Fungisida Untuk Tomat Di Musim Hujan – Menanam tomat saat musim hujan memiliki tantangan tersendiri. Selain masalah serangan ulat pada buah yang masih hijau, kita juga perlu menghadapi serangan jamur Phytophthora infestans yang menyebabkan penyakit hawar daun. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah ini. Di bawah ini, kami akan menyajikan berbagai merek fungisida untuk tomat pada musim hujan yang dapat Anda pertimbangkan.
Sebelum kita membahas daftar fungisida, mari kita bahas terlebih dahulu tentang jamur Phytophthora infestans yang menginfeksi tanaman tomat. Penyakit hawar daun yang diakibatkan oleh jamur ini dimulai dengan gejala layu pada sebagian besar jaringan tanaman, terutama pada daun. Klorosis terjadi dengan cepat, dalam beberapa hari saja, dan menyebabkan perubahan warna menjadi coklat, yang akhirnya mengakibatkan kematian jaringan di bawah permukaan.
Baca Juga : Kelebihan Insektisida Pegasus Untuk Padi
Penyakit hawar daun pada tanaman tomat dapat mengakibatkan kerugian yang besar, terutama karena serangan jamur ini cepat menyebar dan intensitasnya lebih tinggi selama musim hujan, ketika kelembaban tinggi memungkinkan jamur berkembang dengan cepat.
Ciri Penyakit Hawar Daun dan Busuk Buah Pada Tomat
Gejala yang timbul akibat infeksi jamur ini akan mengakibatkan munculnya bercak berwarna coklat hingga hitam di daun yang terkena. Pada tahap awal, bercak-barcak tersebut hanya terlihat sekitar beberapa milimeter di sisi atau ujung daun. Namun, seiring berjalannya waktu, bercak-barcak tersebut akan terus meluas dan menyebar ke seluruh bagian daun, termasuk tangkainya.
Penyakit hawar daun ini juga bisa menyerang pangkal daun, menyebabkan bercak berwarna hijau hingga coklat yang berair. Bercak-barcak ini dikelilingi oleh massa berwarna putih yang disebut spongaria, yang sering kali dihuni oleh lalat dengan warna belakang yang berwarna hijau kelabu. Dalam serangan yang lebih parah, penyakit ini bisa menyebar ke bagian batang, tangkai, dan buah tomat.
Karena tingkat kelembaban tinggi selama musim hujan memungkinkan jamur ini untuk berkembang dengan cepat, sangat disarankan untuk segera menggunakan fungisida sebagai alat kontrol jamur saat Anda melihat munculnya bercak cokelat kecil pada sisi atau ujung daun.
Di bawah ini, kami telah mencantumkan beberapa merek fungisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit hawar daun dan busuk buah yang sering muncul selama musim hujan pada tanaman tomat.
Baca Juga : Keunggulan Insektisida Dursban Untuk Padi, Jagung, Cabai, dan Tanaman Lainnya
Daftar Fungisida Untuk Tomat Di Musim Hujan
Fungisida Protektif VALIS – M 66 WG dengan Kandungan Mancozeb dan Valifenalat
VALIS – M 66 WG adalah jenis fungisida protektif berbentuk butiran yang dapat dengan mudah diaduk dalam air. Produk ini memiliki kandungan mancozeb sebanyak 60% dan valifenalat sebanyak 6%.
Pemakaian pada tanaman tertentu:
- Untuk melawan penyakit bercak ungu Alternaria porri pada bawang merah, disarankan mencampur 2 gram produk per liter air.
- Untuk mengatasi penyakit busuk daun Phytophthora infestans pada kentang, dosis yang direkomendasikan adalah 1 hingga 2 gram per liter air.
- Pada tanaman tomat untuk melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans, gunakan 1,25 hingga 2,50 gram per liter air.
Baca Juga : Fungisida Untuk Perendaman Benih Padi
Fungisida Kontak ZENITH 75 WP dengan Kandungan Propineb
ZENITH 75 WP adalah jenis fungisida kontak berbentuk tepung yang memiliki kandungan propineb sebanyak 75%. Produk ini bersifat protektif dan dapat diubah menjadi suspensi.
Pemakaian pada tanaman tertentu:
- Untuk mengendalikan penyakit bercak ungu Alternaria porri pada bawang merah, disarankan menggunakan 2 hingga 3 gram produk per liter air.
