Cara Membuat Pupuk Cair Organik – Untuk memastikan keamanan ketersediaan pangan, Kementerian Pertanian telah mengambil langkah antisipatif dengan mendorong petani untuk secara luas menggunakan pupuk organik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meluncurkan Gerakan Tani Pro-Organik (GENTA ORGANIK) oleh Kementerian Pertanian.
GENTA ORGANIK merupakan sebuah gerakan pertanian yang mempromosikan penggunaan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi atas masalah harga pupuk yang tinggi. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong petani agar dapat memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.
Baca Juga : Kegunaan Magnesium Sulfat Untuk Tanaman
Namun, penting untuk dicatat bahwa gerakan ini tidak bermaksud sepenuhnya menghentikan penggunaan pupuk anorganik. Sebagai gantinya, gerakan ini mengajukan konsep pemupukan berimbang di mana penggunaan pupuk kimia tetap diperbolehkan, namun dengan aturan tidak berlebihan.
Dalam upaya untuk mendorong petani agar dapat memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri, tulisan ini akan membahas pupuk organik cair sebagai topik utama.
Baca Juga : Pupuk Yang Mengandung Phospat
Pupuk Cair Organik
Terdapat dua jenis Pupuk Organik Cair (POC) yang dihasilkan melalui proses pengomposan. Pertama, Pupuk Organik Cair dibuat dengan melarutkan pupuk organik yang telah matang atau setengah matang ke dalam air.
Pupuk yang dapat dilarutkan termasuk pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, atau campuran dari semuanya. Karakteristik Pupuk Organik Cair semacam ini tidak jauh berbeda dengan pupuk organik padat, hanya berbentuk cairan seperti teh yang dicampur dengan air dan kemudian digunakan sebagai pupuk.
Pupuk cair jenis ini memiliki suspensi larutan yang kurang stabil dan mudah mengendap. Oleh karena itu, pupuk jenis ini tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Biasanya, setelah diproduksi, pupuk ini harus segera digunakan. Penggunaannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk ke permukaan tanah di sekitar tanaman, bukan disemprotkan ke daun.
Baca Juga : Pupuk Ultradap Untuk Jagung
Pupuk Organik Cair yang kedua dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya terdiri dari material organik yang belum mengalami proses pengomposan.
Larutan Pupuk Organik Cair yang kedua ini lebih stabil dan tidak mengendap karena unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk ini berbentuk cair. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya berbeda dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan dalam air.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian petani dalam memproduksi pupuk organik, kami menyajikan tulisan ini tentang Pupuk Organik Cair (POC) dan Cara Penggunaannya.
Baca Juga : Pupuk Ultradap Untuk Jagung
Sifat dan karakteristik Pupuk organik cair
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk organik cair sebagai pupuk utama tidak disarankan karena nutrisi yang terkandung di dalamnya rentan terbawa oleh erosi. Lebih bijak untuk memanfaatkan pupuk organik padat sebagai pupuk utama, karena jenis pupuk ini dapat tersimpan lebih lama di dalam media tanam dan menyediakan nutrisi dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Pupuk cair memiliki efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi ketika digunakan pada daun, bunga, dan batang tanaman daripada diterapkan langsung pada media tanam (kecuali dalam metode hidroponik). Pupuk organik cair berfungsi sebagai stimulan pertumbuhan, terutama pada saat tanaman mulai tumbuh tunas atau mengalami perubahan fase dari vegetatif ke generatif, untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang mampu menyerap pupuk secara langsung melalui stomata atau pori-pori yang terdapat pada permukaannya.
Baca Juga : Pupuk Kiserit Untuk Sawit
Namun, perlu berhati-hati dalam pemberian pupuk organik cair melalui daun. Overdosis pupuk dapat membahayakan tanaman dan menyebabkan kematian. Selain itu, pemberian pupuk daun secara berlebihan juga dapat menarik hama dan penyakit pada tanaman. Oleh karena itu, takaran yang tepat harus diperhatikan agar hasil maksimal dapat dicapai, dan sebaiknya pupuk organik cair yang akan diberikan melalui daun diencerkan terlebih dahulu.
