Dekamon VS Atonik – Dekamon dan Atonik, dua produk yang sedang hangat diperbincangkan dan menjadi tren di kalangan petani. Namun, manakah di antara keduanya yang lebih aman untuk digunakan? Mari kita jelajahi secara mendalam kelebihan dan kekurangan masing-masing produk ini dalam artikel kali ini.
Setiap kehidupan pasti memerlukan asupan nutrisi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Manusia dan tanaman sama-sama membutuhkan nutrisi penting untuk pertumbuhan mereka. Jika tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, petani dapat mengharapkan hasil panen yang berkualitas tinggi. Tidakkah itu adalah harapan yang diidamkan oleh setiap petani? Salah satu metode yang efektif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut adalah dengan pemberian ZPT.
Baca Juga : Cara Membuat EM4 Dari Nasi
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), juga dikenal sebagai zat pengatur pertumbuhan tumbuhan merupakan zat buatan yang dihasilkan melalui intervensi manusia atau proses rekayasa untuk menyediakan nutrisi penting yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Dua contoh produk ZPT yang populer adalah Dekamon dan Atonik. Baik Dekamon maupun Atonik telah tersebar luas di pasar dan digunakan oleh banyak petani untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.
Baca Juga : Dosis Gandasil D Per Tangki
Belakangan ini, perbincangan seputar Dekamon versus Atonik semakin ramai dan menjadi tren di kalangan petani. Kedua merek produk ZPT ini tidak diragukan lagi kualitasnya, karena mereka merupakan produk berkualitas unggul.
Namun, mengapa perdebatan mengenai Dekamon vs Atonik menjadi begitu hangat belakangan ini? Penjelasannya dapat ditemukan dalam uraian berikut.
Baca Juga : Dosis Gandasil B Per Tangki
Dekamon VS Atonik
Dekamon vs Atonik, yang mana yang lebih unggul? Sebelum kita membahas kelebihan dan kekurangan kedua zat pengatur tumbuh ini, mari kita telaah masing-masing dengan cermat.
Dekamon
Dekamon merupakan inovasi dari PT Kalatham, sebuah produk zat pengatur tumbuh yang telah teruji. ZPT Dekamon hadir dalam bentuk larutan yang kaya akan nutrisi bernilai, mampu merangsang pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman.
Dalam komposisi Dekamon, terdapat empat bahan aktif yang bernilai, meliputi natrium 5 nitroguaiakol sebanyak 3,45 g/l, natrium orto nitrofenol sebanyak 6,90 g/l, natrium 2,4 dinitrofenol sebanyak 1,73 g/l, dan natrium para nitrofenol sebanyak 10,35 g/l.
ZPT Dekamon telah terdaftar dengan nomor RI. 0104011982532, dan bisa digunakan pada beragam tanaman, misalnya cabe merah, kedelai, apel, padi, dan lainnya.
Baca Juga : Fungsi dan Kegunaan Gandasil B Untuk Tanaman
Atonik
Atonik merupakan produk inovatif dalam pengaturan pertumbuhan tumbuhan yang dikembangkan oleh PT Mastalin Mandiri. Larutan ZPT Atonik ini memiliki warna coklat tua yang menarik.
Produk Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dari Mastalin ini memiliki kemampuan luar biasa untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kualitas serta hasil panennya.
Atonik mengandung empat bahan aktif yang kaya manfaat, antara lain natrium 2-4 dinitrofenol sebanyak 0,5 g/l, natrium para-nitrofenol sebanyak 3,0 g/l, natrium 5-nitroguaiakol sebanyak 1,0 g/l, dan natrium orto-nitrofenol sebanyak 2 g/l.
Baca Juga : 7 Merk Fungisida Mirip Amistartop dengan Kualitas Terbaik
ZPT unggulan dari Mastalin ini memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan jumlah dan berat buah, mengurangi kerontokan biji padi, mempercepat pemulihan tanaman, serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit.
Atonik telah terdaftar dengan nomor pendaftaran RI. 0104011982561. ZPT Atonik dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman, seperti kentang, bawang merah, padi, cabai, tomat, jeruk, kakao, dan lainnya.
Kelebihan Serta Kekurangan Dekamon VS Atonik
Persaingan antara Dekamon dan Atonik telah menjadi topik yang terus berlanjut, dan menjadi sorotan menarik dalam dunia pertanian dalam beberapa waktu terakhir.
Tidak mengherankan jika perdebatan mengenai Dekamon vs Atonik masih berlangsung hingga saat ini, karena keduanya memiliki efek yang positif bagi pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu, kami akan menyajikan perbandingan lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan Dekamon vs Atonik.
Baca Juga : Manfaat dan Kandungan Pupuk KNO3 Putih
Kelebihan Dan Kekurangan Dekamon
Keunggulan Dekamon:
- Mampu mencegah gugurnya bunga dan buah.
- Merangsang pertumbuhan tunas, akar, daun, batang, dan buah.
- Terbentuk dalam formulasi cairan/larutan yang mudah larut dalam air.
- Berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kekurangan Dekamon:
- Jika kadar konsentrasi Dekamon melebihi batas, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat.
