Kegunaan Bahan Aktif Simoksanil

Kegunaan Bahan Aktif Simoksanil

Kegunaan Bahan Aktif Simoksanil – Serangan penyakit pada tanaman adalah salah satu faktor yang berdampak pada kualitas dan hasil panen. Penyakit pada tanaman disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk jamur patogen dan virus. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit dapat dengan mudah menyebar ke tanaman yang sehat.

Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, pemilihan bibit yang tahan terhadap penyakit. Kedua, menjaga kebersihan lahan dengan sanitasi yang baik. Dan ketiga, menggunakan fungisida, yaitu obat kimia khusus untuk melawan jamur.

Salah satu jenis fungisida yang tersedia di pasaran adalah fungisida dengan bahan aktif Simoksanil. Untuk lebih memahami tentang bahan aktif ini, mari kita teruskan membaca artikel ini.

Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Nitenpyram

Apa itu bahan aktif Simoksanil?

Simoksanil adalah sejenis bahan aktif fungisida yang bekerja secara sistemik. Bahan aktif ini termasuk dalam kelompok penghambat Monosite, yaitu fungisida yang bekerja dengan cara menghambat salah satu proses metabolisme jamur.

Simoksanil ditemukan pada tahun 1976 dan termasuk dalam golongan FRAC (Fungicide Resistance Action Committee) 27, dengan golongan U yang disebut Cyanoacetamide oxime. Menurut WHO, bahan aktif ini diklasifikasikan sebagai kelas 3 (cukup berbahaya) dan diberi label berwarna biru tua.

Baca Juga : Cara Aplikasi Benfuron

Penting untuk diketahui bahwa fungisida ini tidak boleh digunakan secara terus-menerus karena dapat menyebabkan resistensi penyakit. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penyemprotan dengan dosis yang tepat dan bergantian dengan fungisida lain yang mengandung bahan aktif seperti Mankozeb.

Cara kerja bahan aktif Simoksanil

Simoksanil bekerja secara sistemik yang luar biasa. Setelah disemprotkan pada tanaman, bahan aktif ini akan diabsorbsi dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan. Organ-organ tanaman kemudian mengambilnya dan mengantarkannya ke seluruh bagian tanaman melalui pembuluh angkut atau melalui jalur dalam sel tanaman (simplas).

Baca Juga : Manfaat Nordox Untuk Cabe

Simoksanil memiliki efek yang menghentikan salah satu proses metabolisme jamur cendawan. Dalam hal ini, sintesis protein pada jamur cendawan terhambat, yang pada akhirnya menyebabkan kematian jamur.

Tata cara penggunaan dan dosis yang disarankan

Simoksanil adalah bahan aktif fungisida yang bekerja secara sistemik, oleh karena itu pastikan untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan. Jika digunakan melebihi dosis yang dianjurkan, bisa membuat jamur menjadi resisten. Selain itu, Simoksanil juga dapat digunakan secara bergantian dengan fungisida lain seperti Mankozeb.

Baca Juga : Cara Penggunaan Herbisida Goal 240 EC Untuk Bawang Merah

Untuk dosis yang tepat, jika Anda menggunakan merk dagang Demox dengan dosis Simoksanil 30 WP:

  • Untuk mengendalikan penyakit bercak daun (Cercospora capsici) pada tanaman cabai, gunakan dosis 1-2 gram Simoksanil per liter air.
  • Untuk mengendalikan penyakit hawar daun (Phytopthora infestans) pada tanaman kentang, gunakan dosis 1-2 gram Simoksanil per liter air.
  • Pada umumnya, penyemprotan pertama dilakukan ketika gejala penyakit sudah terlihat. Selanjutnya, ulangi penyemprotan sesuai dengan tingkat serangan jamur penyebab penyakit.

Salah satu keunggulan fungisida yang mengandung Simoksanil adalah kemampuannya bekerja secara sistemik. Selain itu, penyemprotan pada tanaman tidak perlu dilakukan secara merata. Bahan aktif ini akan terserap oleh tanaman dan menyebar ke seluruh jaringan tanaman, memberikan perlindungan yang efektif.

Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Dinotefuran

Jenis-jenis Penyakit yang Dapat Dikendalikan

Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang dapat dikendalikan dengan menggunakan fungisida yang mengandung Simoksanil:

Penyakit busuk daun atau hawar daun disebabkan oleh jamur Phytopthora infestans. Jamur ini dapat menyebabkan terbentuknya bercak luka pada daun tanaman. Penyakit ini cenderung menyebar dengan mudah terutama pada musim hujan dan di lingkungan yang lembab.

Baca Juga : Keunggulan BROADPLUS 77 WP

Berikut adalah gejala-gejala serangan penyakit pada tanaman:

  • Penyakit dapat menyerang tanaman pada usia 3-6 minggu, atau ketika tanaman mulai tumbuh daun. Serangan penyakit dimulai dari daun paling bawah dan kemudian merambat hingga ke daun paling atas. Pada beberapa kasus, penyakit bahkan dapat menyerang batang tanaman.
  • Tahap awal serangan ditandai dengan munculnya bercak basah yang tidak beraturan di tepi atau tengah daun. Lama kelamaan, bercak tersebut semakin meluas dan berubah menjadi warna cokelat.
  • Jika kondisinya semakin parah, bercak dapat menyebar ke seluruh tanaman dan menyebabkan kematian tanaman.
  • Penyakit antraknosa pada tanaman disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Jamur patogen ini umumnya menyerang buah yang masih muda atau bahkan buah yang sudah matang dan siap untuk dipanen.

Baca Juga : Manfaat dan Kegunaan Fungisida Manzate 82 WP

Berikut adalah gejala-gejala yang terjadi jika tanaman terserang penyakit ini:

  • Gejala awal biasanya ditandai dengan munculnya bercak pada buah.
  • Seiring berjalannya waktu, bercak yang awalnya kecil akan menyebar ke seluruh buah dan menyebabkan buah membusuk.
  • Pada kondisi yang parah, penyakit ini dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tanaman dan menyebabkan kegagalan panen.

Beberapa merk dagang fungisida berbahan aktif Simoksanil

Berikut adalah beberapa contoh merek dagang fungisida yang mengandung bahan aktif Simoksanil dan tersedia di pasaran:

  • Brilliant 72 WP (PT. Agricon)
  • Curzate 8/64 WP (PT. DuPont Agricultural Products Indonesia)
  • Cymox 50 WP (PT. Exindo Rahardja Pratama)
  • Demox 30 WP (PT. Persada Agro Sukses)
  • Dobra 50 WP (PT. Deltagro Mulia Sejati)
  • Maxanil 27 WP (PT. Petrokimia Kayaku)
  • Moltovin 345/35 SC (PT. Nufarm Indonesia)
  • Nautile 68/5 WG (PT. UPL Indonesia)
  • Romanil 72/8 WP (PT. Agro Sejahtera Indonesia)
  • Scudeto 20 WP (PT. Dobel F Jaya)
  • Texxim 20 WP (PT. Dalzon Chemicals Indonesia)
  • Victory Mix 8/64 WP (PT. Multi Sarana Indotani)

Baca Juga : Insektisida RIZOTIN 100EC, Insektisida Multiguna untuk Mengatasi Hama Tanaman dengan Mudah

Demikianlah penjelasan mengenai Kegunaan Bahan Aktif Simoksanil. Penting untuk diingat bahwa penggunaan bahan kimia harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan agar tidak berdampak negatif pada lingkungan di masa depan.

About Ayomenanam

Check Also

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper - Herbisida Clipper 25 OD adalah salah satu pestisida yang dapat menjadi solusi dalam membantu petani mengatasi masalah gulma pada pertanaman padi. Dengan formula cairan pembasmi gulma sistemik purna tumbuh, Clipper hadir sebagai solusi efektif dengan berbagai keunggulan.