Obat Kubis Musim Hujan – Kubis atau kol adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan manusia. Bagian yang paling sering dimanfaatkan untuk konsumsi dari tanaman ini adalah daunnya. ubis kaya akan berbagai jenis vitamin dan mineral, menjadikannya pilihan yang populer untuk dikonsumsi. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh tubuh ketika mengonsumsi kubis:
Menjaga kesehatan kulit
Kubis mengandung vitamin C yang berperan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen adalah protein yang membantu menjaga kekenyalan dan kesehatan kulit, sehingga mengonsumsi kubis dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kulit.
Baca Juga : Cara Pemakaian Demolish Untuk Cabe
Memperkuat tulang
Kubis mengandung nutrisi penting seperti magnesium, potasium, dan kalsium. Nutrisi ini berperan dalam menjaga kepadatan tulang dan memperkuat struktur tulang, sehingga mengonsumsi kubis dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
Mencegah katarak
Kubis mengandung beta karoten, yaitu senyawa yang dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh. Vitamin A memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah terbentuknya katarak.
Baca Juga : Dosis Calaris Per Tangki
Meningkatkan pencernaan
Kubis kaya akan serat, yang membantu meningkatkan fungsi pencernaan dan memperlancar proses buang air besar. Serat juga membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah masalah seperti sembelit.
Penyakit Kubis Akibat Infeksi Jamur Pada Musim Hujan
Untuk menghasilkan kualitas kubis yang bagus, penting bagi kita untuk secara konsisten merawat tanaman kubis, karena seringkali kita menghadapi ancaman serangan OPT (organisme pengganggu tanaman) seperti hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan kubis. Ancaman ini bisa terjadi baik saat musim kemarau maupun musim hujan. Pada kesempatan kali ini, mari kita bahas tentang pembudidayaan kubis saat musim hujan.
Baca Juga : Neocron Untuk Jagung
Pembudidayaan kubis pada musim hujan biasanya lebih menantang dibandingkan dengan musim kemarau.Hal ini disebabkan karena saat musim hujan, OPT seperti hama dan penyakit cenderung berkembang dengan pesat, sehingga proses penanaman menjadi lebih sulit.
Salah satu OPT yang menjadi pengganggu dalam pembudidayaan kubis saat musim hujan adalah jamur. Infeksi atau serangan jamur dapat menyebabkan penyakit pada kubis, sehingga petani perlu waspada terhadap hal ini.
Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi jamur saat pembudidayaan kubis pada musim hujan:
Baca Juga : Cara Penggunaan Calaris Untuk Jagung
Penyakit Akar Gada
Penyakit akar gada disebabkan oleh infeksi jamur patogen, yaitu jamur Plasmodiophora brassicae. Penyakit ini dikenal juga dengan nama akar pekuk atau akar bengkak. Jamur P. brassicae dapat bertahan hidup dalam tanah selama 20 tahun, sehingga sulit untuk menghilangkannya setelah masuk ke ladang.
Jamur ini menyerang sistem perakaran tanaman, menyebabkan akar membesar dan mengganggu penyerapan unsur hara dan mineral. Gejalanya meliputi tanaman layu, pertumbuhan kerdil, pembentukan krop yang tidak optimal, dan gangguan pertumbuhan akar. Gejala ini terlihat jelas pada siang hari dan kembali normal pada malam hingga pagi hari.
Baca Juga : Bahan Aktif Pembasmi Telur Ulat
Antraknosa
Penyakit antraknosa disebabkan oleh infeksi jamur Colletotrichum capsici. Jamur ini dapat menginfeksi pertumbuhan tanaman baik pada fase vegetatif maupun generatif. Jamur C. capsici dapat bertahan hidup di dalam dan di sekitar biji, sisa-sisa tanaman, dan inang alternatif. Mereka juga dapat berkembang biak pada tanaman yang telah terinfeksi.
Cendawan C. capsici tumbuh subur pada kondisi hangat dan lembab, dan menyebar melalui air hujan atau irigasi. Infeksi pada buah terjadi pada suhu 10 hingga 30° C, dengan suhu 23 hingga 27° C sebagai suhu optimal untuk perkembangan penyakit antraknosa.
