Bahan Aktif Lufenuron

Bahan Aktif Lufenuron

Bahan Aktif Lufenuron – Sebagai petani, Anda pasti sudah tidak asing dengan pestisida. Pestisida meliputi berbagai jenis seperti herbisida, fungisida, insektisida, akarisida, bakterisida, dan lain sebagainya. Penggunaan pestisida di sini bertujuan untuk membantu proses pertanian agar terhindar dari gagal panen.

Setiap jenis pestisida memiliki bahan aktif yang berbeda-beda. Namun, dalam praktiknya, petani sering kali kurang memahami bahan aktif yang terkandung dalam pestisida tersebut. Padahal, pengetahuan mengenai bahan aktif sangat penting agar penggunaan pestisida tepat sasaran dan menghasilkan efek maksimal.

Baca Juga : Fungsi Fungisida Azoksistrobin

Oleh karena itu, kami selalu berupaya menyediakan informasi mengenai bahan aktif dalam pestisida. Artikel ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petani, khususnya mengenai hal tersebut.

Dalam artikel ini, kami akan merangkum informasi mengenai insektisida dengan bahan aktif lufenuron. Untuk informasi lebih lanjut, mari langsung simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Klorfenapir

Apa itu lufenuron? Bagaimana cara kerjanya dalam mengendalikan hama pada tanaman?

Lufenuron adalah sebuah bahan aktif yang sangat berguna dalam mengatasi serangan hama pada tanaman. Ini merupakan salah satu senyawa kimia yang termasuk dalam kelompok insektisida Benzoilurea dengan kode kerja 15.

Menurut IRAC (Insecticide Resistance Action Committee), lufenuron memiliki label pita berwarna biru yang menarik perhatian. Label tersebut menunjukkan bahwa bahan aktif ini termasuk dalam kategori insektisida dengan tingkat racun rendah.

Secara fisik, lufenuron dapat berbentuk pekatan atau tepung yang mudah larut, memudahkan proses pengaplikasian.

Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Beta Siflutrin

Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja lufenuron?

Lufenuron bekerja dengan cara yang menarik. Sebagai seorang benzoilurea, bahan aktif ini memiliki efek racun baik saat bersentuhan langsung dengan hama maupun ketika hama tersebut mengonsumsinya.

Mekanisme kerjanya terletak pada penghambatan biosintesis kitin. Kitin merupakan komponen penting dalam struktur jaringan serangga, moluska, dan arthropoda. Ketika lufenuron berinteraksi dengan hama sasaran, ia mengganggu proses pembentukan kitin, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan pada jaringan saraf hama tersebut. Inilah yang mengakibatkan kelumpuhan dan akhirnya kematian hama.

Efek lufenuron tidak berhenti di situ. Karena mencegah produksi kitin, bahan aktif ini juga mencegah perkembangbiakan hama. Selain itu, lufenuron juga memiliki kemampuan mengendalikan infeksi jamur yang disebabkan oleh keberadaan kitin dalam sel jamur itu sendiri. Oleh karena itu, lufenuron sangat efektif digunakan untuk melindungi berbagai jenis tanaman dari serangan hama dan infeksi jamur.

Baca Juga : Cara Kerja Bahan Aktif Dimetoat

Penerapan Aplikasi

Bahan aktif lufenuron memiliki cakupan yang luas, artinya dapat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis hama pada tanaman. Keuntungannya adalah mengurangi biaya, karena hanya perlu satu obat untuk melawan banyak hama yang menyerang tanaman.

Berikut ini contoh penggunaan pada beberapa jenis tanaman dengan hama yang mengganggu. Dalam contoh ini, kami menggunakan beberapa merek obat berikut:

  • Match 50 EC: Merek ini mengandung bahan aktif lufenuron sebanyak 50 gl/l. Digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman bawang merah dengan dosis 0,75 gl/l. Sedangkan untuk ulat grayak pada tanaman cabai dan kedelai, dosis yang diperlukan adalah 0,5 – 1 ml/l. Pada tanaman kubis, pengendalian hama perusak daun dan ulat krop memerlukan dosis 0,5 – 1 ml.
  • Dklufem 50 WG: Berbeda dengan Match yang berbentuk cair, Dklufem memiliki bentuk butiran. Mengandung kombinasi bahan aktif emamectin benzoate dan lufenuron. Digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman bawang merah. Dalam penyemprotan dengan volume tinggi, dibutuhkan dosis 1,5 g/l.

Baca Juga : Cara Kerja Bahan Aktif Karbendazim

Hama yang Dapat Dikendalikan

Berikut adalah beberapa contoh jenis tanaman dan hama yang dapat dikendalikan dengan menggunakan bahan aktif lufenuron:

  • Bawang merah: Ulat Grayak (Spodoptera exigua)
  • Cabai: Ulat grayak (Spodoptera litura) dan Hama penggerek buah (Helicoverpa armigera)
  • Kedelai: Ulat grayak (Spodoptera litura) dan Hama Penggerek polong (Mruca testulalis)
  • Kubis: Hama perusak daun (Plutlla Xylostella) dan Ulat krop (Crocidolomia pavonana)
  • Kacang hijau: Hama penggulung daun (Lamprosema indicata)
  • Hama ulat tanah (Engkuk) pada fase awal pertumbuhan
  • Kumbang koksi

Baca Juga : Kegunaan Bahan Aktif Tiametoksam

Merek Dagang

Saat ini, terdapat beberapa merek dagang obat dengan bahan aktif lufenuron yang tersedia. Anda dapat membelinya di toko pertanian atau melalui platform marketplace. Biasanya, bahan aktif ini tersedia dalam bentuk serbuk atau cair. Beberapa merek obat juga menggabungkan bahan aktif lufenuron dengan profenofos dan emamectin benzoate. Berikut adalah beberapa merek dagang obat dengan bahan aktif lufenuron:

  • Match 50 EC – Diproduksi oleh PT Syngenta Indonesia (Jakarta)
  • Losmine 50 EC – Diproduksi oleh PT Ace Bio Care

Baca Juga : Kegunaan Bahan Aktif Simoksanil

Berikut adalah merek dagang obat yang menggabungkan dua bahan aktif sekaligus:

  • Rainfos 550 (profenofos) – Diproduksi oleh PT Rainbow Agrosciences (Jakarta)
  • Dklufem 50 WG (emamektin benzoat) – Diproduksi oleh PT Danken Indonesia
  • Armcide 50 WG (emamektin benzoat) – Diproduksi oleh PT Rainbow Agrosciences
  • Probas 45/35 EC (emamektin benzoat) – Diproduksi oleh CV Joyo Makmur Sukses
  • Ghajang 56/100 (emamektin benzoat) – Diproduksi oleh CV Nusa Nur Agro
  • Okezone 50/40 (emamektin benzoat) – Diproduksi oleh CV Boma Sakti Tani

Baca Juga : Keunggulan Bahan Aktif Nitenpyram

Demikianlah informasi mengenai Bahan Aktif Lufenuron. Semoga informasi ini bermanfaat.

About Ayomenanam

Check Also

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper

Keunggulan Herbisida Clipper - Herbisida Clipper 25 OD adalah salah satu pestisida yang dapat menjadi solusi dalam membantu petani mengatasi masalah gulma pada pertanaman padi. Dengan formula cairan pembasmi gulma sistemik purna tumbuh, Clipper hadir sebagai solusi efektif dengan berbagai keunggulan.