Mekanisme Pencampuran Pestisida Yang Perlu Diketahui

Mekanisme Pencampuran Pestisida Yang Perlu Diketahui

Mekanisme Pencampuran Pestisida Yang Perlu Diketahui – Petani kita seringkali tanpa sadar mencampur pestisida. Mereka tidak tahu apakah campuran tersebut akan efektif atau malah berdampak buruk. Hasilnya, seringkali penyemprotan yang dilakukan tidak mencapai hasil maksimal atau bahkan sama sekali tidak berfungsi.

Meskipun mencampur pestisida bukanlah tindakan dilarang, namun jika tidak memahaminya dengan baik, hasil yang diperoleh akan nihil atau bahkan sama sekali tidak berguna.

Sebuah contoh nyata berasal dari Casmat, seorang petani dari Cilamaya Karawang. Dia mencoba mencampur herbisida Roundup dengan herbisida Gramoxon.

Baca Juga : Insektisida Kutu Kebul Paling Ampuh

Sebagai informasi, Herbisiada Gramoxon bersifat racun kontak, sedangkan Roundup bersifat racun sistemik. Jika kedua herbisida ini dicampur, hasilnya akan cenderung didominasi oleh Gramoxon.

Penerapan kedua jenis herbisida ini secara bersamaan menghasilkan efek yang menarik. Dalam waktu 5 – 7 jam setelah aplikasi, rumput mati akibat aksi bahan aktif Gramoxon. Sementara bahan aktif Roundup baru akan mulai bekerja 2 – 3 hari setelah aplikasi. Akibatnya, Roundup tidak mampu berfungsi karena rumput sudah mati terpengaruh Gramoxon.

Situasi seperti ini sebaiknya dihindari. Tujuannya agar kesalahan mencampur pestisida tidak terjadi lagi. Hal ini penting untuk memastikan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dapat dilakukan dengan baik.

Selain itu, menggunakan campuran pestisida yang tidak tepat juga merugikan petani. Mereka harus mengeluarkan modal besar untuk membeli pestisida tanpa mendapatkan hasil yang diharapkan.

Untuk menghindari masalah ini, sangat dianjurkan untuk memahami dengan baik mekanisme pencampuran pestisida, baik itu jenis insektisida, herbisida, maupun fungisida. Dengan begitu, petani dapat mengoptimalkan hasil kerja mereka dalam mengendalikan OPT dan menjaga tanaman mereka dengan efektif.

Baca Juga : Bahan Aktif Tembaga Tidak Boleh Dicampur ? Berikut Penjelasannya

Hati-hati mencampur pestisida bersifat asam dan basa

Ternyata, tidak semua pestisida dapat dicampur secara sembarangan. Jika kita memaksakan untuk mencampurkan pestisida yang seharusnya tidak cocok, hasilnya tidak akan seefektif pestisida murni sebelum dicampur.

Kekuatan masing-masing pestisida akan menurun, bahkan bisa menghilang sama sekali. Ini terjadi karena terjadi suatu “reaksi” antara bahan-bahan aktif dari masing-masing pestisida, sehingga terbentuklah senyawa baru yang tidak memiliki efek racun.

Namun, sayangnya, tidak ada petunjuk yang jelas mengenai apakah dua jenis pestisida dapat dicampur atau tidak. Pada kemasan pestisida, hanya terdapat informasi bahwa “Pestisida ini dapat dicampur dengan pestisida lain yang bersifat non-basa.” Petunjuk ini masih memunculkan pertanyaan.

Baca Juga : Insektisida Lalat Buah Paling Ampuh

Karena pada kemasan pestisida tidak pernah dijelaskan apakah pestisida tersebut bersifat basa atau tidak. Namun, untuk mengetahui apakah suatu pestisida bersifat basa atau tidak, cara pengujian sebenarnya tidak sulit.

Kita bisa melakukan uji dengan menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Jika pestisida berbentuk bubuk, pertama-tama harus dilarutkan dalam air sebelum diuji. Ambil 1 sendok teh bubuk pestisida, lalu larutkan dalam 1 gelas air bersih.

Sedangkan untuk pestisida berbentuk cair, tidak perlu dilarutkan dalam air. Alat pH meter atau kertas lakmus kemudian dicelupkan ke dalam larutan atau cairan pestisida. Melalui penunjuk angka pada pH meter, kita dapat mengetahui nilai pH pestisida.

Jika penunjuk angka berada di bawah 7, misalnya 6, 5, atau 4, maka pestisidanya bersifat non-basa. Sebaliknya, jika angka penunjuk berada di atas 7, misalnya 8, 9, atau 10, pestisida tersebut bersifat basa.

Jika kita menggunakan kertas lakmus, untuk mengetahui nilai pH pestisida, kita perlu membandingkan warna lakmus setelah dicelupkan dengan “tabel warna” yang sesuai dengan nilai pH.

