Cara Penggunaan Pupuk NPK Untuk Cabe, Brokoli, Terung, Kubis, Tomat, dan Tanaman Lain

Cara Penggunaan Pupuk NPK

Cara Penggunaan Pupuk NPK – Salah satu jenis pupuk kimia yang paling umum digunakan oleh petani adalah pupuk NPK MUTIARA 16-16-16. Pupuk NPK Mutiara telah diakui sebagai standar internasional dan digunakan luas di berbagai negara di seluruh dunia. Walaupun pupuk ini termasuk dalam kategori harga yang lebih tinggi, namun kualitasnya sangat unggul dibandingkan dengan pupuk majemuk serupa lainnya. Keunggulan dari pupuk NPK Mutiara adalah kemampuannya untuk digunakan pada semua jenis tanaman, mulai dari tanaman sayuran hingga buah-buahan, tanaman hortikultura, serta tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kakao.

Pupuk NPK memiliki formula yang lengkap, mengandung tiga jenis unsur hara makro dan dua jenis unsur hara mikro. Unsur hara makro dalam pupuk NPK Mutiara mencakup Nitrogen sebanyak 16%, Fosfat sebanyak 16%, dan Kalium sebanyak 16%. Selain itu, terdapat juga dua jenis unsur hara mikro, yaitu Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO).

Baca Juga : Cara Menggunakan Pupuk NPK 16-16-16

Pupuk NPK Mutiara dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk tambahan, dengan cara pengaplikasian yang cukup sederhana, yaitu dengan menyebarkannya atau melarutkannya terlebih dahulu, kemudian menuangkannya di sekitar akar tanaman. Pupuk ini berbentuk butiran granul berwarna biru langit yang mudah larut dalam air, sehingga dapat dengan mudah diserap oleh akar tanaman.

Cara Menggunakan Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Hortikultura

Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Sayuran Buah (Cabe, Terung, Pare, Tomat, Timun, dll)

Untuk memberikan nutrisi yang optimal kepada tanaman sayuran buah, kita menggunakan pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk dasar. Pupuk ini diterapkan dengan metode penaburan merata di atas bedengan. Setelah itu, bedengan tersebut ditutup dengan lapisan tipis tanah, sekitar 3-5 cm. Alternatifnya, pupuk juga bisa diaduk atau dicampurkan dengan tanah untuk memastikan bahwa pupuk menyatu dengan baik. Dengan cara ini, pupuk tidak akan terbuang saat terkena hujan atau menguap saat cuaca panas, sehingga penggunaan pupuk menjadi lebih efektif.

Baca Juga : Dosis Pupuk NPK Mutiara Untuk Cabe

Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Sayuran Daun (Kubis, Brokoli, Kangkung, Sawi, Selada, Bayam dll)

Penerapan pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk dasar pada tanaman sayuran daun mirip dengan penggunaannya pada tanaman sayuran buah. Pupuk ini diberikan dengan menaburkannya secara merata di atas bedengan. Dosis yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah atau kebutuhan tanaman tersebut.

Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Umbi (Bawang Merah, Bawang Putih, Wortel, Kentang, dll)

Dalam budidaya tanaman umbi seperti bawang merah, bawang putih, kentang, wortel, dan lainnya, pupuk NPK Mutiara digunakan sebagai pupuk dasar yang diaplikasikan dengan cara ditaburkan di atas bedengan. Penanaman bibit dilakukan setelah 10-15 hari penaburan, sehingga pupuk dapat meresap ke dalam tanah dan tidak membahayakan pertumbuhan tanaman. Prosedur ini berlaku untuk semua jenis tanaman hortikultura.

Baca Juga : Pupuk untuk Cabe Baru Tanam

Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Susulan Tanaman Hortikultura

Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Susulan Tanaman Sayuran Buah (Cabai, Terung, Tomat, Pare, Timun, dll)

Pupuk susulan merupakan penambahan nutrisi yang diberikan setelah tanaman ditanam hingga mencapai masa produksi. Pada tanaman cabai, terung, tomat, gambas, pare, timun, dan berbagai jenis sayuran buah lainnya, pemberian pupuk susulan biasanya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada usia tanaman 10-15 hari setelah penanaman, dan setelah itu dilakukan secara berkala setiap 7-30 hari. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu ditaburkan secara merata di sekitar tanaman atau dicampurkan ke dalam tanah.

Baca Juga : Kandungan Pupuk KNO3 Merah

Cara aplikasi pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk susulan dengan cara ditabur

Untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman cabai, terung, tomat, kacang panjang, dan jenis tanaman serupa, kita perlu melakukan pupuk susulan dengan menaburkannya di sekitar batang tanaman. Jarak antara pupuk dan pangkal batang sebaiknya sekitar 10 cm. Seiring dengan bertambahnya usia tanaman, jarak pemupukan perlu diperlebar agar tanaman tidak mengalami keracunan dan akar tanaman tidak membusuk. Meskipun keracunan jarang menyebabkan kematian tanaman, namun dapat menghambat pertumbuhan dengan jelas.

