Mengapa Pada Tanah Miring Perlu Dibuat Sengkedan – Terasering merupakan sebuah teknik dalam mengelola lahan pertanian dengan cara membentuk tangga-tangga kecil pada tanah. Ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan konservasi tanah dan mengurangi kemungkinan terjadinya erosi.
Proses menciptakan struktur terasering bertujuan untuk mengatur aliran air, sehingga dapat mengurangi laju dan volume aliran permukaan, sementara juga meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air.
Baca Juga : Apa Yang Dimaksud Dengan Sengkedan
Teknik terasering ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya longsor di daerah rawan longsor, seperti lereng bukit atau gunung. Oleh karena itu, tak heran jika kita sering menemui teknik ini digunakan secara luas di berbagai daerah di Indonesia.
Jenis-Jenis Terasering
Dalam kaitannya dengan struktur lahan, terdapat beragam jenis terasering yang berbeda. Mari kita telaah beberapa jenis terasering ini:
Baca Juga : Perbedaan Produksi Dan Produktivitas Dalam Pertanian
Teras Datar (Teras Tingkat)
Teras datar adalah suatu struktur tanah yang dibangun di atas permukaan tanah dengan kemiringan yang kurang dari 3%. Fungsinya adalah untuk meningkatkan drainase air dan mengendalikan kelebihan air pada tanah. Dalam pembuatan teras datar, tanah digali dari bagian yang lebih tinggi dan ditumpuk di tepi luar, sehingga air dapat ditahan dan terserap. Biasanya, rumput ditanam di atas teras datar ini.
Teras Kredensial (Teras Bubungan)
Teras kredensial merupakan struktur terasering yang dibuat pada lahan dengan kemiringan antara 3 hingga 10%. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kesuburan tanah. Proses pembuatan teras kredensial dimulai dengan pembuatan garis penguat yang sejajar dengan kontur tanah dan ditanami dengan tanaman seperti kaliandra.
Baca Juga : Apa Itu Bedengan ?
Teras Kontur
Jenis terasering ini dirancang untuk lahan yang memiliki kemiringan antara 10 hingga 50%. Teras kontur bertujuan untuk mencegah erosi dan pelepasan lapisan atas tanah.
Teras Bangku
Teras bangku adalah terasering yang dibuat pada lahan miring dengan kemiringan antara 10 hingga 30%. Fungsinya adalah untuk mencegah erosi pada lereng yang ditanami dengan tanaman.
Teras Individu
Teras individu dirancang untuk lahan dengan kemiringan antara 30 hingga 50%. Biasanya, teras ini digunakan untuk perkebunan di daerah yang memiliki curah hujan terbatas dan kondisi tanah yang baik. Hal ini memungkinkan pembuatan teras individu.
Baca Juga : Lidah Buaya Termasuk Dikotil Atau Monokotil
Teras Taman
Teras taman dibuat pada lahan dengan kemiringan antara 30 hingga 50%, dan diperuntukkan untuk penanaman tanaman perkebunan. Struktur terasering hanya dibuat pada jalur vegetasi karena terdapat lahan yang tidak perlu dibuat bertingkat dan biasanya tertutup oleh vegetasi penutup tanah. Lebar jalur teras dan jarak antara jalur disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Huma yang berada di antara dua teras yang berdekatan biasanya dibiarkan alami.
Teras Saluran
Teras saluran, juga dikenal sebagai rorak atau parit buntu, merupakan teknik konservasi tanah dan air yang melibatkan pembuatan lubang buntu untuk menyerap air ke dalam tanah dan menampung sedimen dari lahan.
Baca Juga : Keuntungan Sistem Terasering
Teras Batu
Teras batu melibatkan penggunaan batu untuk membuat dinding yang sejajar dengan kontur tanah pada lereng yang curam. Dinding ini membantu mengontrol erosi dan menjaga bentuk tanah.
Kelebihan dan Kekurangan Terasering
Manfaat utama dari penggunaan terasering adalah untuk menjaga keseimbangan tanah dan air. Terasering adalah jenis teknik rekayasa tanah yang efektif dalam mengendalikan aliran air di lahan. Ini bermanfaat dalam mengurangi erosi tanah yang sering terjadi akibat aliran air yang terlalu cepat. Oleh karena itu, terasering membantu meningkatkan produktivitas dalam bidang pertanian dan perkebunan.
Baca Juga : Ciri Ciri Daun Pucuk Merah
Walaupun terasering memiliki banyak kelebihan dalam hal pelestarian tanah dan air, namun ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan utamanya adalah bahwa terasering bukanlah suatu fenomena alamiah, melainkan merupakan struktur yang harus dibuat secara sengaja oleh manusia.
Proses pembuatan terasering ini tidaklah sederhana dan membutuhkan investasi yang signifikan, baik dalam hal tenaga maupun biaya. Namun, tantangan tidak berhenti di sana, karena pemeliharaan jangka panjang juga membutuhkan dana yang cukup besar.
Baca Juga : Klasifikasi Bunga Teratai
Jadi, secara keseluruhan, terasering adalah teknik penting dalam pelestarian tanah dan air, yang bertujuan untuk mengatur aliran air dan mengurangi erosi tanah. Meskipun memiliki manfaat besar bagi pertanian dan perkebunan, pembuatan dan pemeliharaannya memerlukan komitmen dan biaya yang substansial.
Demikianlah informasi mengenai Mengapa Pada Tanah Miring Perlu Dibuat Sengkedan, Semoga informasi ini bermanfaat.