Pupuk organik cair sebaiknya mengandung unsur hara mikro yang kaya, karena berfungsi sebagai pupuk tambahan. Unsur hara makro sudah tercukupi oleh pupuk utama yang diberikan melalui tanah, sehingga pupuk organik cair harus memberikan suplemen unsur hara mikro yang lebih banyak. Untuk mendapatkan kandungan unsur hara mikro yang diperlukan, bahan baku pupuk dapat dipilih dengan cermat.
Baca Juga : Manfaat Pupuk KCL Untuk Sawit
Secara sederhana, pupuk perangsang pertumbuhan daun dapat dibuat menggunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sementara itu, untuk pupuk perangsang pertumbuhan buah, bahan organik dari limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan dapat digunakan.
Pembuatan pupuk cair organik
Bahan dan Perlengkapan yang Dibutuhkan:
- Satu karung kotoran ayam
- Setengah karung dedak
- 30 kg hijauan seperti jerami, gedebong pisang, dan daun leguminosa
- 100 gram gula merah
- 50 ml bioaktivator seperti EM4
- Air bersih secukupnya
- Tong plastik kedap udara berukuran 100 liter sebagai wadah pembuatan pupuk
- Selang aerotor transparan berukuran sekitar 0,5 cm dalam diameter dengan panjang satu meter
- Botol bekas aqua berukuran 1 liter
- Lubangkan tutup tong sesuai dengan ukuran selang aerotor.
Baca Juga : Perbedaan Pupuk Fertiphos Hijau dan Kuning
Cara membuat pupuk cair organik
Langkah-langkah Membuat Pupuk Organik Cair:
- Persiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk.
- Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan digunakan sebagai bahan baku.
- Masukkan bahan organik yang telah dipotong ke dalam sebuah tong dan tambahkan air. Gunakan komposisi dua bagian bahan organik dan satu bagian air. Aduk-aduk hingga merata.
- Siapkan larutan bioaktivator dengan mencampurkan EM4 dan gula merah dalam 5 liter air. Aduk hingga larut dengan baik, lalu tambahkan larutan ini ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
- Tutup rapat tong tersebut dan pasang selang melalui lubang tutup tong. Pastikan selang terhubung dengan rapat dan tidak ada celah udara yang masuk. Ujung selang yang lain harus berada dalam botol yang sudah diisi dengan air.
- Pastikan rapatnya tutup tong untuk menjaga proses reaksi berlangsung secara anaerobik. Selang berfungsi untuk menjaga suhu campuran dan membuang gas yang dihasilkan tanpa memasukkan udara dari luar.
- Biarkan campuran dalam tong selama 7-10 hari. Untuk memeriksa tingkat kematangan, buka tutup tong dan cium aroma campuran. Jika baunya mirip dengan aroma tape, berarti campuran sudah matang.
- Pisahkan cairan dari ampas dengan menyaringnya menggunakan saringan kain. Ampas ini dapat digunakan sebagai pupuk organik padat.
- Tuangkan cairan yang telah disaring ke dalam botol plastik atau kaca dan rapatkan tutupnya.
- Pupuk organik cair sudah siap digunakan. Dalam kondisi yang baik, pupuk ini dapat digunakan selama 6 bulan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan berhasil membuat pupuk organik cair yang berkualitas tinggi untuk digunakan dalam pertanian atau kebun Anda.
Baca Juga : Fungsi dan Keunggulan Pupuk Phosgro
Peran Penyuluh Pertanian memiliki kepentingan yang besar dalam usaha meningkatkan kesadaran dan menggalakkan produksi pupuk organik di wilayah kerjanya. Mereka juga bertugas menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai manfaat pemanfaatan limbah organik, seperti kotoran atau sampah rumah tangga, serta sisa panen, yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pupuk organik.
Baca Juga : Manfaat Pupuk Urea Untuk Kelapa Sawit
Demikianlah informasi mengenai Cara Membuat Pupuk Cair Organik. Diharapkan artikel ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pembaca.
Referensi : cybex.pertanian.go.id