Pemupukan Padi Sawah Yang Baik Dan Benar

Pemupukan Padi Sawah Yang Baik Dan Benar

Pemupukan Padi Sawah Yang Baik Dan BenarPupuk adalah bahan yang berperan penting untuk memberikan hasil produksi panen yang baik terutama jika kamu adalah petani yang menanam padi. Tetapi, jika kamu menggunakan pupuk kimia dalam jangka waktu lama dengan dosis yang tinggi maka akan memberikan pengaruh buruk pada lingkungan serta tingkat efisiensi penggunaannya akan menurun.

Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman mengenai pemupukan padi sawah yang baik dan benar. Tujuan dari hal tersebut adalah agar pupuk yang diberikan tepat dosis dan juga akan memberikan tingkat produksi yang tinggi.

Baca Juga : Perbedaan Gandasil B Dan D

Faktor Penentu Efisiensi Penggunaan Pupuk

Faktor-faktor yang menentukan efisiensi dari pemakaian pupuk adalah sebagai berikut :

  • Jenis tanah.
  • Pengelolahan hama serta penyakit.
  • Varietas padi.
  • Waktu ketika pupuk diberikan.
  • Musim tanam.
  • Waktu tanam.
  • Sumber pupuk atau jenis pupuk.
  • Tata guna air.
  • Rotasi dari tanaman.
  • Pencegahan gulma.

Baca Juga : Perbedaan NPK Mutiara Dan NPK Grower

Cara Meningkatkan Efisiensi Pupuk

Kamu bisa mencegah terjadinya kehilangan pupuk dari tanaman dengan cara pupuk yang telah tersebar rata dicampur atau diaduk menggunakan lumpur, contohnya pemupukan secara bersama-sama dengan menggaruk atau melandak rumput.

Lakukan proses pemberian pupuk disaat air sedang tidak mengalir, namun keadaan tanah sedang dalam lembab namun air tidak tergenang (macak-macak) hal ini bertujuan agar pupuk yang telah larut akan terikat oleh semua partikel yang halus di dalam tanah.

Gunakan alat bantu bernama Bagan Warna Daun (BWD) pada pupuk nitrogen untuk menetapkan kebutuhan serta waktu penggunaan pupuk.

Baca Juga : Phonska Plus Vs NPK Mutiara

Sebuah riset memperlihatkan bahwa penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) ketika melakukan proses pemberian pupuk nitrogen bisa membuat penggunaan pupuk urea menjadi irit hingga 15-20% dari ukuran takaran yang biasa dipakai petani sedangkan hasil yang diperoleh tetap stabil dan tidak turun.

Disarankan untuk para petani agar mempunyai Bagan Warna Daun (BWD). Alat ini memiliki bentuk segi empat yang berfungsi agar kamu bisa tahu kadar unsur hara nitrogen yang ada pada padi.

Bagan Warna Daun mempunyai kotak skala warna berjumlah 4 kotak. Dimulai dari warna hijau muda sampai hijau tua. Masing-masing warna akan memberikan gambaran dari tingkat warna hijau daun tanaman padi kamu.

Baca Juga : ZPT Atonik Untuk Cabe

Contohnya, jika daun tanaman padi kamu warnanya hijau muda maka kemungkinan besar tanaman padi tersebut kurang unsur hara nitrogen sehingga harus segera diberikan pupuk. Namun, apabila daun padi warnanya hijau tua yaitu tingkat warna hijau daun berada di kotak warna skala 4 pada Bagan Warna Daun (BWD) maka kemungkinan besar tanaman telah mempunyai unsur hara nitrogen yang telah tercukupi sehingga kamu tak perlu memberikan pupuk lagi.

Metode Pemberian Pupuk Pada Tanaman Padi

Sebenarnya tidak ada tolak ukur yang pasti pada metode atau teknik pemberian pupuk pada padi baik dosis maupun waktu tertentu. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan juga bisa jadi struktur tanah yang berbeda dengan kandungan unsur hara yang berbeda pula sehingga akan berbeda teknik atau metode menaman padi maupun pemberian pupuknya.

