Insektisida Bahan Aktif Diafentiuron – Saat ini, terdapat beragam metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama. Salah satunya adalah metode manual, di mana kita secara langsung membuang hama yang muncul. Jika jumlah hama yang muncul sedikit, metode ini dapat digunakan. Namun, jika serangan hama sangat parah, metode manual atau tradisional tidak akan efektif.
Oleh karena itu, kita perlu menggunakan pestisida jenis insektisida dalam upaya pengendalian hama. Penggunaan insektisida memiliki keunggulan karena sangat efektif dalam mengendalikan berbagai jenis hama dan tentunya akan menghemat waktu.
Baca Juga : Samite Bahan Aktif
Saat ini, terdapat berbagai jenis bahan aktif yang terkandung dalam insektisida, seperti lamda sihalotrin, asefat, dimehipo, abamectin, emamektin benzoat, klorpirifos, profenofos, dan lain sebagainya. Agar penggunaan insektisida menjadi lebih efektif, penting untuk menyesuaikannya dengan jenis bahan aktif dan jenis hama yang sedang menyerang.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang bahan aktif diafentiuron. Untuk informasi lebih lengkap, mari kita langsung simak penjelasannya di bawah ini.
Bahan aktif diafentiuron, apa itu sebenarnya?
Diafentiuron adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai agen pengendali hama pada tanaman. Bahan aktif ini termasuk dalam kategori tiourea.
Baca Juga : Bahan Aktif Piridaben
Diperkenalkan pertama kali oleh Ciba-Geigy pada tahun 1990, diafentiuron digunakan sebagai insektisida dan akarisida. Bentuknya berupa padatan tak berwarna yang sulit larut dalam air.
Diafentiuron memiliki tingkat toksisitas yang sangat tinggi terhadap serangga dan ekosistem perairan. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati agar tidak mencemari ekosistem air.
Bagaimana cara kerja diafentiuron?
Diafentiuron bekerja sebagai racun kontak dan racun perut, mirip dengan mekanisme kerja banyak zat aktif lainnya. Zat ini aktif ketika hama yang menjadi target terpapar atau memakan bahan aktif tersebut.
Baca Juga : Bahan Aktif Klorfenapir
Menurut IRAC (Insecticide Resistance Action Committee), diafentiuron mengganggu sistem pernapasan hama dengan menghambat sintesis ATP. Bahan aktif ini menghambat aktivitas enzim yang bertanggung jawab atas produksi ATP di dalam mitokondria.
Bagaimana cara mengaplikasikan diafentiuron?
Diafentiuron umumnya tersedia dalam bentuk konsentrat yang mudah larut dalam air, memudahkan penggunaannya pada tanaman.
Seperti obat-obatan lainnya, bahan aktif ini perlu dicampur dengan air bersih sebelum penggunaan. Dosis yang diperlukan untuk setiap penyemprotan harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan jenis hama yang ingin dikendalikan.
Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Metalaksil
Untuk konsentrasi formulasi, dosis yang direkomendasikan berkisar antara 0,5 ml hingga 2 ml per liter air, atau 0,25 hingga 1 liter per hektar dalam 500 liter air. Namun, penting untuk menyesuaikan dosis dengan tingkat pertumbuhan tanaman dan tingkat serangan hama yang ada.
Jenis Hama yang Dapat Dikendalikan: Mengenal dan Mengatasi Ancaman pada Tanaman
Dalam usaha melawan hama, ada bahan aktif yang dapat menjadi solusi efektif untuk mengendalikan berbagai jenis hama pada tanaman. Salah satu bahan aktif tersebut adalah diafenturon, yang termasuk dalam jenis insektisida dan akarisida. Mari kita simak beberapa jenis hama yang dapat dikendalikan menggunakan diafenturon.
Baca Juga : Kelebihan Bahan Aktif Difenokonazol
Tungau:
Tungau seringkali menjadi permasalahan pada tanaman cabai, terutama pada tanaman yang masih muda. Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan pada daun, menyebabkan kerusakan pada jaringan tanaman dan mengganggu proses fotosintesis.
Serangan tungau dapat terjadi baik pada musim kemarau maupun musim hujan, namun puncak serangan terjadi pada musim kemarau karena perkembangbiakan tungau yang sangat cepat dalam kondisi kering.
Gejala serangan tungau terlihat dengan adanya bintik kuning pada permukaan daun yang lambat laun melebar dan berubah menjadi kecoklatan. Pada daun cabai yang masih muda, serangan tungau dapat membuat daunnya keriting.
Baca Juga : Bahan Aktif Lufenuron
Kutu Kebul:
Kutu kebul adalah serangga kecil berwarna putih yang dapat menyerang berbagai jenis tanaman, termasuk palawija, sayuran, dan buah-buahan. Seperti tungau, kutu kebul juga sering bersembunyi di balik daun.
Hama ini termasuk berbahaya karena dapat merusak tanaman secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, kutu kebul dapat menyebabkan daun kuning, mengkerut, keriting, dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Selain itu, kutu kebul juga berperan sebagai pembawa vektor penyakit virus gemini. Virus ini dapat ditularkan oleh kutu kebul dan menginfeksi tanaman. Ketika tanaman terinfeksi virus gemini, pertumbuhannya terhambat, yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman.
Baca Juga : Fungsi Fungisida Azoksistrobin
Hama Perusak Daun:
Hama ini sering menyerang tanaman kubis dan memiliki ukuran kecil dengan warna hijau. Gejala serangan hama ini terlihat dengan adanya lubang pada daun.
Jika serangan hama perusak daun tidak segera dikendalikan, hal ini dapat menyebabkan kegagalan panen, yang tentunya akan merugikan petani.
Dengan mengenali dan memahami jenis-jenis hama yang dapat dikendalikan, petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi tanaman mereka. Dalam hal ini, penggunaan diafenturon sebagai bahan aktif dapat menjadi pilihan yang efektif dalam mengatasi ancaman hama pada tanaman.
Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Klorfenapir
Saat ini, terdapat sejumlah merek dagang obat dengan bahan aktif diafentiuron yang tersedia di toko pertanian. Harga obat ini cenderung bervariasi tergantung pada dosis yang digunakan serta produsen yang menghasilkannya. Berikut adalah beberapa contoh merek dagang obat yang mengandung bahan aktif diafentiuron:
- Agus 500 SC diproduksi oleh PT Advancia Indotani (Tangerang).
- Pegasus 500 SC diproduksi oleh PT Syngenta Indonesia (Jakarta).
- Alcan 375 SC diproduksi oleh PT Advancia Indotani (Tangerang).
- Semoga informasi ini membantu Anda dalam memilih produk yang tepat.
Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Beta Siflutrin
Demikianlah informasi mengenai Insektisida Bahan Aktif Diafentiuron. Semoga informasi ini bermanfaat.