Baca Juga : Keunggulan dan Bahan Aktif Confidor 5 WP
Gejala antraknosa terlihat dengan adanya luka basah berbentuk lingkaran atau sudut pada buah, yang kemudian menjadi lembek dan sedikit cekung. Bagian tengah luka berwarna oranye atau coklat dan berubah menjadi hitam. Jaringan di sekitarnya memiliki warna yang lebih terang.
Luka tersebut dapat menutupi sebagian besar permukaan buah, dan sering terdapat cincin konsentris pada bintik-bintik buah. Pada buah yang masih hijau, infeksi dapat terjadi tanpa menunjukkan gejala apa pun hingga buah matang.
Gejala pada daun dan batang terlihat dengan munculnya bintik-bintik kecil berwarna abu-abu kecoklatan dengan tepi berwarna coklat tua. Pada akhir musim, buah yang telah matang akan membusuk dan cabang mengalami mati pucuk.
Baca Juga : Manfaat dan Keunggulan Siklon Insektisida 5.7WG
Bercak Alternaria
Penyakit bercak alternaria disebabkan oleh infeksi jamur Alternaria brassicae. Penyebaran utama patogen ini adalah melalui benih yang telah terinfeksi. Benih mungkin mengandung spora pada kulit biji atau benang jamur pada jaringan internal.
Jamur ini juga dapat bertahan hidup pada gulma atau sisa-sisa tanaman yang belum terdekomposisi. Kondisi lembab, hujan berangin, dan suhu antara 20 hingga 24° C memfasilitasi infeksi jamur tersebut. Infeksi jamur Alternaria brassicae dapat terjadi pada semua bagian tanaman yang berada di atas tanah.
Gejala awal biasanya muncul dalam bentuk bercak coklat keabu-abuan pada daun yang lebih tua. Bercak tersebut kemudian membesar dan menyebar, membentuk luka besar dengan diameter sekitar 12 mm dan bagian tengah berwarna coklat. Luka tersebut mungkin mengandung massa spora jamur di tengahnya dan dikelilingi oleh area yang berwarna klorotik.
Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Fujiwan 400 EC
Seiring berjalannya waktu, bagian tengah luka akan mengering dan menyerupai kertas tipis. Akhirnya, daun akan mengalami kerusakan yang menyerupai lubang tembakan. Daun juga akan mengalami klorosis dan pada kasus yang parah, terjadi kerontokan daun.
Pada bibit yang tumbuh dari benih yang terinfeksi, patogen ini dapat menyebabkan rebah kecambah pada tanaman yang baru muncul.
Busuk Daun Phytophthora
Penyakit busuk daun disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora infestans. Jamur ini menginfeksi melalui luka atau sobekan pada kulit tanaman. Kelembaban dan suhu menjadi faktor penting dalam perkembangan penyakit ini. Cendawan P. infestans tumbuh dengan baik pada suhu antara 18 hingga 26° C dan kelembaban sekitar 90%.
Baca Juga : Merk Dagang Obat Pembeku Biji Rumput
Gejala serangan penyakit ini dapat dilihat dari munculnya bintik hijau kecoklatan di tepi dan bagian atas daun. Kemudian, area yang terinfeksi akan berubah menjadi coklat. Ketika penyakit semakin berkembang, daun akan berubah menjadi coklat, kering, dan keriting. Pada beberapa kasus, terlihat bintik-bintik coklat mencolok dan lapisan putih di batang, cabang, dan tangkai daun.
Pada buah, muncul bercak berwarna hijau keabu-abuan hingga coklat kotor dengan permukaan yang keriput. Pada titik-titik ini, daging buah akan menjadi keras.
Baca Juga : Cara Kerja Bahan Aktif Propineb
Busuk Akar
Penyakit busuk akar terjadi akibat infeksi jamur Phytophthora spp. Setelah berhasil memasuki tanah, jamur ini dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun. Jamur Phytophthora sangat membutuhkan kelembaban tanah yang tinggi dan kondisi cuaca panas yang lembab untuk berkembang. Gejala penyakit busuk akar terlihat melalui pertumbuhan daun yang kecil dan sedikit menguning, pembentukan buah yang buruk, serta pembusukan jaringan internal.
Bagian kulit tanaman akan menunjukkan tanda-tanda busuk. Tanaman secara bertahap akan mati dan mudah dicabut dari tanah.