- Pada tanaman cabai untuk melawan penyakit antraknosa Colletotrichum capsici, gunakan 3 gram produk per liter air.
- Untuk mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans pada kentang, dosis yang direkomendasikan adalah 3 gram per liter air.
- Pada tomat untuk melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans, gunakan 1,5 gram produk per liter air.
Baca Juga : Kegunaan Mipcinta 50 WP
Fungisida Sistemik ZAMPRO 525 SC dengan Kandungan Ametoctradin dan Dimethomorph
ZAMPRO 525 SC adalah jenis fungisida sistemik berbentuk suspensi pekat dengan kandungan ametoctradin sebanyak 300 g/l dan dimethomorph sebanyak 225 g/l. Produk ini memiliki sifat protektif.
Pemakaian pada tanaman tertentu:
- Untuk melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans pada kentang, disarankan menggunakan 400 hingga 500 ml produk per hektar.
- Pada tanaman tomat untuk mengendalikan penyakit busuk daun Phytophthora infestans, gunakan 500 ml produk per hektar.
Baca Juga : Campuran Roundup Agar Rumput Cepat Mati
Fungisida Protektif dan Kuratif WARDER 45 WP dengan Kandungan Cymoxanil, Copper Oxychloride, dan Zineb
WARDER 45 WP adalah fungisida protektif dan kuratif berbentuk tepung yang dapat diubah menjadi suspensi. Produk ini mengandung cymoxanil sebanyak 4%, copper oxychloride sebanyak 29%, dan zineb sebanyak 12%.
Pemakaian pada tanaman tertentu:
- Untuk melawan penyakit embun tepung (Perenospora destructor) pada bawang merah, disarankan mencampur 2 gram produk per liter air.
- Pada tanaman cabai untuk mengendalikan penyakit antraknosa Colletotrichum capsici, gunakan 3 gram produk per liter air.
- Untuk mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans pada kentang, dosis yang direkomendasikan adalah 4 gram per liter air.
- Pada tembakau untuk melawan penyakit lanas Phytophthora nicotianae, gunakan 3 gram produk per liter air.
- Pada tanaman tomat untuk mengendalikan penyakit hawar daun Phytophthora infestans, gunakan 4 gram per liter air.
Baca Juga : Perekat Pestisida Paling Kuat, Unggul, dan Optimal
KARIBU 75 WP
KARIBU 75 WP adalah fungisida protektif dalam bentuk tepung yang dapat disuspensikan, dengan kandungan klorotalonil sebesar 75%. Fungisida ini efektif untuk melawan berbagai penyakit pada berbagai tanaman.
- Bawang Merah: Dianjurkan untuk mengatasi penyakit bercak daun Alternaria porri dengan menggunakan larutan penyemprotan dalam volume tinggi sebanyak 2 gram per liter.
- Cabai: Fungisida ini juga efektif melawan penyakit antraknosa Colletotrichum capsici pada cabai, dengan dosis penyemprotan yang sama, yaitu 2 gram per liter.
- Kentang dan Tomat: Untuk mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans pada kentang dan tomat, Anda dapat menggunakan larutan penyemprotan dalam volume tinggi sebanyak 2 gram per liter.
TRIVIA 73 WP
TRIVIA 73 WP adalah fungisida kontak yang bersifat protektif dalam bentuk tepung yang dapat disuspensikan. Produk ini mengandung fluopikolid sebesar 6% dan propineb sebesar 67%. Fungisida ini cocok digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
- Anggrek: Gunakan larutan penyemprotan dengan dosis 2 kilogram per hektar untuk melawan penyakit bercak daun Cercospora dendrobii dan penyakit busuk hitam Phytophthora nicotianae pada anggrek.
- Apel: Untuk melindungi apel dari penyakit embun tepung Podosphaera leucontricha dan penyakit bercak daun Marssonina coronaria, disarankan menggunakan dosis 3 kilogram per hektar.
- Bawang Daun: Penyakit bercak ungu Alternaria porri pada bawang daun dapat diatasi dengan dosis penyemprotan sekitar 1 hingga 1,5 kilogram per hektar.
