Cara Kerja Bahan Aktif Dimetoat

Cara Kerja Bahan Aktif Dimetoat

Cara Kerja Bahan Aktif Dimetoat – Insektisida dan akarisida adalah jenis pestisida atau bahan kimia yang digunakan untuk mengatur, menghambat pertumbuhan, dan memusnahkan hama yang mengganggu tanaman. Insektisida dan akarisida ini dapat diterapkan baik pada bagian atas maupun akar tanaman.

Pestisida ini memiliki efek racun terhadap hama seperti ulat grayak, ulat tanah, lalat buah, dan cacing yang dianggap merusak pertumbuhan tanaman. Terkadang, populasi cacing tertentu bisa meningkat secara berlebihan dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

Baca Juga : Cara Kerja Bahan Aktif Karbendazim

Terdapat berbagai jenis insektisida dan akarisida yang digunakan untuk mengendalikan hama, salah satunya adalah insektisida dan akarisida yang mengandung bahan aktif Dimetoat.

Apa itu Dimetoat sebagai insektisida?

Dimetoat adalah jenis insektisida organofosfat dan akarisida yang banyak digunakan oleh petani. Dimetoat memiliki sifat racun kontak dan sistemik yang efektif. Insektisida Dimetoat pertama kali diperkenalkan dan dipatenkan oleh American Cynamid pada tahun 1950-an.

Cara kerja Dimetoat sebagai bahan aktif

Dimetoat bekerja secara sistemik dan memiliki efek kontak dan lambung yang kuat. Insektisida ini memiliki spektrum luas.

Insektisida ini bekerja dengan cara mengganggu fungsi sistem saraf pusat pada hama yang terpapar. Selain itu, karena sifat sistemiknya, insektisida ini diserap oleh tanaman dan tetap efektif selama sekitar satu minggu setelah penyemprotan. Dengan demikian, jika hama menggigit bagian tanaman yang terpapar, hama tersebut akan mati. Jenis insektisida ini juga mudah diserap dan didistribusikan ke seluruh jaringan tanaman serta terdegradasi dengan cepat.

Baca Juga : Kegunaan Bahan Aktif Tiametoksam

Petunjuk Penggunaan dan Dosis

Untuk mengatasi hama, insektisida yang mengandung dimetoat dapat digunakan melalui dua metode yang sesuai. Pertama, dapat disemprotkan langsung ke tanaman, sedangkan yang kedua adalah dengan menuangkan atau menyemprotkan insektisida ke dalam lubang atau sekitar tanaman jika hama berada di dalam tanah.

Dimetoat adalah jenis insektisida yang memiliki tingkat toksisitas yang tinggi, oleh karena itu penting untuk menggunakannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Sebagai contoh, produk Protoat mengandung dimetoat sebanyak 460 g/l dan dapat dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,5 – 1,5 ml Protoat per liter air. Penggunaan insektisida ini disarankan dilakukan setiap 5 hari sekali.

Baca Juga : Kegunaan Bahan Aktif Simoksanil

Varietas Hama yang Dapat Dikendalikan

Berikut ini adalah beberapa jenis hama yang dapat dikendalikan:

Lalat Buah

Lalat buah, seperti Bactrocera tyroni dan Bactrocera dorsalis, sering kali menjadi ancaman bagi tanaman. Biasanya, hama ini menyerang tanaman seperti cabai, tomat, dan semangka. Gejala serangan lalat buah dapat terlihat dari buah yang menggelembung, berair, dan bahkan jatuh sebelum waktunya. Ketika buah yang jatuh dibelah, seringkali terdapat larva yang akan berkembang menjadi lalat dewasa.

Ulat Grayak

Spodoptera litura merupakan salah satu jenis hama yang sering menyerang tanaman. Ulat grayak ini bisa berwarna hijau atau cokelat kecoklatan. Hama ini biasanya memakan daun tanaman hingga berlubang bahkan habis. Tanaman cabai, tomat, kedelai, tembakau, dan bawang merah dapat menjadi sasaran serangan ulat grayak.

Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Nitenpyram

Lalat Penggorok Daun (Liriomyza chinensis)

Hama ini juga dikenal sebagai lalat penggorok daun. Ukurannya kecil, sekitar ± 2 mm. Lalat ini menghisap cairan dari daun sekaligus meletakkan telurnya di dalam daun. Setelah telur menetas dan menjadi larva, mereka akan menggerogoti daun. Tanda-tanda serangan lalat penggorok daun dapat terlihat dari bintik-bintik putih pada daun, dan jika serangan sudah parah, daun akan berubah menjadi merah kecoklatan.

Kutu Daun

Kutu daun menyerang tanaman dengan menghisap cairan dari daun. Pada beberapa tanaman, hama ini juga dapat menjadi vektor penyebar penyakit, seperti virus kerdil pada tanaman. Gejala serangan kutu daun meliputi keriput dan kerdilnya daun, bahkan pada serangan yang parah, tanaman dapat layu dan mati.

Ulat Tanah

Ulat tanah biasanya berwarna putih atau cokelat kehitaman, dan seringkali bersembunyi di dalam tanah. Hama ini menyerang tanaman dengan memotong pangkal batang. Mereka umumnya aktif pada malam hari dan bersembunyi di dalam tanah saat siang hari.

Baca Juga : Cara Aplikasi Benfuron

Cacing Liang

Cacing liang adalah hama tanaman yang hidup dan merusak akar tanaman di dalam tanah. Gejala serangan cacing liang termasuk pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Jika tidak ditangani, tanaman dapat mati sebelum berbunga atau berbuah.

Terdapat banyak produk insektisida yang menggunakan bahan aktif dimetoat yang tersedia di pasaran, seperti Dimetion, Nugor, Protoat, Destan, Kanon, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Manfaat Nordox Untuk Cabe

Tetaplah bijak dalam menggunakan pestisida. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar dan alam pada masa depan.

Demikianlah informasi mengenai Cara Kerja Bahan Aktif Dimetoat. Semoga informasi ini bermanfaat.

About Ayomenanam

Check Also

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper - Herbisida Clipper 25 OD adalah salah satu pestisida yang dapat menjadi solusi dalam membantu petani mengatasi masalah gulma pada pertanaman padi. Dengan formula cairan pembasmi gulma sistemik purna tumbuh, Clipper hadir sebagai solusi efektif dengan berbagai keunggulan.