Baca Juga : Jenis Pupuk Growmore dan Kegunaannya
Kelebihan Dan Kekurangan Atonik
Kelebihan Atonik
- Menghasilkan tanaman yang berkualitas superior.
- Memelihara dan melindungi pertumbuhan tanaman dari efek negatif dengan cermat.
- Mempercepat dan meratakan pertumbuhan tanaman.
- Mempercepat pemulihan tanaman yang rusak, seperti pada batang dan daun.
- Menekan perkembangan dan pertumbuhan hama serta penyakit pada tanaman.
- Merupakan formulasi cairan pekat berwarna kecoklatan yang mudah larut ketika dicampur dengan air.
Kekurangan Atonik
- Jika dosis konsentrasi Atonik yang diberikan melebihi batas, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan terhambat.
Baca Juga : Dosis dan Manfaat ZPT Dekamon 22,43 L
Dosis Aplikasi Dekamon VS Atonik
Untuk menerapkan Dekamon vs Atonik, petani harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai metode aplikasi yang tepat dan jumlah dosis yang optimal untuk tumbuhan yang dituju.
Selanjutnya, mari kita lihat secara detail mengenai cara aplikasi yang efektif dan dosis yang tepat pada poin-poin berikut.
Baca Juga : Perbandingan Pupuk Kalinet VS MKP
Dosis Dekamon
- Untuk tanaman cabai yang berumur sekitar 30-40 hari setelah tanam, disarankan untuk menggunakan metode penyemprotan dengan volume yang cukup besar. Dosis yang ideal untuk setiap aplikasi penyemprotan adalah sekitar 1 liter per hektar.
- Untuk padi sawah yang berumur sekitar 30-40 hari setelah tanam, disarankan untuk menggunakan metode penyemprotan dengan volume yang cukup besar. Dosis yang disarankan adalah sekitar 2 mililiter per liter.
- Untuk tanaman kakao, direkomendasikan untuk melakukan penyemprotan sebanyak 5 kali dengan interval waktu 10 hari menggunakan metode penyemprotan dengan volume yang cukup besar. Dalam setiap aplikasi penyemprotan, disarankan untuk menggunakan dosis sekitar 2 liter per hektar.
- Untuk tanaman tomat yang berumur sekitar 30-40 hari setelah tanam, disarankan untuk menggunakan metode penyemprotan dengan volume yang cukup besar. Dosis yang disarankan adalah sekitar 1 liter per hektar.
- Untuk tanaman kentang yang berumur sekitar 30-40 hari setelah tanam, disarankan untuk menggunakan metode penyemprotan dengan volume yang cukup besar. Dosis yang disarankan adalah sekitar 2 liter per hektar.
Baca Juga : Pupuk MKP dan Gandasil B
Dosis Atonik
- Kedelai: Untuk meningkatkan kualitas biji, jumlah polong, dan isi polong, gunakan metode penyemprotan dengan volume tinggi dan dosis sekitar ± 1 ml / liter air.
- Apel: Untuk memperbesar ukuran dan jumlah buah, terapkan penyemprotan dengan volume tinggi menggunakan dosis sekitar ± 1,25 ml / liter air.
- Padi Sawah: Untuk meningkatkan hasil gabah/malai, jumlah anakan, dan tinggi tanaman, gunakan metode penyemprotan dengan volume tinggi dan dosis sekitar ± 1 ml / liter air.
- Cabai Merah: Untuk meningkatkan bobot dan jumlah buah, lakukan penyemprotan dengan volume tinggi menggunakan dosis sekitar ± 0,2 ml / liter air.
Baca Juga : Kandungan Pupuk Ultradap Pak Tani
Catatan Penting Mengenai Produk Dekamon VS Atonik
Setelah mengamati perbandingan produk Dekamon dan Atonik dengan seksama, Anda pasti dapat menentukan pilihan yang lebih tepat antara Kalatham dan Mastalin. Selain itu, kami ingin membagikan beberapa catatan penting terkait perbandingan Dekamon dan Atonik.
Baca Juga : Perbandingan Fertiphos vs SP 36
Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan mengenai produk Dekamon versus Atonik adalah sebagai berikut:
- Sebelum mengaplikasikan pada tanaman, disarankan untuk membaca dengan teliti petunjuk penggunaan Atonik dan Dekamon.
- Pastikan untuk memilih produk yang paling cocok antara Dekamon dan Atonik.
- Agar terhindar dari dampak negatif, selalu jauhkan produk Atonik dan Dekamon dari jangkauan anak-anak.
- Untuk mendapatkan hasil yang optimal, aplikasikan Dekamon atau Atonik sesuai dosis dan waktu yang tepat.
- Ketika menggunakan Dekamon atau Atonik, pastikan untuk menggunakan peralatan pelindung lengkap seperti masker, sarung tangan, dan sebagainya untuk menjaga kesehatan tubuh.
- Untuk penyerapan yang lebih maksimal oleh tanaman, disarankan untuk melakukan penyemprotan pada pagi hari.
Demikianlah informasi mengenai Dekamon VS Atonik. Artikel ini dirancang dengan harapan dapat memberikan manfaat yang berharga dan memperluas wawasan pengetahuan bagi Anda semua. Terimakasih