- Bawang Merah: Fungisida ini juga efektif melawan penyakit bercak ungu Alternaria porri dan penyakit busuk daun peronospora destructor pada bawang merah dengan dosis 1,5 hingga 2,25 kilogram per hektar.
- Cabai: Cabai dapat dilindungi dari penyakit antraknosa Colletotrichum capsici dan penyakit busuk buah Phytohthora capsici dengan dosis 1,5 hingga 2,25 kilogram per hektar.
- Durian: Gunakan dosis 2 kilogram per hektar untuk melawan penyakit kanker batang Phytophthora palmivora pada durian.
- Jagung: Penyakit bulai Peronosclerospora maydis dan penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum dapat diatasi dengan dosis 2 kilogram per hektar. Selain itu, untuk perlakuan benih terhadap penyakit bulai Peronosclerospora maydis, gunakan 15 hingga 20 gram per kilogram benih.
- Kacang Panjang: Dosis yang dianjurkan untuk melawan penyakit antraknosa Colletotrichum lindemutianum dan penyakit bercak daun Cercospora vignae pada kacang panjang adalah 2 kilogram per hektar.
- Kakao: Gunakan dosis 2 kilogram per hektar untuk melawan penyakit busuk buah Phytophthora palmivora pada kakao.
- Kedelai: Untuk melindungi kedelai dari penyakit karat daun Phakospora pachyrhizi, gunakan dosis 1,5 kilogram per hektar.
- Kentang: Penyakit busuk daun Phytophthora infestans pada kentang dapat diatasi dengan dosis 750 gram per hektar.
- Krisan: Melawan penyakit karat Puccinia shrysanthemi pada krisan, gunakan dosis 4 gram per liter.
- Kubis: Untuk melindungi kubis dari penyakit bercak daun Alternaria brassicae, gunakan dosis 2 kilogram per hektar.
- Melon: Melawan penyakit antraknosa Colletotrichum lagenarium pada melon, dosis yang dianjurkan adalah 1 hingga 1,5 kilogram per hektar.
- Mentimun: Gunakan dosis 1 hingga 1,5 kilogram per hektar untuk melawan penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis dan penyakit antraknosa Colletotrichum lagenarium pada mentimun.
- Padi: Dosis yang dianjurkan untuk berbagai penyakit pada padi adalah 1 hingga 1,5 kilogram per hektar.
- Semangka: Melawan penyakit antraknosa Colletotrichum lagenarium pada semangka, gunakan dosis 1 hingga 1,5 kilogram per hektar. Sedangkan untuk penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis, dosis yang dianjurkan adalah 1,5 hingga 2 kilogram per hektar.
- Tembakau: Untuk melawan penyakit lanas Phytophthora nicotianae pada tembakau, gunakan dosis 3 kilogram per hektar.
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans pada tomat, dosis yang dianjurkan adalah 1,5 hingga 2,25 kilogram per hektar.
Baca Juga : Makna di balik kode formulasi Pestisida seperti SL, WP, EC, GR, SP, dan yang lainnya.
Fenamidon 504,1 g/l: Perlindungan Berkualitas untuk Tanaman Anda
Fenamidon adalah jenis fungisida translaminar yang kuat dengan konsentrasi tinggi sebesar 504,1 gram per liter. Produk ini memiliki sifat protektif dan kuratif yang sangat efektif. Fungisida ini tersedia dalam bentuk suspensi pekat.
Penggunaan pada Tanaman:
- Jagung: Untuk mengatasi penyakit bulai Peronosclerospora maydis, gunakan perlakuan benih dengan dosis 4 – 6 ml per kilogram benih.
- Kentang: Untuk melawan penyakit busuk daun akibat Phytophthora infestans, gunakan penyemprotan dengan volume tinggi sebanyak 1 – 2 ml per liter.
- Tomat: Untuk mengendalikan penyakit hawar daun akibat Phytophthora infestans, gunakan penyemprotan dengan volume tinggi sebanyak 1,5 – 2 ml per liter.
Baca Juga : Insektisida Kutu Kebul Paling Ampuh
SYSCON 64/8 WP: Proteksi Terpercaya untuk Tanaman Tomat
SYSCON 64/8 WP adalah jenis fungisida sistemik yang terdiri dari 64% mankozeb dan 8% metalaksil. Produk ini berbentuk tepung yang dapat dengan mudah disuspensikan.