Setelah menaburkan pupuk, sebaiknya kita melakukan pendangiran jika tidak menggunakan mulsa. Pendangiran adalah proses menutup pupuk dengan tanah untuk mencegahnya terbawa air atau menguap ke udara, sekaligus menghambat pertumbuhan gulma. Pemupukan dengan pupuk NPK Mutiara bisa dilakukan setiap 20-30 hari sekali dengan cara menaburkannya. Setiap kali melakukan pemupukan, penting untuk melakukan pendangiran. Idealnya, penaburan pupuk sebaiknya dilakukan ketika tanah masih dalam keadaan lembap atau setelah hujan.

Baca Juga : Fungsi Pupuk KNO3 Merah dan Putih

Cara aplikasi pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk susulan dengan cara dikocor

Selain menggunakan metode penaburan, pemupukan susulan dengan pupuk NPK Mutiara juga dapat dilakukan melalui pengocoran. Pengocoran adalah teknik aplikasi pupuk yang melibatkan pelarutan pupuk dengan air pada dosis yang ditentukan. Untuk pemupukan susulan pertama, saya biasanya melarutkan 1 kg pupuk NPK Mutiara dalam 100 liter air. Kemudian, larutan ini diocorkan ke akar tanaman dengan takaran 250 ml per batang.

Dalam pengocoran, dosis pupuk NPK Mutiara yang diterapkan akan ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan dan usia tanaman. Aplikasi pupuk NPK Mutiara melalui pengocoran dilakukan setiap 7-10 hari. Mengapa interval tersebut? Karena pupuk akan cepat habis ketika diaplikasikan melalui pengocoran, karena dapat diserap dengan mudah dan cepat oleh akar tanaman. Oleh karena itu, aplikasi perlu dilakukan dengan lebih sering.

Baca Juga : Perbandingan Ultradap VS MKP

Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Suslan Tanaman Sayuran Daun (Kubis, Sawi, Kangkung, Brokoli, Selada, Bayam dll)

Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sayuran daun, kita dapat menggunakan pupuk susulan NPK Mutiara dengan dua metode, yaitu penaburan dan pengocoran. Namun, penting untuk mempertimbangkan metode yang paling efektif. Penggunaan pupuk dengan cara ditabur efektif untuk beberapa jenis sayuran, namun mungkin tidak begitu efektif untuk jenis sayuran lainnya. Demikian pula, pengocoran juga memiliki pertimbangan yang sama terkait dengan jenis tanaman, jarak tanam, umur tanaman, dan luas lahan penanaman.

Cara aplikasi pupuk susulan NPK Mutiara pada sayuran daun dengan cara ditabur

Untuk memberikan pupuk susulan pada tanaman sayuran seperti kubis, sawi, brokoli, bawang daun, dan lain sebagainya, kita dapat menggunakan pupuk NPK Mutiara. Tanaman sayuran daun tersebut umumnya ditanam dengan jarak yang tidak terlalu rapat, sehingga masih ada ruang untuk menyebarkan pupuk. Sebaiknya pupuk disebar di sekitar batang tanaman, namun jangan terlalu dekat agar pupuk tidak meracuni tanaman.

Pemupukan sebaiknya dilakukan ketika tanah dalam keadaan lembab atau setelah hujan. Jika tidak ada hujan, segera siram tanaman setelah menyebarkan pupuk agar pupuk cepat diserap oleh akar tanaman. Perlu berhati-hati saat menyebarkan pupuk, hindari agar pupuk tidak mengenai atau menempel pada daun dan pucuk tanaman.

Pemupukan susulan pada jenis-jenis tanaman sayuran daun di atas tidak efektif jika dilakukan dengan cara mengocorkan pupuk. Tanaman sayuran tersebut biasanya dibudidayakan dalam skala luas, sehingga penerapan pupuk dengan cara mengocorkan tidak efektif. Hal ini akan memakan waktu lebih lama dan memerlukan tenaga yang lebih banyak. Kecuali jika tanaman sayuran tersebut ditanam dalam pot atau polybag dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.

Baca Juga : Pupuk Kalsium Tidak Boleh Dicampur

Cara aplikasi pupuk susulan NPK Mutiara pada sayuran daun dengan cara dikocor

Anda dapat menggunakan aplikasi pupuk susulan NPK Mutiara untuk memberikan nutrisi tambahan kepada tanaman sayuran daun seperti bayam dan kangkung. Karena sayuran daun bayam dan kangkung sering ditanam dengan jarak yang lebih rapat, metode pemupukan dengan menaburkan pupuk menjadi sulit dilakukan. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan metode pengocoran pupuk susulan pada sayuran bayam dan kangkung, yang dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali.