Baca Juga : Kegunaan Gandasil D

Metode 1

Apabila kamu memakai campuran pupuk tunggal yakni urea, SP-36, dan KCl maka perbandingan pupuk secara berurutan per hektar adalah :

  • Pupuk urea (nitrogen) = 200 kg – 250 kg
  • Pupuk fosfor (SP-36) = 100 kg – 150 kg
  • Pupuk kalium (KCl) = 75 kg – 100 kg

Selain itu, pupuk yang akan diberikan pada tanaman padi harus diperhitungkan waktunya secara tepat karena hal ini biasanyab berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh gambarannya adalah seperti ini, apabila melihat rekomendasi di atas maka langkah yang harus dilakukan adalah :

  • Satu hari saat kamu akan menanam bibit, sebarkan pupuk SP-36 sesuai dosis pada sawah.
  • Ketika memasuki umur 7 Hari Setelah Tanam (HST), sebarkan pupuk urea kurang lebih 30% yaitu sekitar 70 kg sedangkan pupuk KCl diberikan sekitar 50% atau sekitar 40 kg.
  • Ketika memasuki umur 20 HST, sebarkan pupuk urea sebanyak 40%.
  • Ketika memasuki umur 30 HST, sebarkan pupuk urea sebanyak 30% dan KCl sebanyak 50%

Baca Juga : Cara Pakai Pupuk Gandasil D

Metode 2

Metode kedua juga bisa kamu pakai dengan memakai dosis pupuk seperti contoh metode 1 yakni urea, SP-36, dan KCl serta menggunakan alat bantu Bagan Warna Daun (BWD). Lakukan langkah-langkah berikut :

  • Berikan pupuk SP-36 100%, sebarkan pupuk satu hari sebelum menanam.
  • Jika telah masuk umur 7 HST gunakan pupuk urea 30% dan KCl 50%.
  • Setelah itu, kamu harus mengecek warna daun dengan BWD setiap 7 hari sekali. Kamu perlu melakukan pengecekan apakah padi harus ditambahkan urea ataukah tidak perlu. Apabila perlu ditambahkan urea maka cukup gunakan 10% saja. Lakukan pengecekan tanaman padi hingga telah memasuki umur 40 HST.
  • Saat memasuki umur 30 HST sebarkan pupuk KCl sebanyak 50%.

Baca Juga : Jenis Pupuk Npk Mutiara Dan Kegunaannya

Metode 3

Pada metode 3 kamu bisa memakai urea dan NPK Phonska dengan dosis 100 kg untuk urea sedangkan 300 kg untuk NPK Phonska per hektar, dengan rincian sebagai berikut :

  • Berikan pupuk urea 30% dan Phonska 50% di umur 7 HST.
  • Berikan urea 40% di umur 20 HST.
    Berikan pupuk urea 30% dan Phonska 50% di umur 30 HST.
  • Jika kamu memakai BWD, di umur 7 HST kamu tidak memerlukan urea tapi berikan saja NPK Phonska 50%. Setelah 7 hari kamu perlu mengecek lagi dengan BWD dan apabila hasil yang diperoleh masih belum baik maka tambahkan pupuk urea sekitar 10%. Kamu perlu melakukan pengecekan menggunakan BWD setiap 7 hari sekali.
  • Berikan pupuk Phonska 50% sisanya di umur padi 30 HST.

Baca Juga : Dosis Pupuk Npk Mutiara Untuk Tanaman Jagung

Metode 4

Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan urea dan NPK pelangi dengan dosis 100 kg untuk urea dan 300 kg NPK per hektar, dengan rincian sebagai berikut :

  • 1 HST sebarkan pupuk NPK pelangi sebanyak 100%.
  • 20 HST sebarkan pupuk urea 40%.
  • 30 HST sebarkan pupuk urea 30% sisanya.
  • Apabila kamu memakai BWD, prosedurnya ialah 1 HST berikan pupuk NPK pelangi 100%.
  • Di umur 7 HST lakukan pengecekan dengan BWD, dan lakukan nlagi seperti cara di atas apabila setelah dicek menggunakan BWD ternyata masih belum mencapai hasil yang diharapkan.

Baca Juga : Cara Menggunakan Pupuk Gandasil Daun

Untuk penggunaan pupuk Phonska maka disarankan untuk menggunakan metode pemupukan seperti berikut ini :
Diawal tanam gunakanlah 150 kg Phonska + 100 kg pupuk ZA.

  • 15 HST gunakan 150 kg Phonska + 50 kg pupuk ZA.
  • 35 HST gunakan 100 kg pupuk urea.

Demikianlah informasi seputar pemupukan padi sawah yang baik dan benar. Semoga bisa menambah pengetahuan baru bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

About Ayomenanam

Check Also

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Ayomenanam - Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan munculnya wilayah slum kecuali a. penduduk berpenghasilan rendah b. kondisi rumah tidak memenuhi syarat c. tingkat kriminalitas tinggi d. tidak terjangkau oleh pelayanan kota e. emosi penduduk yang stabil​ Jawaban dari pertanyaan di atas adalah e. emosi penduduk yang stabil​