Penggunaan pada Tanaman Tomat:
- Untuk melawan penyakit hawar daun yang disebabkan oleh Phytophthora infestans, gunakan dosis 2 – 3 gram per liter saat penyemprotan volume tinggi.
DAMAZEB 80 WP: Perlindungan Kuat untuk Kentang dan Tomat
DAMAZEB 80 WP adalah fungisida protektif dengan kandungan mankozeb sebesar 80%. Produk ini berbentuk tepung yang mudah disuspensikan.
Penggunaan pada Tanaman:
- Kentang: Untuk melawan penyakit hawar daun akibat Phytophthora infestans, gunakan dosis 2 gram per liter saat penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Untuk mengatasi penyakit busuk daun juga disebabkan oleh Phytophthora infestans, gunakan dosis 2 kilogram per hektar saat penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Bahan Aktif Tembaga Tidak Boleh Dicampur ? Berikut Penjelasannya
DARGO 76 WP: Perlindungan Total untuk Tanaman
DARGO 76 WP mengandung 70% propineb dan 6% simoksanil. Produk ini adalah fungisida kontak dengan sifat protektif dan kuratif, dan berbentuk tepung yang dapat disuspensikan.
Penggunaan pada Tanaman:
- Bawang Merah: Untuk melawan penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh Alternaria porri, gunakan dosis 1 gram per liter saat penyemprotan volume tinggi.
- Kentang: Untuk mengatasi penyakit hawar daun akibat Phytophthora infestans, gunakan dosis 1 gram per liter saat penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Untuk mengendalikan penyakit hawar daun juga disebabkan oleh Phytophthora infestans, gunakan dosis 1 gram per liter saat penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Insektisida Lalat Buah Paling Ampuh
CYCOZEB 8/64 WP: Perlindungan Kombinasi untuk Kentang dan Tomat
CYCOZEB 8/64 WP adalah fungisida yang menggabungkan mankozeb (64%) dan simoksanil (8%). Produk ini memiliki sifat protektif dan sistemik serta berbentuk tepung yang mudah disuspensikan.
Penggunaan pada Tanaman:
- Kentang: Untuk melawan penyakit hawar daun akibat Phytophthora infestans, gunakan dosis 2 – 3 gram per liter saat penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Untuk mengendalikan penyakit hawar daun juga disebabkan oleh Phytophthora infestans, gunakan dosis 3 gram per liter saat penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Bahan Aktif Untuk Walang Sangit
Fungisida Sistemik CUSTODIA 320 SC dengan Azoksistrobin dan Tebukonazol
CUSTODIA 320 SC adalah fungisida berkonsentrasi tinggi yang mengandung 120 g/l azoksistrobin dan 200 g/l tebukonazol. Fungisida ini memiliki sifat preventif dan kuratif serta berbentuk pekatan suspensi.
Penggunaan pada Tanaman:
- Apel: Untuk mengatasi penyakit bercak daun Marssonina coronaria (Dosage: 200 ml/ha)
- Bawang Merah: Untuk melawan penyakit bercak ungu Alternaria porri dan penyakit busuk daun Peronospora destructor (Dosage: 400 ml/ha)
- Cabai: Efektif mengendalikan penyakit busuk buah Colletotrichum gloeosporioides (Dosage: 200 – 400 ml/ha)
- Jagung: Untuk melawan penyakit busuk pelepah Rhizoctonia solani (Dosage: 200 ml/ha)
- Jeruk: Berguna untuk mengatasi penyakit embun tepung Oidium sp. (Dosage: 800 ml/ha)
- Kentang: Untuk penyakit bercak kering Alternaria solani (Dosage: 0,4 ml/l)
- Kopi: Efektif melawan penyakit karat daun Hemileia vastatrix (Dosage: 600 ml/ha)
- Mangga: Melawan penyakit antraknosa Colletrotricum gloeosporioides (Dosage: 0,6 – 0,8 ml/l)
- Padi: Mengatasi penyakit hawar upih daun Rhizoctonia solani (Dosage: 1 ml/l)
- Tomat: Untuk penyakit bercak daun kering Alternaria solani dan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 600 ml/ha, 400 ml/ha)
Baca Juga : Manfaat Dan Cara penggunaan Fungisida Trico G
Fungisida Sistemik CONSENTO 450 SC dengan Fenamidon dan Propamokarb Hidroklorida
CONSENTO 450 SC adalah fungisida berkonsentrasi tinggi yang mengandung 75 g/l fenamidon dan 375 g/l propamokarb hidroklorida. Fungisida ini memiliki sifat protektif dan kuratif serta berbentuk pekatan suspensi.
