Fungisida Golongan Triazol

Fungisida Golongan Triazol

Fungisida Golongan Triazol – Triazol adalah sebuah kelompok fungisida yang berperan sebagai penghambat demetilasi sterol, memiliki kemampuan untuk menghambat biosintesis ergosterol dalam membran sel serta menghentikan pertumbuhan jamur. Kelompok fungisida triazol ini terdiri dari 11 bahan aktif yang berbeda, seperti Azakonazol, Dimikonazol, Fenbukonazol, Flusilazol, Heksakonazol, Mikobutanil, Propikonazol, Siprokonazol, Tebukonazol, Triadimefon, dan Triadimeno.

Setiap bahan aktif dalam fungisida golongan triazol memiliki mekanisme sendiri dalam mengendalikan pertumbuhan jamur pada tanaman. Secara umum, fungisida triazol bekerja sesuai dengan yang telah kami sebutkan sebelumnya.

Baca Juga : Dosis Insektisida Abacel Untuk Padi Dan Tanaman lain

Kami akan mempersembahkan 8 merek fungisida golongan triazol yang sangat efektif untuk perlindungan tanaman, dengan masing-masing memiliki bahan aktif yang berbeda.

Fungisida FENOSIDA 255 EC

Fungisida FENOSIDA 255 EC adalah sebuah pestisida yang mengandung bahan aktif difenokonazol sebanyak 255 g/l. Jenis pestisida ini adalah fungisida, yang bekerja secara sistemik, preventif, dan kuratif. FENOSIDA 255 EC hadir dalam formulasi Emulsifiable Concentrate (EC) dengan warna kuning. Tersedia dalam ukuran kemasan 100 ml dan 250 ml, dengan jenis kemasan berbahan plastik PET. Nomor pendaftaran untuk pestisida ini adalah RI. 01020120093435. FENOSIDA 255 EC termasuk dalam Kelas III (cukup berbahaya) menurut klasifikasi bahaya WHO.

Baca Juga : Cara Menggunakan Abacel 18EC

Keunggulan Fungisida FENOSIDA 255 EC

  • Fungisida ini memiliki keunggulan sebagai sistemik, pencegah, dan penyembuh, dengan kandungan bahan aktif difenokonazol sebanyak 255 g/l.
  • Merupakan konsentrat yang mudah diemulsikan (emulsifiable concentrate/EC).
  • Diperkaya dengan booster.
  • Sangat efektif dalam mengatasi penyakit-penyakit penting yang disebabkan oleh jamur pada tanaman kedelai, kentang, padi, dan semangka.
  • Larut dengan mudah dalam air dan tidak mengakibatkan penyumbatan pada peralatan semprot.

Deskripsi Fungisida FENOSIDA 255 EC

FENOSIDA 255 EC merupakan fungisida inovatif yang memiliki sifat sistemik, preventif, dan kuratif, berkat keberadaan bahan aktif difenokonazol sebanyak 255 g/l.

FENOSIDA 255 EC hadir dalam bentuk pekatan yang mudah diemulsikan (emulsifiable concentrate/EC) berwarna kuning, diciptakan khusus untuk mengendalikan penyakit penting yang disebabkan oleh jamur pada tanaman kedelai, kentang, padi, dan semangka.

Baca Juga : Cara Menggunakan Herbisida Rumpas Untuk Cabe, Padi, dan Tanaman Lainnya

Difenokonazol, bahan aktif yang ditemukan pada tahun 1988, tergolong dalam kategori 3 oleh FRAC (Fungicide Resistance Action Committee) yaitu golongan triazol. Triazol merupakan jenis fungisida yang menghambat demetilasi sterol, memperlambat biosintesis ergosterol dalam membran sel, serta menghentikan perkembangan jamur.

Fungisida ini aman digunakan sesuai petunjuk penggunaan, tanpa menimbulkan efek fitotoksik pada tanaman. FENOSIDA 255 EC mudah larut dalam air dan tidak merusak peralatan semprot.

