Hidroponik Sistem Wick – Sistem wick adalah salah satu metode hidroponik paling simpel yang sangat cocok untuk pemula. Kelebihan utama dari sistem ini adalah kemudahannya dalam pembuatan serta tidak memerlukan peralatan khusus seperti pompa atau sumber listrik. Anda dapat dengan mudah menggunakan bahan daur ulang, seperti botol atau gelas bekas minuman, sebagai wadah nutrisi. Dalam sistem wick, tanaman akan menerima nutrisi melalui sumbu atau kain flanel yang berfungsi menyerapnya.
Secara konseptual, sistem wick dapat dibandingkan dengan prinsip kerja kompor minyak tanah. Sistem ini juga dikategorikan sebagai metode pasif dalam hidroponik karena tidak ada kontak langsung antara akar tanaman dengan air. Oleh karena itu, istilah “wick” digunakan karena nutrisi dialirkan melalui sumbu yang menghubungkan media dengan akar tanaman. Beberapa bahan umum yang sering digunakan sebagai sumbu antara lain kain flanel, tali fibrosa, tali rayon atau mop helai kepala, benang poliuretan yang dikepang, wol tebal, tali wol atau strip, tali nilon, tali kapas, serta potongan kain dari pakaian.
Baca Juga : Manfaat Asam Amino Untuk Tanaman
Metode Sistem Wick dalam Hidroponik
Metode Sistem Wick merupakan pilihan yang sangat cocok bagi pemula atau siapa pun yang ingin memulai menggunakan sistem hidroponik. Beberapa media tanam yang paling umum digunakan dalam metode ini adalah rockwool, cocopeat, Vermikulit, perlit, dan berbagai bahan lain yang mudah ditemukan. Anda hanya perlu menyiapkan beberapa peralatan sederhana, seperti larutan nutrisi, kain flanel sebagai sumbu, wadah berupa ember atau bahkan gelas plastik bekas, serta media tanam seperti rockwool, sekam bakar, cocopeat, dan lain sebagainya. Selain itu, pastikan Anda juga memiliki air dan benih tanaman.
Prinsip kerja metode Sistem Wick didasarkan pada kapilaritas, di mana sumbu berperan sebagai penghubung yang mengalirkan air nutrisi dari wadah penampung ke akar tanaman. Sumbu yang digunakan biasanya terbuat dari kain flanel atau bahan serupa yang memiliki kemampuan menyerap air dengan baik. Selain itu, sumbu tersebut juga harus tahan terhadap pembusukan. Sebelum digunakan, disarankan untuk mencuci sumbu terlebih dahulu agar kemampuannya dalam menyerap nutrisi dapat ditingkatkan.
Baca Juga : Fungsi Sulfur Bagi Tanaman
Jumlah sumbu yang digunakan disesuaikan dengan ukuran tanaman saat pertumbuhan, sehingga nutrisi yang diserap cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman tersebut. Anda tidak perlu menggunakan pompa udara untuk aerasi dalam metode ini. Akar tanaman dapat memperoleh oksigen dari ruang di dalam sistem dan juga menyerap oksigen langsung dari larutan nutrisi.
Pada dasarnya, metode Sistem Wick hanya menggunakan sumbu sebagai alat untuk mengalirkan larutan nutrisi dari reservoir ke tanaman melalui kapilaritas. Ini berarti air nutrisi dari wadah reservoir akan diserap oleh sumbu dan dialirkan ke wadah media tanam. Metode yang efektif biasanya menggunakan setidaknya dua sumbu atau lebih dengan ukuran yang tepat untuk memastikan pasokan air (larutan nutrisi) yang cukup ke tanaman. Ember atau wadah yang berisi tanaman ditempatkan tepat di atas wadah reservoir. Dengan demikian, air tidak perlu mengalir jarak yang jauh untuk mencapai media tanam yang mengandung tanaman.
Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Akar Wangi
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Wick
Kelebihan Sistem Wick
- Biaya yang sangat terjangkau untuk mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan.
- Bentuk yang sederhana dan pembuatan yang mudah memungkinkan pemula untuk menjalankan sistem hidroponik sumbu.
- Frekuensi penambahan nutrisi menjadi lebih jarang karena menggunakan sumbu sebagai media penyalur nutrisi.
- Tidak memerlukan ketergantungan terhadap listrik sehingga biaya operasional relatif lebih murah.
- Kemudahan dalam memindahkan sistem hidroponik.
- Efisiensi penggunaan air dan nutrisi yang tinggi.
- Memerlukan tenaga kerja yang sedikit karena pengelolaannya lebih sederhana dibandingkan dengan budidaya konvensional, sehingga mengurangi biaya operasional.
Baca Juga : Tumbuhan Yang Mengandung Nitrogen Tinggi
Kekurangan Sistem Wick
- Kontrol pH air menjadi sedikit sulit ketika jumlah tanaman yang dibudidayakan cukup banyak.