Penggunaan pada Tanaman:
- Bawang Merah: Melawan penyakit embun bulu Peronospora destructor (Dosage: 1 l/ha)
- Cabai Merah: Efektif mengendalikan penyakit busuk buah Phytophthora capsici (Dosage: 1,5 – 2 l/ha)
- Jagung: Untuk penyakit bulai Peronosclerospora maydis (Perlakuan benih: 20 ml/kg)
- Kentang: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 1,5 – 2 l/ha)
- Melon: Mengatasi embun bulu Pseudoperonospora cubensis (Dosage: 1500 – 2000 ml/ha)
- Semangka: Efektif melawan embun bulu Pseudoperonospora cubensis (Dosage: 1500 – 2000 ml/ha)
- Tembakau: Untuk penyakit lanas Phytophthora nicotianae (Dosage: 2 l/ha)
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 1 – 1,5 l/ha)
Fungisida Protektif CHLORONEX 75 WP dengan Klorotalonil
CHLORONEX 75 WP adalah fungisida protektif yang mengandung 75% klorotalonil dan berbentuk tepung yang dapat disuspensikan.
Penggunaan pada Tanaman:
- Kentang: Untuk melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 2 g/l)
- Tomat: Efektif mengendalikan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 3 g/l)
Baca Juga : Acrobat Fungisida, Rahasia Ampuh Mengatasi Penyakit Jamur pada Tanaman
Fungisida Protektif dan Kuratif UZZETE 8/64 WP dengan Mankozeb dan Simoksanil
UZZETE 8/64 WP adalah fungisida yang mengandung 64% mankozeb dan 8% simoksanil, memiliki sifat protektif dan kuratif, serta berbentuk tepung yang dapat disuspensikan.
Penggunaan pada Tanaman:
- Tomat: Untuk mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 2 g/l)
Fungisida Protektif AMFONIL 75 WP dengan Klorotalonil
AMFONIL 75 WP adalah fungisida protektif yang mengandung 75% klorotalonil dan berbentuk tepung yang dapat disuspensikan.
Penggunaan pada Tanaman:
- Kentang: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 2 g/l)
- Tomat: Efektif mengendalikan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosage: 2 g/l)
Baca Juga : Dosis Fungisida Cabrio Top 60 WG
BRANTACOL 70 WP
BRANTACOL 70 WP adalah jenis fungisida kontak protektif dalam bentuk tepung yang bisa disuspensikan. Produk ini mengandung propineb sebanyak 70%.
Penggunaan:
- Bawang Merah: Untuk melawan penyakit bercak ungu Alternaria porri, campurkan 2 gram BRANTACOL 70 WP per liter air untuk penyemprotan volume tinggi.
- Cabai: Gunakan 2 gram BRANTACOL 70 WP per liter air untuk melawan penyakit bercak daun Cercospora capsici dan penyakit antraknosa Colletotrichum capsici pada penyemprotan volume tinggi.
- Kentang: Untuk melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans, campurkan 2 hingga 2,5 gram BRANTACOL 70 WP per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans dengan menggunakan 2 gram BRANTACOL 70 WP per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Kegunaan Fungisida Trivia 73 WP
BELLOVA 560 SC
BELLOVA 560 SC adalah fungisida sistemik yang bersifat protektif dan kuratif dalam bentuk pekatan suspensi. Produk ini mengandung azoksistrobin (azoxystrobin) sebanyak 60 g/l dan klorotalonil (chlorothalonil) sebanyak 500 g/l.
Penggunaan:
- Kentang: Gunakan 2 ml BELLOVA 560 SC per liter air untuk mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans pada penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans dengan menggunakan 2 ml BELLOVA 560 SC per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
ARSECA 8/64 WP
ARSECA 8/64 WP adalah fungisida protektif dan kuratif dalam bentuk tepung yang bisa disuspensikan. Produk ini mengandung klorotalonil sebanyak 64% dan simoksanil sebanyak 8%.