Untuk tanaman sayuran bayam dan kangkung, dosis yang disarankan untuk pupuk NPK Mutiara adalah 2-3 sendok makan per 10 liter air. Pupuk tersebut harus larut sepenuhnya saat dilarutkan, dan kemudian disiramkan secara merata ke tanaman. Mengingat metode ini dapat menyebabkan daun tanaman tersiram pupuk, penting untuk segera menyemprotkan air bersih ke tanaman setelah pengocoran dilakukan.

Cara Penggunaan Pupuk NPK Mutiara pada Pembibitan Tanaman Sayuran Hortikultura

Pupuk NPK Mutiara bukan hanya bermanfaat untuk lahan budidaya saja, tetapi juga sangat berguna dalam pembibitan tanaman sayuran. Baik itu untuk sayuran buah seperti cabai dan tomat, maupun untuk pembibitan tanaman sayuran daun lainnya. Anda juga dapat menggunakan pupuk NPK Mutiara pada tahap penyemaian tanaman hortikultura dan setelah bibit mulai tumbuh. Dengan begitu, pupuk ini memberikan dukungan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman Anda.

Cara Menggunakan Pupuk NPK Mutiara pada Media Semai Tanaman Hortikultura

Untuk memastikan pertumbuhan yang optimal bagi bibit tanaman yang disemai, penting menggunakan media semai yang subur dan mengandung unsur hara yang mencukupi. Menurut saya, campuran tanah dan pupuk kandang merupakan pilihan terbaik untuk media semai. Namun, jika diperlukan, pupuk NPK Mutiara juga bisa ditambahkan. Dosis yang disarankan untuk media semai tanaman sayuran (hortikultura) adalah 2 sendok makan pupuk NPK Mutiara per 10 liter media semai.

Baca Juga : Cara Pemakaian Pupuk MKP Pak Tani

Untuk mengaplikasikan pupuk NPK Mutiara, campurkan 2 sendok makan dengan 10 liter media semai, dan pastikan terjadi pencampuran yang merata. Setelah pencampuran, biarkan media semai beristirahat selama 7-10 hari di tempat teduh yang terlindung dari panas dan hujan. Setelah itu, bibit dapat langsung disemai.

Cara Aplikasi Pupuk NPK pada Bibit Tanaman Sayuran (Hortikultura)

Pupuk NPK Mutiara, selain digunakan pada media semai, juga dapat diterapkan untuk memupuk bibit yang sudah tumbuh. Pengaplikasian ini berguna ketika bibit yang disemai tampak kurus dan kekurangan unsur hara. Pupuk NPK Mutiara sangat efektif jika dioleskan pada bibit cabai, tomat, dan terung. Namun, pada tanaman sayuran buah merambat seperti oyong/gambas, pare, atau bibit semangka, pemberian pupuk tidak diperlukan karena masa persemaian yang relatif singkat, hanya sekitar 5-7 hari saja.

Baca Juga : Kandungan Pupuk Cantik

Untuk mengaplikasikan pupuk NPK Mutiara pada bibit tanaman hortikultura, terdapat dua metode yaitu dengan penyiraman atau pengolesan. Caranya adalah dengan melarutkan 2 sendok makan pupuk NPK Mutiara ke dalam 10 liter air, lalu menyiramkannya pada bibit tanaman. Setelah itu, bibit tanaman segera disemprot dengan air bersih untuk membersihkan larutan pupuk yang menempel pada daun. Jika tidak dilakukan, bibit dapat terkena kelebihan pupuk, menyebabkan daun dan pucuk terbakar, dan akhirnya bibit bisa mati. Disarankan untuk melakukan pemupukan pada pagi hari atau sore hari ketika memupuk bibit tanaman sayuran.

Demikianlah informasi mengenai Cara Penggunaan Pupuk NPK Untuk Cabe, Brokoli, Terung, Kubis, Tomat, dan Tanaman Lain. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda.

About Ayomenanam

Check Also

Cara Menggunakan Pupuk Kno3 Merah

Cara Menggunakan Pupuk Kno3 Merah

Cara Menggunakan Pupuk Kno3 Merah - Pupuk merupakan elemen krusial dalam pertanian untuk meningkatkan hasil tanaman. Salah satu jenis pupuk yang populer adalah pupuk Kno3 merah yang terbuat dari senyawa kalium nitrat. Artikel ini akan membahas fungsi serta cara menggunakan pupuk Kno3 merah untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.