yang berfungsi sebagai sistemik dan kontak untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit pada berbagai tanaman, seperti bawang merah, cabai, jeruk, kakao, kentang, ketimun, melon, semangka, tembakau, dan tomat.

Produk Insektisida REVUS OPTI 440 SC memiliki manfaat dan keunggulan yang luar biasa. Produk ini memiliki kemampuan luas dalam mencegah dan menyembuhkan serangan penyakit pada tanaman. Selain itu, produk ini juga mudah diaplikasikan, hemat, dan ekonomis.

Baca Juga : Manfaat Spontan Untuk Padi

Diformulasikan dengan kombinasi dua bahan aktif, produk ini mampu mengendalikan berbagai jenis penyakit pada tanaman, kecuali penyakit antraknose dan leaf spot. Dengan penggunaan dosis rendah, produk ini dapat meningkatkan penampilan dan hasil tanaman, serta meningkatkan nilai jual produk. Dengan REVUS OPTI 440 SC, hasil panen Anda dapat meningkat secara signifikan.

About Ayomenanam

Check Also

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Ayomenanam - Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan munculnya wilayah slum kecuali a. penduduk berpenghasilan rendah b. kondisi rumah tidak memenuhi syarat c. tingkat kriminalitas tinggi d. tidak terjangkau oleh pelayanan kota e. emosi penduduk yang stabil​ Jawaban dari pertanyaan di atas adalah e. emosi penduduk yang stabil​