Penggunaan:
- Kentang: Untuk melawan penyakit busuk daun Phytophthora infestans, campurkan 2 gram ARSECA 8/64 WP per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans dengan menggunakan 2 gram ARSECA 8/64 WP per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Manfaat Fungisida Heksa
ANTILA 80 WP
ANTILA 80 WP adalah fungisida protektif dalam bentuk tepung yang bisa disuspensikan. Produk ini mengandung mankozeb sebanyak 80%.
Penggunaan:
- Bawang Merah: Untuk melawan penyakit bercak ungu Alternaria porri, campurkan 2 hingga 4 gram ANTILA 80 WP per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
- Cabai: Gunakan 2 kilogram ANTILA 80 WP per hektar untuk melawan penyakit antraknosa Colletotrichum capsici dan Gloeosporium gloeosporioides pada penyemprotan volume tinggi.
- Kakao: Melawan penyakit busuk buah Phytophthora palmivora dengan menggunakan 2 hingga 3 gram ANTILA 80 WP per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
- Kentang: Untuk mengatasi penyakit busuk daun Phytophthora infestans, campurkan 2 hingga 4 gram ANTILA 80 WP per liter air pada penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans dengan menggunakan 1 hingga 2 gram ANTILA 80 WP per hektar pada penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Keunggulan Fungisida Cabrio 250 EC
Mendapatkan 20 WP Simoksanil untuk Perlindungan Tumbuhan
Simoksanil adalah fungisida protektif dan kuratif dalam bentuk tepung yang dapat dengan mudah disuspensikan. Produk ini sangat efektif untuk melindungi tanaman-tanaman berikut:
- Bawang Merah: Untuk melawan penyakit busuk daun Peronospora destructor, cukup gunakan 1 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Cabai: Perlindungan dari penyakit busuk buah Phytophthora capsici dapat diberikan dengan menggunakan 1 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Jagung: Gunakan 4 gram per liter untuk melindungi jagung dari penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum dan penyakit bulai Peronosclerospora maydis.
- Kacang Panjang: Untuk melawan penyakit bercak daun Cercospora vignae, cukup gunakan 1 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Kakao: Gunakan 1 gram per liter untuk melindungi kakao dari penyakit busuk buah Phytophthora palmivora.
Kedelai: Melindungi kedelai dari penyakit karat Phakospora pachyrhizi dapat dilakukan dengan menggunakan 2 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi. - Mangga: Lindungi mangga dari penyakit bercak daun Stigmina mangiferae indica dengan menggunakan 1,5 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Melon: Perlindungan dari penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis dapat diberikan dengan menggunakan 1 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Padi: Untuk melawan penyakit hawar daun Rhizoctonia solani, cukup gunakan 2 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Semangka: Lindungi semangka dari penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis dengan menggunakan 1 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Tembakau: Perlindungan dari penyakit embun tepung Oidium tabaci dan penyakit rebah semai Pythium aphanidermatum, serta penyakit lanas Phytophthora nicotianae dapat diberikan dengan menggunakan 2 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Tomat: Melindungi tomat dari penyakit hawar daun Phytophthora infestans dapat dilakukan dengan menggunakan 1 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Fungisida Berbahan Aktif Heksakonazol
Phytoklor 82,5 WG untuk Perlindungan Tumbuhan
Phytoklor 82,5 WG mengandung klorotalonil (chlorothalonil) sebanyak 82,5%. Ini adalah fungisida sistemik dalam bentuk butiran yang dapat dengan mudah didispersikan dalam air. Produk ini sangat efektif untuk melindungi tanaman-tanaman berikut:
- Bawang Merah: Lindungi bawang merah dari penyakit bercak ungu Alternaria porri dengan menggunakan 1 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Kelapa Sawit: Untuk melindungi kelapa sawit dari penyakit bercak daun coklat Culvularia maculans, gunakan 1,5 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Kentang: Melindungi kentang dari penyakit hawar daun Phytophthora infestans dapat dilakukan dengan menggunakan 1,5 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
- Mangga: Gunakan 1,5 gram per liter untuk melindungi mangga dari penyakit antraknosa Colletotrichum gloeosporioides.
