Kelebihan dan Kekurangan Padi Inpari 32 – Padi inpari 32 sedang menjadi sorotan di kalangan petani, dengan rumor yang beredar tentang potensinya untuk menghasilkan 10 ton per hektar. Beberapa sumber juga telah mengonfirmasi informasi ini dengan contohnya sendiri, seperti menanam padi inpari 32 di lahan irigasi seluas 1 hektar dan berhasil memetik hasil sebesar 9,7 ton GKP. Tidak mengherankan bahwa petani semakin tertarik untuk mencoba varietas padi yang menjanjikan ini.
Inpari 32, sebuah varietas padi inbrida yang menarik perhatian, dikembangkan oleh tim pemulia padi yang terdiri dari empat ahli pemulia yang luar biasa: Aan A Drajat, Nafsiyah, Cucu Gunarsih, dan Trias Sitaresmi.
Baca Juga : Manfaat Antracol Untuk Padi
Varitas padi Inpari 32 yang pertama kali diperkenalkan oleh para pemulia padi di daerah Pati pada tahun 2013, terbukti sangat sesuai untuk ditanam di lahan sawah irigasi. Dengan karakteristik unggulannya, varietas padi ini dapat memberikan hasil panen yang lebih baik dan konsisten bagi para petani.
Varitas padi Inpari 32 memiliki keunggulan yang menarik, yaitu menghasilkan tonase yang lebih baik dibandingkan dengan jenis padi bersertifikat lainnya. Hal ini membuat Inpari 32 menjadi pilihan yang sangat menjanjikan bagi para petani yang menginginkan hasil panen yang melimpah.
Dibandingkan dengan varietas Mekongga yang hanya memiliki potensi hasil rata-rata 7 ton/ha, Inpari 32 mampu menghasilkan hingga 10 ton/ha pada masa tanam pertama, menjadikannya pilihan yang lebih unggul dan menjanjikan.
Baca Juga : Cara Memperbanyak Anakan Padi Ciherang
Budidaya padi Inpari 32 ternyata lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan padi galur lokal yang memerlukan perlakuan khusus. Namun, perlu diingat bahwa varietas ini memiliki kelemahan yaitu rentan roboh saat musim penghujan dan juga terancam oleh serangan Wereng Batang Coklat (WBC) biotipe 1, 2, dan 3.
Dalam menanam padi Inpari 32, perlu diwaspadai serangan hama WBC yang telah sering menyerang tanaman padi secara konstan. Terutama jika menanam pada musim penghujan, sebaiknya hindari pemupukan urea yang berlebihan agar tanaman tidak mudah roboh saat terkena angin dan hujan. Agar padi Inpari 32 tetap kokoh, gunakanlah pupuk yang seimbang untuk menghindari kemungkinan roboh karena hama atau cuaca.
Baca Juga : Insektisida Yang Ampuh Untuk Penggerek Batang Padi
Untuk memastikan kualitas dan harga gabah tetap optimal, sebaiknya menanam varietas padi Inpari 32 pada musim tanam atau di musim panas, mengingat potensi kerontokan yang bisa mempengaruhi hasil panen.
Padi jenis ini memiliki pohon yang tegak dengan sekitar 20-25 anakan per rumpun, namun yang membuatnya istimewa adalah jumlah bulir pada setiap malai yang besar, meskipun jumlah malainya terbatas hanya sekitar 250 butir. Dengan ukuran diameter bulir yang besar, inpari 32 mampu menghasilkan padi dengan isi yang lebih padat dan lebih banyak dibandingkan dengan jenis padi lain yang memiliki lebih dari 250 butir per malai.
Baca Juga : Manfaat Dan Dosis Starban Untuk Padi, Jagung, Kedelai, Mentimun, dan Lainnya
Informasi Mengenai Padi Inpari 32 HDB
Padi Inpari 32 HDB memiliki keunggulan pada pohon dan daun benderanya yang tegak, serta masa tanam yang cukup singkat sekitar 120 Hari Setelah Sebar (HSS). Jenis padi ini termasuk dalam golongan Cere/Indica dengan tinggi tanaman mencapai 97 cm. Selain itu, gabahnya berukuran medium dengan warna kuning bersih dan memiliki kerontokan yang sedang. Kadar amilosa pada padi Inpari 32 HDB mencapai 23,4%, sehingga potensi hasilnya mencapai 10 ton/ha dengan rata-rata hasil sekitar 7 ton/ha. Apabila Anda ingin mengetahui lebih detail tentang deskripsi padi Inpari 32 HDB, informasi selengkapnya tersedia di bawah ini.
Baca Juga : Pemupukan Padi Dengan Phonska
Kelebihan dan Kekurangan Padi Inpari 32 HDB
Kelebihan Padi Inpari 32 HDB
Padi Inpari 32 HDB memiliki keunggulan yang luar biasa dengan beberapa kelebihan yang patut diperhitungkan, di antaranya: kemampuan tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri biotipe 3, virus tungro ras langrang, serta penyakit blas 033 dan 073.
Hal ini membuat padi Inpari 32 HDB menjadi pilihan yang tepat bagi petani yang menginginkan hasil panen yang maksimal dan bebas dari berbagai penyakit tanaman yang umumnya merugikan.
Baca Juga : Pemupukan Padi Sawah Yang Baik Dan Benar
Kelemahan Padi Inpari 32 HDB
Padi Inpari 32 HDB memang memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Selain mudah roboh, varietas ini juga rentan terkena serangan hama wereng batang coklat (WBC) biotipe 1, 2, dan 3. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi para petani dalam menjaga produksi padi yang berkualitas. Selain itu, bentuk gabah Inpari 32 HDB yang berperut juga berdampak pada harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan jenis gabah lainnya.