Perbedaan Amistartop Dan Filia

Perbedaan Amistartop Dan Filia

Perbedaan Amistartop Dan FiliaFungisida adalah antijamur yang sudah sering dipakai oleh para petani khususnya petani tanaman padi. Saat ini penggunaan fungisida sudah sangat marak digunakan oleh para petani, oleh karena itu banyak produsen yang bermunculan dalam menawarkan fungisida yang diklaim mempunyai efektifitas pada tanaman dalam mencegah jamur.

Saking banyaknya merk fungsida yang beredar membuat para petani kadang bingung untuk menentukan fungisda mana yang bagus mereka pakai untuk tanaman padi mereka supaya mereka tidak salah pilih.

Baca Juga : Dosis Tabas Per Tangki

Saat ini ada beberapa merk fungisida yang marak dipakai diantaranya adalah amistartop dan filia. Keduanya merupakan fungisida yang terbilang cukup bagus dalam menangani masalah jamur pada tanaman. Nah, apa saja perbedaan amistartop dan filia ? untuk lebih jelasnya, silahkan simak tulisan di bawah ini.

Fungisida Amistartop

Amistartop 325 SC memiliki bahan aktif Difenokonazol dan Azoksistrobin. Kombinasi dari dua bahan aktif ini berperan aktif dalam mencegah cendawan yang hidup di daun, akar, batang, bulir, dan juga buah.
Difenokazol memiliki mekanisme kerja dengan cara menghancurkan sterol biosintesis yang ada di membran jamur. Sedangkan Azoksistrobin mekanisme kerjanya adalah mencegah proses pernapasan (respirasi) cendawan.

Baca Juga : Daftar Insektisida Sistemik Untuk Ulat

Fungsi lain dari Amistartop adalah selain sebagai antijamur juga berperan sebagai ZPT atau zat pengatur tumbuh yang bisa memmbuat tanaman lebih sehat dalam tumbuh serta menguatkan batang sehingga tidak gampang roboh. Selain itu, Amistartop juga bisa menambah bobot padi dengan cara memanjangkan malai padi serta membantu proses terisinya bulir agar memiliki bobot yang meningkat.

Dosis Amistartop termasuk dalam kategori dosis rendah dalam pemakaiannya karena kamu hanya memerlukan 1 ml/liter air. Apabila kamu menggunakan tangki semprot maka dosis per tangki dari Amistartop yaitu 14 ml setiap tangki yang berukuran 14 liter.

Baca Juga : Herbisida Pra Tumbuh Terbaik

Fungisida Filia

Fungisida FILIA 525 SE adalah fungisida yang masuk dalam kategori generasi baru. Hal ini disebabkan fungisida Filia mampu mengatasi penyakit Blas (Pyricularia Oryzae) yang biasanya terjadi di tanaman padi.
Filia juga mempunyai dua bahan aktif yaitu Propikonazol dan Trisiklazol. Kombinasi kedua bahan aktif ini bisa digunakan untuk mengatasi penyakit Blas yang mengganggu padi. Selain itu, Filia juga bisa digunakan untuk mengatasi jamur pada bulir padi seperti Ustilago, Hawar Pelepah, dan juga dirty Panicle.

Baca Juga : Fungisida Dicampur Gandasil B

Fungsi lain dari Filia adalah menguatkan batang tanaman, memberikan warna yang lebih hijau pada daun padi, dan juga bisa meningkatkan kuantitas hasil panen sehingga produktivitasnya meningkat.

Kamu juga bisa berhemat biaya dengan menggunakan fungisida ini. Selain itu, penggunaannya juga sangat mudah untuk dipakai. Disarankan untuk menggunakan fungisida Filia pada tanaman padi kamu ketika telah memasuki umur 20,30,40, dan 60 HST (Hari Setelah Tanam).

Baca Juga : Manfaat daun seledri untuk kesehatan

Penutup

Demikianlah informasi seputar perbedaan Amistartop dan Filia. Semoga bisa menambah wawasan kamu yang berprofesi sebagai seorang petani padi. Jika kamu merasa informasi ini bermanfaat, silahkan bagikan ke teman-teman kamu sehingga mereka juga bisa mendapatkan manfaat dari informasi yang ada di postingan ini. Sekian dan terima kasih.

About Ayomenanam

Check Also

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Ayomenanam - Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan munculnya wilayah slum kecuali a. penduduk berpenghasilan rendah b. kondisi rumah tidak memenuhi syarat c. tingkat kriminalitas tinggi d. tidak terjangkau oleh pelayanan kota e. emosi penduduk yang stabil​ Jawaban dari pertanyaan di atas adalah e. emosi penduduk yang stabil​