- Cocok hanya untuk jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, karena kemampuan kapiler sumbu dalam menyalurkan nutrisi terbatas. Sistem ini lebih sesuai untuk menanam tanaman non-buah yang lebih kecil, seperti selada, sawi, dan tanaman sejenis.
- Efisiensi sistem sumbu dalam memberikan nutrisi dan penyerapan nutrisi tidak optimal. Tanaman yang membutuhkan banyak nutrisi akan membutuhkan nutrisi dengan cepat, namun sistem sumbu tidak dapat menyalurkan nutrisi secara merata. Selain itu, sumbu juga tidak dapat menentukan jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini menyebabkan tanaman mengambil nutrisi dan air sesuai kebutuhannya, sementara nutrisi yang berlebih tertinggal di media tanam, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penumpukan garam mineral yang beracun. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan rutin terhadap kadar nutrisi dan kondisi tanaman agar perawatan pada sistem ini dapat dilakukan secara lebih sering.
Baca Juga : Pupuk untuk Cabe Baru Tanam
Metode Menanam Hidroponik Sistem Wick yang Mudah dan Efektif
Persiapkan Wadah Nutrisi yang Sesuai
Pilihlah wadah yang cocok untuk nutrisi, seperti sterofoam, ember, bak, terpal, atau yang lainnya. Sesuaikan ukurannya dengan kebutuhan.
Siapkan Wadah untuk Tanaman
Gunakan net pot, botol bekas air mineral, gelas plastik, atau bekas ice cream sebagai wadah tanaman.
Pilih Sumbu yang Tepat
Gunakan sumbu seperti sumbu kompor, kain nilon, atau kain flanel.
Baca Juga : Tumbuhan Yang Mengandung Nitrogen Tinggi
Pilih Media Tanam yang Sesuai
Anda dapat menggunakan serbuk kelapa, sekam bakar, arang, kerikil, serbuk kayu, spons, atau rockwool sebagai media tanam. Pilih salah satu yang Anda preferensikan.
Buat Lubang pada Wadah
Jika menggunakan wadah bekas air mineral, pastikan Anda membuat lubang pada bagian samping dan bawah wadah sebagai tempat akar tanaman.
Dapatkan Nutrisi Hidroponik
Anda bisa membeli larutan nutrisi hidroponik AB Mix di toko pertanian terdekat atau membuat nutrisi hidroponik sendiri.
Pasang Sumbu pada Wadah
Letakkan sumbu di bagian bawah wadah dan pastikan sumbu menyentuh air nutrisi hidroponik.
Baca Juga : Tanaman Yang Cocok di Tanah Tandus
Isi Bagian Bawah Wadah dengan Media Tanam
Isilah bagian bawah wadah dengan media tanam yang telah Anda pilih sebelumnya.
Tambahkan Air sesuai Kebutuhan Tanaman
Isikan air sesuai dengan kadar pH dan PPM (part per million) yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik yang akan Anda tanam.
Hal-hal Penting dalam Menanam Sayuran Hidroponik:
Gunakan Bahan Tahan Panas
Hindari penggunaan bahan besi seperti kaleng seng dan lebih baik menggunakan bak plastik atau stereform.
Jaga Jarak Tanam yang Optimal
Pastikan jarak tanam tidak terlalu pendek agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Baca Juga : Jarak Tanam Cabe Rawit Tanpa Mulsa
Perhatikan Jarak Pot dan Larutan Nutrisi
Usahakan agar jarak antara pot dan larutan nutrisi tidak lebih dari 1 cm.
Pilih Tanaman yang Cocok untuk Sistem Hidroponik Wick
Pilihlah tanaman yang kebutuhan airnya dapat terpenuhi melalui daya kapilaritas sumbu pada sistem ini.
Aduk Larutan Nutrisi Secara Teratur
Jika Anda tidak menggunakan aerator, aduk larutan nutrisi minimal sekali sehari.
Baca Juga : Jenis Tanaman Mengandung Sumber Fosfor Organik
Gunakan Bak Larutan Nutrisi yang Tidak Tembus Cahaya Matahari
Pastikan bak larutan nutrisi tidak dapat tembus sinar matahari untuk menghindari pertumbuhan lumut yang berlebihan.
Ganti Air Setiap Minggu
Gantilah air dalam wadah nutrisi sekali dalam seminggu sebagai langkah antisipasi terhadap jentik nyamuk.
Gunakan Air dengan Total Dissolved Solids (TDS) Rendah
Gunakan air baku dengan TDS di bawah 100, seperti air tetesan AC, air RO, atau air dengan TDS rendah lainnya.
Baca Juga : Pupuk Kocor Untuk Tanaman Cabe
Jaga Suhu Larutan Nutrisi
Pertahankan suhu larutan nutrisi antara 24-27 derajat Celsius untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal.
Demikianlah informasi mengenai Hidroponik Sistem Wick. Semoga informasi ini bermanfaat.