Dalam klasifikasi bahaya (WHO), FENOSIDA 255 EC masuk dalam kategori III (cukup berbahaya) dengan peringatan “PERHATIAN” dan pita piktogram berwarna biru tua pada labelnya.

Baca Juga : Cara Membuat Racun Rumput Pada Tanaman Jagung

Fungisida INDAR 240 SC

Fungisida INDAR 240 SC mengandung Fenbukonazol sebanyak 240 g/l, memberikan perlindungan yang efektif terhadap berbagai jenis penyakit pada tanaman seperti apel, cabai, kedelai, pisang, dan padi.

Dalam bentuk suspensi pekatan berwarna putih, fungisida ini merupakan solusi sistemik yang kuat dalam mengendalikan pertumbuhan jamur yang merugikan tanaman.

Pada tanaman padi, INDAR 240 SC efektif untuk melawan dua jenis penyakit yang umum terjadi, yaitu bercak coklat Cercospora jansanea dan hawar pelepah Rhizoctonia solani. Dalam penggunaan yang disarankan, penyemprotan dengan volume tinggi sebanyak 125 ml/ha akan memberikan hasil optimal.

Baca Juga : Cara Penggunaan Bahan Aktif Serendy yang Baik untuk Tanaman Padi

Fungisida SAGRI – TREAT® 300/150 EC

Fungisida SAGRI – TREAT® 300/150 EC, menggabungkan kekuatan bahan aktif Fluzinazole 300g/l dan Myclobutanil 150 g/l, memberikan perlindungan yang luar biasa terhadap busuk pada buah, daun, dan batang, serta melawan penyakit karat dan embun tepung.

Baca Juga : Cara Aplikasi Fungisida Trendsida 335WSC

Mekanisme Aksi

  • Menghentikan pertumbuhan jamur dengan cepat, memerangi antraknosa, embun tepung, busuk batang, dan busuk daun pada tanaman kentang.
  • Menekan penyakit karat dan embun tepung dengan efektif.

Fungisida Heksa 50 SC

Fungisida Heksa 50 SC merupakan solusi efektif untuk mengatasi berbagai jenis penyakit pada tanaman. Mengandung heksakonazol 5%, fungisida ini termasuk dalam golongan triazol yang memiliki sifat kuratif dan protektan. Selain itu, fungisida ini juga berperan sebagai regulasi pertumbuhan tanaman.

Dengan spektrum luas, Fungisida Heksa 50 SC mampu mengendalikan penyakit seperti Vascular Streak Dieback (VSD) yang disebabkan oleh jamur Oncobasidium theobrome Talbot & Keane, Penyakit Antraknosa, penyakit jamur akar merah, dan penyakit jamur akar coklat. Tidak hanya itu, penyakit jamur akar putih pada tanaman karet juga dapat disembuhkan dengan penggunaan Heksa. Caranya, cukup mengoleskan fungisida ini langsung pada jaringan akar yang terinfeksi.

Baca Juga : Cara Penggunaan Fungisida Ventra 75WP

Dengan kekuatan dan efektivitasnya, Fungisida Heksa 50 SC merupakan pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman Anda.

Fungisida Systhane 240 EC

Fungisida Systhane 240 EC merupakan solusi efektif dalam menekan pertumbuhan jamur fitopatogenik dari kelompok Erysiphae, Puccinia, Septoria, Monilinia, dan Podosphaera. Dengan sifat protektif, kuratif, dan eradikatif, Systhane 240 EC yang mengandung zat aktif Myloblobutanil dari kelompok Triazole mampu menghambat sintesis ergosterol (demetilasi pada C14), sehingga mencegah perkembangan jamur. Selain itu, produk ini juga memiliki kemampuan translaminaric.

Fungisida ini sangat efektif dalam menekan penyebab penyakit pada anggur antik (Uncinula necator), abu apel (Podosphaera leucotricha), dan abu mawar (Sphaeroteca pannosa var rosae).

