Macam Macam Pupuk dan Fungsinya – Jika kamu adalah orang yang memiliki minat dibidang pertanian maka sudah tentu kamu wajib mengetahui macam macam pupuk dan fungsinya yang akan kamu gunakan dalam bertani. Pupuk merupakan unsur penting yang akan memberikan nutrisi pada hara dan tentunya akan memberikan pertumbuhan yang baik untuk tanaman kamu.
Pupuk akan berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan tanaman dan juga mencegah dari hama yang mengganggu. Untuk beberapa kasus, ada juga petani yang memakai pupuk dengan tujuan mendapatkan buah atau mendapatkan hasil panen dengan kualitas maupun kuantitas yang bagus.
Baca Juga : Manfaat daun kelor untuk penyakit apa saja
Apa saja unsur hara yang dibutuhkan tanaman ? unsur hara yang umumnya dibutuhkan oleh tanaman yaitu Karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), belerang (S), dan juga besi (Fe).
Pupuk bisa digunakan pada tanah, daun, atau disuntikkan ke batang tumbuhan. Ada dua macam pupuk berdasarkan sediaannya yaitu padat dan cair. Sedangkan jika dikategorikan dari proses pembuatannya maka pupuk terdiri dari dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk non organik.
Pupuk Non Organik
Pupuk kimia atau pupuk organik merupakan pupuk buatan yang bukan berasal dari bahan alam, berikut ini macam macam pupuk non organik dan fungsinya.
1.Pupuk Urea
Ini adalah pupuk yang paling banyak digemari oleh para petani alasannya karena fungsinya yang baik untuk tanah atau untuk budidaya. Pupuk dengan rumus kimia CO(NH2)2 ini merupakan hasil dari pencampuran gas amonia (NH3) dengan gas asam arang. Nitrogen sangat diperlukan pada proses fotosintesis sehingga akan memberikan hasil klorofil yang lebih banyak.
Bentuk pupuk ini seperti kristal dengan berbagai macam warna, yaitu putih maupun merah muda untuk pupuk subsidi. Sifatnya yang mudah larut dalam air akan memudahkan penyerapan pada tanaman.
Baca Juga : Cara Menggunakan Pupuk Npk Mutiara Grower
Perlu diperhatikan bahwa pupuk urea mudah terbakar oleh sinar matahari sehingga kamu harus menyimpannya pada suhu ruang dan tidak lembab agar pupuk urea kamu tetap terjaga kualitasnya.
2.ZA (Zwavelzure Amonium)
Pupuk ZA adalah hasil campuran dari 21% nitrogen dan 24% belerang. Pupuk dengan rumus kimia (NH4)2SO4 ini umumnya dipakai oleh para petani sebagai pupuk dasar untuk tanaman karena reaksinya yang sedikit lebih lambat. Fungsi dari pupuk ini adalah untuk menutrisi unsur hara tumbuhan kamu. Hasil yang diperoleh juga akan menambah nilai gizi serta hasil panennya. Pupuk ZA juga akan melindungi tumbuhan dari hama.
Sama seperti pupuk urea, pupuk ZA juga bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air sehingga jangan diletakkan di tempat yang lembab. Selain itu, pupuk ini akan memberikan reaksi asam sehingga tidak disarankan untuk diberikan di tanah yang muda karena kebanyakan tanah muda masih bersifat asam.
Baca Juga : Cara Menggunakan Pupuk NPK Mutiara Pada Tanaman Hias
3.SP-36 (super phosphate)
Pupuk dengan rumus kimia P2O5 ini dikenal dengan nama SP-36 (super phosphate). Pupuk ini adalah hasil kombinasi dari belerang (asam sulfat) dengan fosfat alam. Pupuk ini lebih bersifat sebagai penambah unsur fosfor (P) sehingga pupuk ini lebih cocok dipakai pada tanaman atau tumbuhan perkebunan dan holtikultura.
Pupuk SP-36 (super phosphate) ini umumnya dipakai dengan tujuan agar hasil buah yang dipanen lebih banyak. Selain itu pupuk ini juga akan memperbaiki kualitas dari biji buah, membantu proses pembelahan tanaman, merangsang buah agar cepak masak, memperkuat batang tanaman, dan menambah volume jaringan sel.
Pupuk ini disarankan untuk dijadikan pupuk dasar tanaman karena reaksinya yang lambat. Jangan simpan pupuk ini di tempat lembab karena sifatnya yang higroskopis.