- Tomat: Perlindungan dari penyakit hawar daun Phytophthora infestans pada tomat dapat diberikan dengan menggunakan 1,5 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
Baca Juga : Merek Dagang Bahan Aktif Dimetomorf
Orion 50 WP untuk Perlindungan Tumbuhan
Orion 50 WP mengandung simoksanil sebanyak 50%. Ini adalah fungisida yang bersifat protektif dan kuratif dalam bentuk tepung yang mudah disuspensikan. Produk ini sangat efektif untuk melindungi tanaman tomat dari penyakit hawar daun Phytophthora infestans dengan menggunakan 2 gram per liter pada penyemprotan volume tinggi.
Fungisida MANTRAKOL 70 WP
- Bahan Aktif: Propineb (propineb) 70%
- Deskripsi: MANTRAKOL 70 WP adalah fungisida berbentuk tepung yang dapat diubah menjadi suspensi.
Penggunaan pada Tanaman:
- Anggur: Efektif melawan penyakit tepung/embun bulu Plasmopara viticola (Dosis: 2 gram/liter).
- Bawang merah: Mengatasi penyakit bercak ungu Alternaria porri (Dosis: 2 gram/liter).
- Cabai: Melawan penyakit bercak daun Cercospora capsici dan penyakit antraknosa Colletotrichum capsici (Dosis: 2 gram/liter).
- Jagung: Efektif melawan penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum (Dosis: 2 gram/liter).
- Jeruk: Melawan penyakit embun tepung Oidium tingitaninum (Dosis: 2 gram/liter).
- Kentang: Mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosis: 2 gram/liter).
- Kubis: Efektif melawan penyakit bercak daun Alternaria brassicae (Dosis: 2 gram/liter).
- Padi: Mengatasi penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani dan penyakit bercak coklat sempit Cercospora janseana (Dosis: 2 gram/liter).
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosis: 2 gram/liter).
- Produsen: PT Excel Meg Indo
Baca Juga : Fungisida Berbahan Aktif Karbendazim
Fungisida METAZEB 80 WP
Bahan Aktif: Mankozeb (mancozeb) 80%
Deskripsi: METAZEB 80 WP adalah fungisida berbentuk tepung yang memiliki sifat protektif dan dapat diubah menjadi suspensi.
Penggunaan pada Tanaman:
- Apel: Melawan penyakit embun tepung Podosphaerela leucontricha (Dosis: 0,5 – 1 gram/liter).
- Bawang merah: Mengatasi penyakit bercak daun Alternaria porri (Dosis: 2 – 3 gram/liter).
- Cabai: Melawan penyakit antraknosa Colletotrichum gloeosporioides dan Colletotrichum capsici (Dosis: 2 – 4 kg/hektar).
- Karet: Melawan penyakit embun tepung Oidium heveae (Dosis: 3 gram/liter).
- Kentang: Mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosis: 2 – 4 gram/liter).
- Tomat: Melawan penyakit busuk daun Phythopthora infestans (Dosis: 2 – 4 gram/liter).
Baca Juga : Obat Moler Paling Ampuh Pada Bawang
Fungisida LONGER 75 WP
Bahan Aktif: Klorotalonil (chlorothalonil) 75%
Deskripsi: LONGER 75 WP adalah fungisida berbentuk tepung yang memiliki sifat protektif dan dapat diubah menjadi suspensi.
Penggunaan pada Tanaman:
- Bawang merah: Melawan penyakit embun bulu Peronospora destructor dan penyakit bercak ungu Alternaria porri (Dosis: 2 gram/liter).
- Kentang: Mengatasi penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosis: 2 gram/liter).
- Semangka: Melawan penyakit embun bulu Pseudoperenospora cubensis dan antraknosa Colletotrichum cubensis (Dosis: 2 gram/liter).
- Tomat: Melawan penyakit hawar daun Phytophthora infestans (Dosis: 2 gram/liter).
Baca Juga : Daftar Insektisida Bahan Aktif Asefat
Semua fungisida ini dapat membantu melindungi tanaman dari berbagai penyakit dengan dosis yang disesuaikan dengan jenis tanaman dan tingkat infestasi penyakitnya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang disarankan oleh produsen.
Demikianlah informasi mengenai Fungisida Untuk Tomat Di Musim Hujan. Semoga informasi ini bermanfaat.