Baca Juga : Manfaat Fungisida Berbahan Aktif Klorotalonil

Catatan:

Disarankan untuk melakukan perawatan setiap 14 hingga 21 hari. Hindari penggunaan bersamaan dengan preparasi dari kelompok yang sama (triazol) atau dengan preparasi yang memiliki mekanisme aksi serupa (penghambatan sinergi ergosterol).

Produk ini dapat dicampur dengan agen perlindungan tanaman lain, kecuali folat, mancozeb + metalaxyl, dan vinclozolin, serta preparasi yang bersifat reaktif. Jika akan dicampur dengan formulasi WP, WG, atau SC, pastikan untuk melarutkannya terlebih dahulu dalam sedikit air sebelum menambahkan Systhane 240 EC ke seluruh air.

Dalam pengobatan, pastikan untuk menggunakan jumlah air yang sesuai, yaitu 1000 liter per hektar untuk bibit apel (10 liter per 100 m2), 600-1000 liter per hektar di perkebunan (6-10 liter per 100 m2), dan 200-500 liter per hektar di kebun (2-5 liter per 100 m2).

Baca Juga : Bahan Aktif Preza 100 OD

Fungisida SIDAZOL 250 EC

Fungisida SIDAZOL 250 EC adalah sebuah fungisida yang mengandung bahan aktif Propikonazol sebanyak 250 g/l. Fungisida ini termasuk dalam jenis pestisida fungisida. Cara kerjanya adalah sebagai fungisida sistemik, protektif, dan kuratif. Formulasi yang digunakan adalah Emulsifiable Concentrate (EC). Fungisida SIDAZOL 250 EC memiliki warna kuning kecoklatan.

Tersedia dalam beberapa ukuran kemasan, yaitu 100 ml, 250 ml, 20 liter, dan 200 liter. Kemasan yang digunakan adalah plastik PET. Nomor pendaftarannya adalah RI. 01020120072895. Fungisida ini diklasifikasikan sebagai kelas III (cukup berbahaya) menurut World Health Organization (WHO).

Baca Juga : Golongan Herbisida Selektif Untuk Singkong dan Berbagai Jenis Tanaman

Keunggulan Fungisida SIDAZOL 250 EC

  • Efek Sistemik yang Optimal
  • Pemusnah Penyakit yang Mendalam
  • Keberhasilan dalam Eradikasi Patogen pada Dua Front, Eksternal dan Internal
  • Solusi Efektif untuk Penanggulangan Ragam Penyakit Tanaman

Deskripsi SIDAZOL 250 EC

SIDAZOL 250 EC adalah sebuah fungisida yang memiliki sifat sistemik, protektif, dan kuratif. Fungisida ini hadir dalam bentuk pekatan yang dapat diemulsikan, digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur. Bahan aktifnya adalah Propikonazol dengan kandungan 250 g/l.

SIDAZOL 250 EC memiliki bentuk tepung yang dapat disuspensikan sebagai Emulsifiable Concentrate (EC). Warna fungisida ini adalah kuning kecoklatan, dan dirumuskan khusus untuk melawan penyakit hawar upih daun yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani pada pertanaman padi.

Bahan aktif Propikonazol 250 g/l ditemukan pada tahun 1980 dan termasuk dalam golongan M3 menurut FRAC (Fungicide Resistance Action Committee), yaitu golongan triazole.

Baca Juga : Kegunaan Fungisida Topsin 500 SC

Golongan triazole merupakan jenis fungisida yang bereaksi dan menginaktivasi kelompok sterol demethylation sel jamur, sehingga mengganggu metabolisme lipid dan respirasi jamur tersebut.

Penggunaan SIDAZOL 250 EC sesuai petunjuk tidak akan menimbulkan efek fitotoksik pada tanaman. Selain itu, fungisida ini mudah larut dalam air dan tidak akan mengganggu peralatan semprot.