Baca Juga : Daftar Harga Pupuk Npk Terbaru
4.KCl (Kalium Klorida)
Pupuk KCl adalah hasil ekstraksi mineral kalium 60%. Memiliki bentuk serbuk yang biasanya berwarna merah, mudah larut air, dan gampang diserap tanaman. Namun, jangan gunakan pupuk KCl ini pada wortel dan kentang karena kedua tanaman tersebut tidak mampu menahan sifat toksik dari pupuk KCl. Gunakan pupuk ini sebagai pupuk dasar dan bisa juga sebagai pupuk susulan.
5.NPK Phonska (Nitrogen Fosfat Kalium)
Pupuk NPK juga merupakan pupuk yang banyak dipakai oleh para petani karena bisa menyeimbangkan unsur hara mikro dan makro di tanah. Pupuk ini dibutuhkan oleh tanaman karena kandungannya yang terdiri dari nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Pupuk ini digunakan agar tumbuhan atau tanaman tidak tumbuh dengan ukuran kecil (kerdil), menguatkan akar, serta memperpanjang akar dan memperbanyak jumlah akarnya.
Pupuk NPK bisa dipakai pada semua jenis tanah karena reaksi yang dihasilkan pupuk ini cenderung netral. Gunakan pupuk ini sebagai pupuk dasar ataupun sebagai pupuk susulan.
6.Dolomite (Kapur Karbonat)
Dolomite kadang disebut juga kapur pertanian. Pupuk ini berfungsi untuk menyediakan unsur hara makro sekunder yaitu kalsium dan magnesium. Reaksi yang dihasilkan oleh pupuk ini adalah alkali (basa) sehingga akan mengakibatkan naiknya pH tanah. Bentuk dari pupuk dolomite ini berwarna putih keabuan atau putih kebiruan dalam bentuk serbuk. Mudah menyerap air dan gampang hancur. Semakin halus butiran pupuk maka kualitasnya juga semakin bagus.
Baca Juga : Cara Penggunaan Pupuk Gandasil B
7.ZK (Zwavelzure Kali)
Pupuk ZK mempunyai rumus kimia K2SO4 yang merupakan kombinasi campuran belerang dan kalium sehingga biasa dikenal dengan pupuk sulfat. Pupuk memiliki bentuk butiran kecil berwarna putih. Pupuk ZK sangat baik diaplikasikan pada wortel dan juga kentang karena zat kalium pada pupuk ini terbilang tinggi.
Pupuk Organik
Pupuk organik dikenal juga dengan pupuk alam karena memang dibuat dari bahan-bahan alami. Berikut macam macam pupuk organik dan fungsinya.
1.Pupuk Kandang
Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak ataupun unggas misalnya sapi, kerbau, ayam, atau kambing. Pupuk ini sangat efektif untuk memberikan kesuburan pada tanah dan juga tanaman. Pupuk kandang memiliki unsur hara makro misalnya fosfor, nitrogen, dan juga kalium. Sedangkan unsur mikro yang terkandung pada pupuk kandang adalah magnesium, belerang, besi, kalsium, natrium, tembaga, dan molibdenum.
Baca Juga : Cara Pemupukan Timun Dengan Npk Mutiara
2.Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang dibuat dari sisa tanaman hijau. Umumnya pupuk ini terbuat dari tanaman dari hasil panen. Fungsi dari pupuk hijau adalah meningkatkan kualitas dari tanah.
3.Pupuk Kompos
Pupuk kompos terbuat dari sisa bahan organik yakni tumbuhan, hewan, serta limbah organik yang secara alami telah mengalami yang namanya dekomposisi maupun fermentasi.
4.Pupuk Hayati
Pupuk hayati dikenal juga sebagai pupuk mikrobiologis yang memiliki cara kerja dari memanfaatkan organisme hidup.
5.Humus
Humus adalah pupuk yang diperoleh dari dekomposisi atau pelapukan dari daun maupun ranting yang mengalami pembusukan secara alami.
6.Pupuk Serasah
Pupuk serasah adalah pupuk yang diperoleh dari limbah organik nabati seperti komponen tumbuhan yang sudah tidak digunakan lagi seperti jerami, serabut kelapa, atau rumput.
Baca Juga : Cara Menggunakan Pupuk Phonska
Tips Menyimpan Pupuk
Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar pupuk kamu tetap terjaga kualitasnya, yaitu :
- Untuk pupuk yang mudah menyerap uap air (higroskopis) maka sebaiknya tidak disimpan di tempat lembab. Simpanlah di suhu ruang.
- Jangan mencampur tempat disimpannya pupuk dengan benih atau biji-bijian.
- Pisahkan penyimpanan pupuk antara jenis yang satu dengan jenis lainnya.
Demikianlah informasi seputar macam-macam pupuk dan fungsinya, silahkan bagikan informasi ini jika kamu merasa informasi ini bermanfaat. Terima kasih.