Baca Juga : Cara Aplikasi Fungisida Nordox 56 WP
Fungisida / Obat Untuk Kubis Musim Hujan
Untuk melawan ancaman serangan penyakit jamur pada musim hujan, tanaman kubis memerlukan perlindungan yang efektif.
Petani dapat memberikan perlindungan dengan menggunakan fungisida terbaik yang sesuai untuk kubis saat musim hujan.
Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memperoleh fungisida berkualitas unggul yang cocok digunakan pada musim hujan untuk tanaman kubis.
Baca Juga : Manfaat Fungisida Copcide 77 WP
Harga fungisida berkualitas unggul untuk kubis pada musim hujan bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Untuk memudahkan, kami akan memberikan beberapa rekomendasi produk fungisida yang dapat digunakan oleh petani untuk melindungi kubis saat musim hujan.
Beberapa contoh produk fungisida yang efektif dalam memerangi penyakit pada kubis pada musim hujan adalah sebagai berikut:
Baca Juga : Kegunaan dan Keunggulan Fungisida Kuproxat 345 SC
Trivia 73 WP
Trivia 73 WP adalah fungisida berkualitas unggul yang diproduksi oleh PT Bayer Indonesia. Fungisida Trivia Bayer adalah pilihan terbaik untuk petani kubis. Trivia 73 WP hadir dalam bentuk tepung berwarna abu-abu kecoklatan yang dapat larut dalam air. Bahan aktif dalam Trivia 73 WP adalah propineb 66,7% dan fluopikolid 6%. Produk fungisida Bayer ini telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Pertanian RI dengan nomor pendaftaran RI. 01020120072819.
Keunggulan Trivia Bayer antara lain efektif dalam mengatasi penyakit busuk daun, tidak menyebabkan resistensi silang dengan fungisida lain, dan lain sebagainya. Trivia Bayer tersedia dalam kemasan sachet dengan berat bersih 200 gram.
Baca Juga : Manfaat dan Dosis Bactocyn 150 AL
Bion M 1/48 WP
Bion M 1/48 WP adalah fungisida berkualitas unggul yang diproduksi oleh PT Syngenta Indonesia. Fungisida Bion M 1/48 WP adalah pilihan terbaik untuk petani kubis. Bion M 1/48 WP hadir dalam bentuk tepung berwarna coklat kekuningan yang dapat larut dalam air. Bahan aktif dalam Bion M 1/48 WP adalah Asibensolar S metil 1% dan mankozeb 48%. Produk fungisida Syngenta ini telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Pertanian RI dengan nomor pendaftaran RI. 01020120001499.
Keunggulan Bion M Syngenta antara lain sangat efektif dalam mengatasi penyakit busuk akar pada tanaman kubis. Bion M Syngenta tersedia dalam kemasan sachet dengan berat bersih 500 gram.
Baca Juga : Bahan Aktif Movento Energy 240 SC
Infinito 687,5 SC
Infinito 687,5 SC adalah fungisida berkualitas unggul yang diproduksi oleh PT Bayer Indonesia. Fungisida Infinito 687,5 SC adalah pilihan terbaik untuk petani kubis. Infinito 687,5 SC hadir dalam bentuk pekatan berwarna putih keabu-abuan. Bahan aktif dalam Infinito 687,5 SC adalah propamokarb hidroklorida 625 g/l dan fluopikolid 62,5 g/l. Produk fungisida Bayer ini telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Pertanian RI dengan nomor pendaftaran RI. 01020120093342.
Keunggulan Infinito Bayer antara lain bekerja secara sistemik dan translaminar, tahan terhadap air hujan, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Manfaat Dan Cara Menggunakan Fungisida Nefos 45WP
Amistar Top 325 SC
Amistar Top 325 SC adalah fungisida berkualitas unggul yang diproduksi oleh PT Syngenta Indonesia. Fungisida Amistar Top 325 SC adalah pilihan terbaik untuk petani kubis. Amistar Top 325 SC hadir dalam bentuk pekatan cair berwarna kuning muda yang dapat larut dengan air. Bahan aktif dalam Amistar Top 325 SC adalah azoksistrobin 200 g/l dan difenokonazol 125 g/l. Produk fungisida Syngenta ini telah mendapatkan izin resmi
Demikianlah informasi mengenai Obat Kubis Musim Hujan. Semoga informasi ini bermanfaat.