SIDAZOL 250 EC termasuk dalam Kelas III (cukup berbahaya) menurut klasifikasi bahaya WHO. Pada labelnya, terdapat pernyataan bahaya dengan kata “PERHATIAN” dan pita piktogram berwarna biru tua.

Baca Juga : Fungsi Insektisida Sankill 530/60 EC Untuk Berbagai Tanaman

Fungisida Acapela System 280 SC

Fungisida Acapela System merupakan fungisida sistemik dengan sifat preventif dan kuratif, hadir dalam bentuk pekatan suspensi.

Teknologi fungisida Acapela System dari DuPont menggabungkan dua bahan aktif yang bekerja secara sistemik dan saling melengkapi dalam pengendalian penyakit pada tanaman padi, terutama blas dan patah leher. Dengan penggunaan pada umur 45-50 HST dan 55-60 HST, Acapela System melindungi daun bendera, mengoptimalkan proses pembentukan dan pengisian malai, serta meningkatkan kualitas bulir yang dihasilkan.

Baca Juga : Insektisida Belt Expert 480SC

Keunggulan produk ini meliputi:

  • Pengendalian yang luas terhadap berbagai penyakit (spektrum luas), seperti blas/patah leher (Pyricularia oryzae), bercak daun sempit (Cercospora oryzae), hawar pelepah (Rhizoctonia solani), dan bercak coklat (Helminthosporium oryzae).
  • Meningkatkan kehijauan dan kesehatan daun bendera.
  • Mendukung pembentukan malai yang lebih panjang dan produktif, sehingga menghasilkan bulir berkualitas.

Komposisi bahan aktif Acapela System adalah:

  • Pikosistrobin (picoxystrobin): 200 g/l
  • Siprokonazol (cyproconazole): 80 g/l

Penggunaannya sebagai berikut:

Untuk penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani, penyakit blas Pyricularia oryzae, dan penyakit bercak daun Cercospora oryzae pada padi, disarankan penyemprotan dengan volume tinggi sebesar 600 ml/ha.
Untuk penyakit busuk batang Helminthosporium oryzae pada padi, disarankan penyemprotan dengan volume tinggi sebesar 500 ml/ha.

Baca Juga : Keunggulan Herbisida Tabas 400SC

Fungisida Clinten 250 EC

Fungisida Clinten 250 EC merupakan sebuah fungisida yang efektif dan beragam dalam mengendalikan penyakit jamur pada tanaman sayur, buah, dan bunga. Dalam bentuk pekatan kuning kecoklatan yang mudah diemulsikan dengan air, fungisida ini memiliki sifat racun sistemik dan racun kontak.

Untuk mengaplikasikannya, campurkan serbuk Clinten 250 EC dengan dosis 0.25 – 2 ml per liter air, aduk merata, dan semprotkan pada bagian tanaman yang terkena serangan jamur. Jika ada hujan saat penyemprotan, ulangi proses pada keesokan harinya. Bahkan jika tidak ada hujan pada hari pertama, lakukan penyemprotan ulang pada hari kedua atau ketiga untuk memastikan semua bagian tanaman terkena perlakuan yang baik.

Baca Juga : Furadan VS Regent, Inilah Perbandingannya

Agar terhindar dari penyebaran jamur, disarankan untuk melakukan penyemprotan secara periodik dalam interval 1-2 minggu atau sesuai dengan kondisi lingkungan. Pastikan untuk membaca petunjuk pemakaian sebelum menggunakan fungisida ini.

Dengan menggunakan fungisida Clinten 250 EC, Anda dapat secara aktif melindungi tanaman Anda dari serangan jamur yang merusak.

Demikianlah informasi mengenai Fungisida Golongan Triazol. Semoga informasi ini bermanfaat.

About Ayomenanam

Check Also

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper - Herbisida Clipper 25 OD adalah salah satu pestisida yang dapat menjadi solusi dalam membantu petani mengatasi masalah gulma pada pertanaman padi. Dengan formula cairan pembasmi gulma sistemik purna tumbuh, Clipper hadir sebagai solusi efektif dengan berbagai keunggulan.