Baca Juga : Bahan Aktif Untuk Walang Sangit

Perhatikan dengan seksama pengelompokannya yang sebaiknya tidak dicampur-adukkan

  • Piretroid dengan Piretroid — Sebaiknya dihindari.
  • Piretroid dengan Karbamat — Disarankan dengan hati-hati.
  • Karbamat dengan Karbamat — Sebaiknya dihindari.
  • Karbamat dengan Organofosfat — Disarankan dengan hati-hati.
  • Karbamat dengan Nikotinoid — Disarankan dengan hati-hati.
  • Karbamat dengan Pirazol — Disarankan dengan hati-hati.
  • Organofosfat dengan Organofosfat — Disarankan dengan hati-hati.
  • Nikotinoid dengan Nikotinoid — Sebaiknya dihindari.
  • Pirazol dengan Pirazol — Sebaiknya dihindari.

Contoh dari golongan Piretroid: Salah satu anggota generasi pertama adalah Allethrin. Generasi kedua meliputi Resmethrin. Generasi ketiga termasuk Fenvalerate dan Permethrin. Generasi keempat mencakup cypermethrin, fluvalinat, Deltamethrin, dan lainnya.

Baca Juga : Manfaat Dan Cara penggunaan Fungisida Trico G

Contoh dari golongan Karbamat: Aldikarb, Metiokarb, Metomil, Propoxur, dan lain-lain.

Contoh dari golongan Organofosfat: TEPP, Malathion, Dimetoat, Dikrotofos, Mitamidofos, Asefat, Metil Parathion, Paration, Fention, Fonofos, Klorpirifos, Fention, Temephos, metidation, dan lain-lain.

Contoh dari golongan Nikotinoid: Tiakloprid, Tiametoksam, Insektisida Triazol.

Contoh dari golongan Pirazol: Fenpiroksimat sebagai Akarisida, Fipronil sebagai Insektisida Fenil.

Kesamaan Sifat

Tindakan mencampur pestisida dilarang apabila keduanya memiliki sifat sebagai insektisida kontak atau keduanya bersifat sistemik, baik sebagai fungisida kontak atau sistemik. Namun, bercampurnya insektisida kontak dan sistemik masih diizinkan. Bahkan, penggabungan antara insektisida dan fungisida juga merupakan tindakan yang sepenuhnya diizinkan.

Baca Juga : Acrobat Fungisida, Rahasia Ampuh Mengatasi Penyakit Jamur pada Tanaman

Air Keruh (Butek)

Air keruh, atau yang biasa disebut air butek, sebaiknya dihindari ketika digunakan sebagai larutan pencampur pestisida. Menggunakan air yang keruh dapat mengurangi efektivitas pestisida dalam membasmi hama. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu menggunakan air yang jernih agar pestisida dapat bekerja secara optimal.

Mengombinasikan Pupuk Daun

Penggunaan sebagian besar jenis pupuk daun dapat mengurangi efektivitas pestisida, terutama yang memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi.

Menggabungkan Pupuk Kimia dan Organik

Penggunaan pupuk organik dan pestisida kimia sebaiknya tidak dicampur, karena bauran ini dapat mengurangi efektivitas pupuk organik sebagai pemupuk tanah. Lebih baik mengaplikasikan keduanya secara terpisah untuk hasil yang lebih optimal.

Baca Juga : Dosis Fungisida Cabrio Top 60 WG

Hindari penyemprotan pada saat terik dan malam hari

Hindari menyemprotkan pestisida saat matahari sedang terik atau pada malam hari. Lebih baik jika Anda melakukan penyemprotan pestisida antara pukul 06.00 – 09.00 pagi, atau antara pukul 16.00 – 18.00 sore.

Saat matahari sedang terik atau pada malam hari, sebaiknya Anda tidak melakukan penyemprotan. Ini disebabkan karena pada kedua waktu tersebut, daun tanaman cenderung tertutup.

Catatan: Tulisan ini awalnya ditulis oleh M. Nasikin di salah satu grup pertanian padi di platform media sosial Facebook. Kami merasa kontennya sangat berharga, oleh karena itu kami menyusun ulang agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan lebih jelas, terutama dalam hal pentingnya menghindari kesalahan dalam mencampur pestisida. Terima kasih atas perhatiannya.

Baca Juga : Kegunaan Fungisida Trivia 73 WP

Demikianlah informasi mengenai Mekanisme Pencampuran Pestisida Yang Perlu Diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Terima kasih.

About Ayomenanam

Check Also

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Berikut Ini Merupakan Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Wilayah Slum Kecuali

Ayomenanam - Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan munculnya wilayah slum kecuali a. penduduk berpenghasilan rendah b. kondisi rumah tidak memenuhi syarat c. tingkat kriminalitas tinggi d. tidak terjangkau oleh pelayanan kota e. emosi penduduk yang stabil​ Jawaban dari pertanyaan di atas adalah e. emosi penduduk yang stabil​